❌ 08 ❌

1.7K 306 28
                                    

□ □ □

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

□ □ □

"Kau siapa? Kenapa kau masuk ke kamarku?" Dongpyo langsung ketakutan.

"Tentu saja akan membunuhmu." Ucap lelaki dengan wajah tertutup masker.

"Pergi! Atau aku teriak sekarang!"

"Teriaklah. Dengan begitu aku akan cepat membunuhmu tanpa membuang banyak waktu."

"Apa salahku? Aku mohon jangan membunuhku."

"Kau tidak salah, temanmu yang salah."

"Eunsang?"

"Ehem. Tapi kau harus menerima hukuman atas kesalahannya."

"Kenapa aku?" Dongpyo cemas.

"Karena aku ingin melihat dia bersedih ketika kehilanganmu. Aku suka melihat orang terluka. Hehe."

"Jahat! Kau jahat!"

Orang itu tersenyum dan memberikan selembar kertas putih dan bolpoint kepada Dongpyo.

"Tulis jika kau benci Eunsang!" Perintahnya.

Dongpyo mengelengkan kepalanya. Dia dengan tegas menolak perintah orang itu meski dia sendiri sedang ketakutan.

"Aku tidak mau!"

"Oh begitu. Berati sudah siap ya kau ku bunuh?"

"Sama saja. Menulis atau tidak, kau tetap akan membunuhku kan?"

Orang itu mengangguk.

"Tentu saja. Tapi kalau kau tidak mau menulis, yang ku bunuh bukan kau saja.."

"..Tapi ibumu juga, bagaimana?"

"Jangan! Jangan sakiti mamaku!"

"Tulislah."

Mau tidak mau Dongpyo segera menerima kertas dan bolpoint itu dan segera menulis, meskipun semua itu bukan atas kemauannya. Tangannya gemetar hebat. Orang itu melihat Dongpyo dengan senyum puas dibalik masker yang menutupi mulutnya.

Setelah Dongpyo selesai menulis, orang itu mendekat dan mengambil kertas tersebut.

"Mamaaa...."

Life or Death | H Hyunjin ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang