SRSS | Sisi Seokjin*

914 92 4
                                    

A/ N : Kira-kira kapan Seokjin bangun?

____

"Sebenarnya dia tidak ingin mengingat karena memang tidak mau teman-temannya salah sangka, termasuk kau Seokjin," jelas Moonbyul membuat Seokjin tersenyum tipis.

"Kalau dulu sepertinya aku benar-benar akan salah paham tetapi jika ia membicarakannya sekarang aku justru mengerti lagipula kalau di pikir-pikir memangnya tidak boleh yah bermain di sana, aku jadi ingin berkunjung ke sana saat bangun nanti," ujar Seokjin masih dengan senyumnya.

"Hmm baguslah kalau kau mengerti," jawab Moonbyul sekenanya. Ia kembali mengingat pembicaraannya dengan Ken beberapa jam yang lalu.

"Sejujurnya aku ingin menjelaskan semuanya tetapi kau mungkin tidak percaya," ragu Ken, lagi-lagi ia menompang dagunya menatap ke arah lain.

"Lagipula tidak mungkin penyebabnya hanya itu saja, aku akan menunggu kau menjelaskan semuanya termasuk saat kau menjadi seorang pembully. Di pikir-pikir kau bermuka dua yah, di depan Sandeul dan kakakmu kau menjadi orang yang baik, sudah menjelaskan ke mereka kan?" Ken menggeleng.

"Kurasa Sandeul sudah tahu, kalau kakakku bukankah kau sudah mengadu padanya?" tanya Ken balik yang tentu saja digelengi Moonbyul.

"Kalau aku bicarapun memang kakakmu akan percaya? Tentu saja tidak, apalagi ia tahu aku dan kau dekat mungkin ia akan berpikir kau hanya bercanda saja ck," jawab Moonbyul membuat Ken tersenyum simpul ke arahnya.

"Ternyata kau tidak pandai menilai orang yah."

"Lalu kenapa kau terlihat linglung begitu? Ada masalah lagi?" heran Seokjin membuat Moonbyul menatapnya.

"Sebelum kau bangun apa kau mau menceritakan sedikit masa lalumu? Hahaha biar impas saja karena-"

"Oke aku paham, anggap saja timbal balik kan? Lagipula siapa yang tidak penasaran dengan masa lalu orang tampan sepertiku haha," potong Seokjin cepat diakhiri dengan kenarsisannya.

"Kayu mana kayu? Argh aku ingin cepat-cepat menjambak rambutmu," frustasi Moonbyul membuat Seokjin terkekeh.

"Oke, aku ceritakan tetapi tidak semua. Dengarkan baik-baik!" seru Seokjin mendekatkan wajahnya pada Moonbyul.

***

5 tahun yang lalu

"Hei mau balapan sepeda denganku tidak?" tawar Chanyeol membuat teman-temannya menoleh.

"Aku tidak punya sepeda," sahut Junghwan yang langsung di tertawai teman-temannya.

"Jangan diketawain dong," kesal Jaehwan mendengar tawa teman-temannya.

"Upss bagaimana kalau pinjam saja? Kita kan orang kaya palingan menyewa sepeda tidak sampai lima puluh ribu won kan," usul Chanyeol yang diangguki Seokjin.

"Bagaimana Hwan? Eh maksudku Leejung," ucap Seokjin menunggu jawaban sahabatnya itu.

"Iya tidak apa-apa sih, bagaimana denganmu Jae?" tanya Junghwan pada Jaehwan yang tampak berpikir.

Spirit Romance, Sixth Sense I & IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang