Part 6.2

78 7 4
                                    

Hai hai...
Kembali lagi bersama saya. Semoga nggak bosan. Please banget kasih saya support dengan klik bintang kecil dan kalian juga bisa kasih saya komen baik itu berupa saran atau kritik.

Happy reading ya 😉

👻👻👻

Menjelang pukul 11:00 siang, satu per satu tamu mulai berdatangan. Pramudya dan Ayunda menyambut mereka, sedangkan Bayu memilih untuk berdiam di dapur. Tadi dia sempat meminta tolong pada beberapa makhluk di sekitar rumahnya untuk mengawasi para tamu, " Kalau kalian liat dia, kasih gue kode ya. Terserah kodenya kaya gimana yang penting gue tau dan jangan masuk ke dalam rumah." Ucap Bayu dan di setujui oleh semuanya. Tentu saja pertolongan yang di berikan tidak gratis, tapi setidaknya permintaan mereka bukan hal mustahil untuk di kabulkan.

" Haduh. Itu apaan lagi pake bawa begituan?! Mana gede banget lagi. Untung si Kala gak ada, bisa kejadian hal yang nggak diinginkan kalo sampe nongol disini." Gumam Bayu yang melihat makhluk tinggi berwarna merah, dia masuk bersama salah seorang tamu Pramudya.

" Bay, jangan melakukan hal yang tidak-tidak ya. Hari ini biarkan mereka. Setelahnya baru kita 'bersih-bersih'. Ayah tau ini merepotkan, tapi mohon kerja samanya ya. Ayah jamin makhluk-makhluk itu tidak akan bisa menjangkau area pribadi kita. Ayah juga lelah sebenarnya, kenapa banyak sekali yang mau mengajak keluarga kita untuk kerja sama namun caranya tidak menyenangkan seperti ini." Ucap Pramudya yang tadi sempat melihat raut wajah anak laki-lakinya tidak bersahabat pada beberapa 'tamu' tidak di undang.

" Tenang aja, yah. Bayu kalem kok kali ini. Asal mereka gak resek dan gak bergerak dari tempat mereka." Desisnya. Pramudya menepuk pundak Bayu dan berlalu menuju Ayunda yang sedang mengobrol dengan salah satu tamu.

Karena Bayu bosan hanya jadi penunggu dapur, dia memutuskan untuk ke halaman belakang tujuannya tentu pohon beringin tempat tinggal Mandali. Sesampainya di sana, Bayu memutuskan untuk duduk manis dan mencoba untuk memanggil si empunya rumah.

" Bosan?" Terdengar suara tanpa wujud dan tentu saja Bayu tidak terkejut.

" Iya. Tamu udah hampir semua datang tapi sepertinya yang di targetkan tidak ada." Jawab Bayu.

" Sabar, Bay. Perasaanku mengatakan, jika kita pasti menemukan dia dalam waktu dekat." Ucap suara itu.

" Dali, gue mau nanya. Tapi ini bukan masalah Gendis." Ucap Bayu sambil menatap ke dalam rumahnya yang ramai, tidak hanya manusia tapi juga ada beberapa makhluk dengan wujud tidak enak dilihat.

" Tanyakan saja, selama aku bisa menjawabnya pasti akan aku jawab." Ucap Mandali yang masih tidak menampakan wujudnya.

" Mereka yang di tipu manusia atau manusia yang mereka tipu? Kerja sama dengan makhluk seperti kalian itu apalagi dengan tujuan khusus pasti tidak kecil bayarannya kan?" Tanya Bayu.

" Dali tidak pernah melakukan perjanjian dengan manusia, nak. Dia tidak bisa menjawab pertanyaanmu." Tiba-tiba saja muncul sosok Kala di hadapan Bayu dengan wujud aslinya namun tidak dalam bentuk raksasa.

" Lagipula tidak perlu kamu pikirkan hal yang tidak penting seperti itu. Tidak ada gunanya. Biar itu jadi urusan mereka dengan yang mereka sembah." Lanjutnya.

" Kemana jiwa mereka saat ajal menjemput, Kala? Jika hewan yang mereka tumbalkan, kakek pernah bilang tetap kalian makan. Lalu bagaimana jika manusia yang mereka tumbalkan? Akan kemana jiwa-jiwa itu pergi?" Rentetan pertanyaan Bayu itu di jawab Kala dengan memunculkan gambaran di dalam kepala Bayu, karena jika di jelaskan pasti akan seperti mendongeng.

Bayu Bhaskara : Gendis (HIATUS sampai waktu yang tidak ditentukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang