The Secrets [END]

3.

Diperjalanan, anneth lebih banyak diam, ia sibuk memikirkan deven, bagaimana kalo deven cemburu atau memikirkan hal yang tidak tidak. Sungguh gelisah anneth kini..

Depenn🐨

Neth

Iya dev?

Udh sampai?

Blm deven

Ati" ya

Dev kmu ga apa apa kan?

Lho emng aku kenapa?

Aku plng bareng friden?

Aku ngerti kok neth:)

Siapa tau kmu ngambek

Engga, tenang aja

Yaudah deh:)

Anneth lega sekarang. Deven tidak marah ataupun berpikiran negatif. Entah kenapa perjalanan rasanya begitu lama, padahal rumah anneth kan tidak terlalu jauh..ck!

"neth"

"hah?"

"lo sadar ga sih kalo deven sering ngeliatin lo?" tanya friden. Dalam hati, anneth mencibir yaiyalah dia pacar gue kali! . Anneth hanya tersenyum

"ga tau, memang kenapa?"

"ya ga apa apa sih" jawab friden salah tingkah

***

Malamnya, anneth tengah bermalas malasan diatas kasurnya. Ia tengah bingung mau melakukan apa. Pr sudah, makan sudah, mandi sudah, apalagi ya..

"kaaakk" tiba tiba ao berteriak dari luar kamar sambil mengetuk pintu

"apaan si" balas anneth agak berteriak

"itu tuh temen lo tuh diluar, cowo"

"siapa?" anneth merubah posisinya menjadi duduk, malam malam begini, siapa yang bertamu, cowo pula. Bagaimana kalo mami papi anneth tau..

"ya makanya kakak keluar. Ao mana tau!!"

Anneth segera membuka pintu kamarnya, ao sudah menghilang entah kemana. Tanpa banyak pikir lagi anneth melangkahkan kakinya menuju pintu depan. Diluar dingin ternyata, sedangkan anneth hanya memakai celana pendek diatas lutut dan baju lengan pendek, dan juga rambut yang diurai agak berantakan

"lho!?" anneth terkejut ketika melihat siapa tamu nya malam ini "lo ngapain disini?!"

"yaampun jutek amat sih neth" jawab cowo itu

"ya lo ngapain coba malem malem juga" ketus anneth, ia menyilangkan kedua tangannya di dada

Friden cengengesan. Ya, cowo itu friden "gue mau nanya pr"

"what?! Lo tinggal di jaman apa sih? Nanya pr tinggal telpon aja kali gausah kesini segala, kalo mami papi gue tau bisa ngamuk ada cowo malem malem ke rumah" omel anneth panjang lebar. Ia benar benar kesal pada friden