Keras kepala, dua kata itu sangat cocok untuk pria bernama Kim Seokjin. Ayahnya yang seorang Dosen pun sering ia buat pusing. Dikasih tahu yang benar ia selalu protes dan merasa bahwa apa yang di lakukan itu benar dan orang-orang tidak berhak mengaturnya.
Bahkan pacarnya Kim Sojung atau yang sering dipanggil Sowon itu selalu menasihatinya 24 jam. Kadang ia juga lelah melihat tingkah kekasihnya yang menyebalkan itu. Orang-orang berpikir bahwa hubungan mereka sangat manis dan selalu rukun. Namun kenyataannya mereka hanya sering diam dan beradu argumen jika tak ada satu pun yang mengalah.
"Kenapa sih kamu batu banget? Kenapa kamu gak mau nerima pendapatku? Teman-temannya Chanyeol itu gak baik Jin," ujar Sowon memegang erattangan kekasihnya itu.
"Aku sudah bilang bakal baik-baik saja, jangan khawatir!" seru Seokjin menatap datar ke arahnya bahkan ia melepaskan genggaman kekasihnya.
"Aku berlebihan banget yah?" tanya Sowon tiba-tiba menghentikan langkah Seokjin. Pria itu melirik sekilas ke arah kekasihnya dan berkata, "Iya, aku kurang nyaman. Seakan-akan kamu gak percaya dengan keahlianku," jelas Seokjin membuat Sowon menghela nafasnya kasar.
"Kamu gak ada keahlian apapun, waktu itu kamu hampir saja kecelakaan itu kamu bilang keahlian?" tanya Sowon dengan kesal.
Seokjin mengusak surainya kasar kalau begini terus mereka tidak akan berhenti berdebat. Maka dari itu dia menghampiri Sowon dan memeluknya erat berharap kekasihnya itu tenang.
"Baiklah aku mengerti, di sana aku hanya akan merayakan ulang tahunnya," final Seokjin setelah melepaskan pelukannya.
"Kalau ada satu tempat yang luka di tubuhmu, aku akan benar-benar marah," rajuk Sowon membuat Seokjin gemas ia mengusap sayang surai gadis itu.
Ya, pada akhirnya Sowon hanya bisa mengalah dan membiarkan Seokjin melakukannya. Jujur saja gadis itu entah mengapa memiliki firasat buruk tetapi mau bagaimana lagi? Ia hanya berharap semoga firasatnya meleset.
¤¤¤
Minhyuk menata buku-buku yang ia pinjam dengan serius. Pria itu cukup populer maka dari itu banyak yang memperhatikannya apalagi visualnya banyak diminati gadis-gadis di kampusnya. Dari sekian banyak yang memperhatikannya ada seorang gadis yang daritadi menunggunya selesai berurusan dengan buku-buku itu.
Setelah beberapa menit akhirnya semua buku telah kembali ke tempatnya. Ia membungkukkan badannya pada semua orang dan dibalas juga oleh mereka. Bahkan setelah pergi saja orang-orang yang masih di perpustakan tidak memalingkan pandangannya.
"Mengapa kau sangat nyaman berada di sana?" tanya gadis itu membuat Minhyuk tersenyum.
"Tentu saja karena aku ingin membaca buku tentang-"
"Begitu yah, kau itu juga cukup populer tapi aneh sekali masa naksir sama arwah penasaran," celetuk gadis itu dan lagi-lagi Minhyuk hanya tersenyum.
"Lagipula kalau hantunya cantik kaya dia siapa yang tidak naksir wahai Moonbyul?" tanya Minhyuk pada gadis yang bernama Moonbyul itu.
"Orang-orang akan memasukanmu ke rumah sakit jiwa lagi kalau tidak berubah," cuek Moonbyul sembari menatap sesuatu yang mengganggu pemandangannya.
"Jangan mengkhawatirkan hal itu, hei kau kenapa?"
Moonbyul dan Minhyuk bertatapan sesaat. Melihat itu Minhyuk mengerti, ia juga melihat itu tetapi daritadi ia sengaja mengabaikannya.
"Kau tidak usah perhatikan itu," tegur Minhyuk membuat Moonbyul berdecak."Hai senior," sapa gadis bersurai pirang itu membuat keduanya menoleh.
"Hai Sowon, dia pacarmu yah?" tanya Minhyuk menatap canggung pria tinggi itu.
"Hmm iya kenalkan aku Kim Seokjin, katanya senior sering menemani Sowon, terimakasih yah," ucap Seokjin yang diangguki Minhyuk.
"Tidak apa, lagipula kegiatan kita sama," jawab Minhyuk seadanya. Ia baru sadar ada Moonbyul yang terdiam namun Minhyuk cepat-cepat menyentuhnya membuat gadis itu tersentak.
"Mau sampai kapan diam? Aku kenalkan namamu juga," pinta Minhyuk.
"Oh, hai aku temannya Minhyuk, panggil saja Moonbyul," ucapnya sedikit canggung.
"Ah begitu. Kayanya kita harus pergi deh. Sampai jumpa kak."
Keduanya pergi meninggalkan Minhyuk dan Moonbyul. Tetapi Seokjin menoleh sejenak menatap keduanya selidik. Entah mengapa daritadi keduanya terlihat tidak nyaman, apa yang seperti preman?
"Sowon," panggil Seokjin.
"Hmm ada apa?"
"Gadis itu yang dibicarakan orang-orang kemarin kan? Dia juga tadi memperhatikanku dengan tatapan aneh apa benar dia mantan pasien rumah sakit jiwa?" tanya Seokjin membuat Sowon menghela nafasnya.
"Jangan menilai orang dari cerita orang saja!" serunya membuat Seokjin tersenyum lebar. Kekasihnya ini memang cerdas.
Sedangkan pemandangan itu tak luput dari pandangan Minhyuk dan Moonbyul yang belum beranjak daritadi. Moonbyul menoleh ke arah Minhyuk yang terlihat sendu.
"Kau kenapa lagi?" tanya Moonbyul bingung.
"Jangan tanya seperti itu apa kau tidak lihat aura hitam di belakang kekasih Sowon?"
"Ya, aku melihatnya tapi siapa peduli. Pria itu mengataiku tadi, mau di matipun itu sudah takdirnya kan," jawab Moonbyul enteng.
"Tumben kau seperti ini, biasanya kau sangat ketakutan," heran Minhyuk.
"Dia pantas mendapatkannya."
***
Ckitt
Brak
To be continued
Selasa, 05/10/21. 06:33 wita
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirit Romance, Sixth Sense I & II
FantasySeokjin kecelakaan, rohnya keluar dari tubuhnya. Apa yang harus dia lakukan untuk memberitahu kekasihnya? Memasuki tubuh orang? Atau? Genre : Semi horor, Romance, Fantasy, Friendship. Alur lambat Disclaimer : Cast bukan milik saya melainkan milik Tu...