25.

851 41 1
                                    

Kemarin..

Jhon sengaja mengajak anneth pergi, ia ingin mengucapkan terimakasih karena telah membantunya memberikan saran agar gadis yang selama ini jadi incarannya disekolah mau menerimanya. Dan tepat saat beberapa jam lalu jhon menyatakan perasaannya dan gadis bernama Maura itu menerima jhon

Di perjalanannya menuju cafe, ketika tak sengaja jhon melirik ke kaca spion ia melihat deven. Jhon tau deven adalah mantan pacarnya anneth, karena anneth sendiri yang cerita. Ketika dirasa deven mengikutinya, jhon memiliki sebuah rencana. Bagaimana reaksi deven, jika seorang deven masih mencintai anneth, ia yakin deven akan bereaksi sesuai yang ada dipikirannya

Setelah sampai, jhon mengajak anneth duduk di di dekat jendela. Ia melirik keberadaan deven sesaat yang memilih tempat duduk yang tidak terlalu jauh namun terhalang banyak orang. Apalagi cafe ini cukup ramai.

"neth. Langsung aja nih" ucap jhon "kemarin gue ngikutin saran lo yang suruh gue langsung tembak aja ga perlu basa basi, dan berhasil!!"

"wah?! Cieeee, selamat ya jhon, gue ikut seneng. Traktirannya dong!" jawab anneth dengan antusias

"pesen lah pesen" ucap jhon. Ia melirik sedikit ke arah deven yang tengah memandang ke arah anneth dengan intens. Jhon kemudian menjalankan rencana nya itu. Ia dengan pasti menggenggam kedua lengan anneth. "makasih ya neth, udah mau jadi sahabat terbaik buat gue" ucap jhon. Tentu suaranya ia pelankan agar deven tidak dapat mendengar jadi ia bisa berfikiran yang tidak tidak.

"iya sama sama. Lo juga sahabat yang baik banget kok buat gue" jawab anneth. Kemudian jhon berdiri dan menarik anneth agar masuk ke dalam pelukannya. Dari jauh jhon yakin akan terlihat seperti dua orang yang baru saja jadian. Dan jhon yakin deven yang melihatnya sangat panas. Lihat saja sekarang deven berdiri dan meninggalkan cafe ini

"neth, lo perjuangin lagi cinta lo sama deven. Gue yakin lo sama dia masih sama sama sayang, ya?" nasihat jhon. Anneth terdiam sebentar, ya walaupun anneth munafik sekali jika mengatakan dirinya sudah bisa move on perlahan lahan. Nyatanya itu sama sekali sia sia.

"iya jhon, semoga aja dia pun juga masih ada rasa sama gue" jawab anneth

"gue yakin, ada"

***
Setelah semalaman berfikir bagaimana cara menyampaikan tentang semua kebenaran kepada ucha. Akhirnya deven siap. Pulang sekolah nanti, ia akan menemui ucha

"dev, ngelamun aja" sapa gogo sambil menepuk pundak deven yang menatap kosong ke depan.

"eh go, hehe iya nih" jawab deven seadanya

Gogo tersenyum simpul lalu duduk di samping deven, ia melirik deven sebentar lalu menatap ke depannya "mau sampai kapan dev?"

"apanya go?"

"mau sampai kapan kita jadi ga kompak kaya dulu lagi" ucap gogo. Deven terdiam, ia jadi jarsng memikirkan persahabatannya, mungkin deven terlalu fokus pada masalah percintaannya sampai lupa bahwa ada para sahabatnya yang menunggu semuanya utuh seperti dulu lagi

"sorry go sebelumnya. Gue terlalu fokus sama masalah gue sendiri. Ga mikir ada kalian juga yang sama sama pentingnya di idup gue" ucap deven, kemudian menepuk pundak gogo "gue bakal perbaikin semua, walaupun ya pasti ga akan sama persis kaya dulu lagi"

"iya dev. Soal lo sama anneth dan ucha, gue saranin beresin aja dev. Kasian ucha juga dibohongin mulu sama lo, mau sampe kapan kita sembunyiin ini dari ucha, ga baik, kasian ke ucha nya" kata gogo "anneth juga. Dari cara dia natap lo juga kayanya masih sayang sama lo, emang nya gimana perasaan lo ke anneth dev?"

The Secrets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang