"Kau?" Moonbyul menunjuk pria yang memakai topi itu tak percaya begitu juga dengan sang empu, ia terpaku di tempatnya berusaha memahami yang terjadi di depannya. Ia melirik ke arah kakaknya yang menatap arah lain seolah-olah tidak terkejut.
"Ken jadi kau adiknya kak Sungkyung?" tanya Moonbyul tak percaya.
"Jadi begitu toh, kau anak yang selalu menggangguk waktu kecil? Ck ternyata itu kau, dunia itu sempit sekali yah," jawab Ken ikut tak percaya.
Seokjin yang melihat itu berspekulasi bahwa mereka kenal sejak kecil. Tetapi anehnya kenapa mereka terlihat tidak saling kenal? Lalu, Ken sepertinya tidak terlalu ingat sehingga ia merundung Moonbyul waktu itu.
"Kau kan sudah lupa, sudahlah ambil helmetmu," usir Sungkyung memberikan helmet pada adiknya.
"Hei Moonbyul setelah ini kita ketemu yah, ada banyak hal yang ingin ku tanyakan padamu," akhir Ken sebelum pergi meninggalkan keduanya.
"Sialan seharusnya aku yang bilang begitu," lirih Moonbyul yang dapat di dengar Seokjin, pria itu tanpa sadar menepuk bahunya.
"Kalian benar-benar saling kenal?"
"Entahlah," bisik Moonbyul, ia tidak sadar Sungkyung memperhatikannya se dari tadi.
"Kapan kau mau mengabaikan hal seperti itu? Kau akan terus berada di sana dan mengabaikan pergaulanmu di dunia ini?" tanya Sungkyung membuat Seokjin dan Moonbyul tersentak.
"Sebentar lagi, kalau bisa aku juga ingin menyudahinya tetapi tidak bisa kak," kesal Moonbyul yang diangguki Sungkyung.
"Kalau begitu bergaullah dengan Jaehwan, kalian sepertinya juga semakin akrab dari pada harus berbicara dengan makhluk tak kasat mata," saran Sungkyung membuat Moonbyul melirik ke arah Seokjin yang murung.
"Ngomong-ngomong Jaehwan eum maksudku Ken, kenapa kakak tidak bilang padaku kalau dia sudah kembali ke Korea? Walaupun kita tidak dekat tetapi aneh saja orang yang selalu menggangguku adalah orang yang sama dengan adik kakak," ucap Moonbyul penasaran tetapi Sungkyung terlihat tidak tertarik dengan pembahasan itu.
"Melihat kau memanggilnya Ken, sepertinya sudah akrab kan? Kau bisa tanyakan alasannya sendiri, aku juga tidak mengerti dia selama ini," keluh Sungkyung tak minat.
"Eum kakak kapan balik ke kampus?" tanya Moonbyul mengalihkan pembicaraan.
"Kira-kira tiga bulan lagi, aku ingin menghajar Jaehwan setelah balik ke kampus," geram Sungkyung membuat Moonbyul tertawa canggung.
"Dia sudah membaik kak, setelah putus dengan kekasihnya dia menjadi sangat baik, tidak heran aku merasa familiar dengannya," jelas Moonbyul.
"Tidak heran kau juga cepat betah berada di rumahnya. Apakah kalian seakrab itu?" Moonbyul menoleh menatap tajam arwah Seokjin yang terlihat penasaran.
"Diam!"
***
"Dunia itu memang sempit yah? Satu sama lain saling berhubungan. Di mulai dari kau dan teman-temanku bisa-bisanya kalian cepat akrab, tetapi denganku kau jutek sekali," keluh Seokjin berjalan di sebelah Moonbyul yang melamun. Seokjin melirik Moonbyul yang tidak memperhatikan jalan, ia dengan sigap menarik Moonbyul ke dalam pelukannya saat sebuah motor melintas tepat di samping gadis itu. Takut-takut jika motor itu menyerempet Moonbyul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirit Romance, Sixth Sense I & II
FantasíaSeokjin kecelakaan, rohnya keluar dari tubuhnya. Apa yang harus dia lakukan untuk memberitahu kekasihnya? Memasuki tubuh orang? Atau? Genre : Semi horor, Romance, Fantasy, Friendship. Alur lambat Disclaimer : Cast bukan milik saya melainkan milik Tu...