SRSS | Sisi Seokjin**

835 90 10
                                    

***

Awal mula ia berpacaran dengan Sowon alias Sojung juga sebenarnya tidak berjalan baik. Ia menyukai gadis itu saat SMA kelas 3. Mulai dari masa pendekatan yang cukup sulit karena Sowon terlihat cuek dan enggan menemuinya. Iya, Seokjin yang mengejar-ngejar Sowon agar mau menjadi kekasihnya. Tentu saja hanya Chanyeol yang membantu pasalnya Ken dan Sandeul hanya iya-iya saja tanpa memberinya saran.

"Karena dia mirip Yura jadi kau suka padanya?" tanya Ken pada suatu hari membuat Seokjin tersenyum miris.

"Yura yah?" tanya Seokjin balik, ia memilih menghampiri gadis yang bernama Sowon itu daripada membalas pertanyaan konyol sahabatnya.

"Hei kau benaran tidak mau jadi pacarku?" tanya Seokjin ikut menyamaratakan langkah mereka.

"Aku sudah menyukai seseorang, menyerah saja," ujar Sowon membuat Seokjin semakin bersemangat untuk mendapatkannya.

"Kalau aku tidak mau menyerah bagaimana? Apa kah segitu sukanya dengan orang itu?"

"Iya sangat suka, maka dari itu menyerah saja yah kak," ujar Sowon kemudian melangkah lebih cepat namun ucapan Seokjin membuat Sowon menghentikan langkahnya.

"Sampai kapan kau akan menunggu? Dia tidak menyukaimu kan, apa kau benar-benar tidak mau membuka hatimu pada orang lain?" Sowon menoleh.

"Kata-katamu cocok untuk dirimu sendiri, bukankah kita sama? Ck," ujar Sowon sembari tersenyum miring.

Sejak saat itu Seokjin tetap pada pendiriannya dan terus menempel pada Sowon yang semakin hari nyaman di dekatnya. Tentu saja cinta tumbuh karena terbiasa dan hal itu sukses membuat Seokjin senang. Walaupun butuh berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk mendapatkan hati Sowon tetapi semua itu terbayarkan pada akhirnya.

"Jadi? Sekarang kau mau kan jadi pacarku?" Sowon menggangguk malu membuat Seokjin gemas, ia mengusap surai gadis itu.

"Terima kasih sudah mau membuka hatimu," ucap Seokjin sambil mengecup kening Sowon.

Hubungan mereka terus berlanjutnya sampai Seokjin lulus SMA. Dan saat itu Seokjin jarang bertemu dengan kekasihnya. Ia bohong kalau tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh, nyatanya selama ia menjadi seorang mahasiswa baru ia tidak lupa menjemput Sowon pulang sekolah begitu seterusnya sampai sang kekasih lulus sekolah dan kuliah di tempatnya.

Dan hal itu membuat teman-temannya merasa ia menjauh karena berpacaran dengan Sowon padahal Seokjin merasa biasa saja, sampai suatu ketika saat ia cedera setelah selesai bertanding. Gadis itu memasang wajah datarnya sembari menghampiri Seokjin yang dikelilingi teman-temannya. Suasana pun entah mengapa menjadi suram.

"Kau tidak apa-apa?" tanyanya khawatir, namun pandangan matanya tajam melihat teman-teman Seokjin, terutama kepada Chanyeol.

"Iya tenang saja, ngomong-ngomong kau kenapa kemari? Lalu siapa yang mengantarmu?" penasaran Seokjin menatap sekeliling.

"Itu tidak penting dibahas, sekarang ayo pulang!" pintah Sowon membuat Seokjin menatap teman-temannya yang diam tak berkutik, ia melihat reaksi Chanyeol yang biasa saja padahal saat ia berpacaran dengan Yura, Chanyeol lah orang pertama yang protes melihat kekasihnya banyak mengaturnya.

"Pulanglah, kita juga mau pulang," pintah Sandeul memakain helmetnya.

"Oh, oke."

Seokjin bangkit dari duduknya dengan tertatih dan hal itu membuat Sowon mendengus, ia memapah Seokjin menuju mobilnya.

"Kau ini keras kepala sekali, kalau Dosen Kim tahu bagaimana?" omel Sowon yang sudah duduk di sampingnya.

"Biarkan saja, toh aku hanya balapan saja bukan liar juga. Sayang kau tenang saja," jawab Seokjin sembari mengusap surai Sowon.

"Kau menyuruhku tenang? Bagaimana bisa tenang kalau kau seperti ini? Chanyeol dia benar-benar teman yang buruk untukmu," ketus Sowon membuat Seokjin menatap keluar dengan wajah murung.

"Aku hanya khawatir, tetapi aku tidak melarangmu berteman dengannya. Hati-hati yah?" Seokjin teringat ucapan Yura saat Smp dulu membuatnya merasa bersalah sendiri.

"Kalian tidak mirip kok," lirih Seokjin membuat Sowon menoleh ke arahnya.

"Hm tiba-tiba?" bingung Sowon namun respon Seokjin hanya tersenyum sembari menggeleng ke arahnya.

Setelah hari itu banyak hal terjadi. Mulai dari masalah kecil hingga besar, padahal saat Smp dan Sma mereka tidak pernah sesial ini. Ya, mungkin karena ini kali pertama mereka ikut balapan liar dan gagal total sampai mereka di tangkap polisi dan Chanyeol yang kabur sendiri. Di mulai dari sanalah persahabatan mereka runtuh. Dan entah mengapa Sowon terlihat bahagia mendengar kabar itu.

Sampai hari itu tiba, saat mereka berdua jalan-jalan melewati perpustakaan dan berpaspasan dengan kedua orang yang sepertinya Sowon kenal.

"Hai senior," sapa Sowon membuat Seokjin memperhatikan kedua orang yang berada di depannya itu.

"Hai Sowon, dia pacarmu yah?" tanya seorang pria yang menatapnya canggung, seingat Seokjin namanya Minhyuk. Pria inilah yang selalu bersama Sowon sejak gadis kuliah di sini.

"Hmm iya kenalkan aku Kim Seokjin, katanya senior sering menemani Sowon, terimakasih yah," ucap Seokjin tersenyum lebar dan dapat ia lihat pria itu menggangguk.

"Tidak apa, lagipula kegiatan kita sama," jawab Minhyuk seadanya. Seokjin melirik gadis yang berada di sampingnya dan hal itu membuat Minhyuk cepat-cepat menyentuhnya membuat gadis itu tersentak.

"Mau sampai kapan diam? Ayo kenalkan namamu juga," pintah Minhyuk.

"Oh, hai aku temannya Minhyuk, panggil saja Moonbyul," ucapnya sedikit canggung.

***

"Berhenti!" seru Moonbyul membuat Seokjin terkekeh.

"Hari itu pertama kali kita bertemu bukan? Kau cantik," puji Seokjin tanpa sadar, Moonbyul yang mendengarnya hanya berdecih pelan.

"Ya, ngomong-ngomong aku penasaran sejak saat itu apa kau tidak menghubungi Yura? Kejam sekali," penasaran Moonbyul membuat Seokjin terdiam sesaat.

"Aku tidak punya nomornya, mungkin dia sudah bahagia di sana," ucap Seokjin sekenanya.

"Aku hanya penasaran saja apa saat itu kau memang mencintainya atau-"

"Astaga aku harus ke rumah sakit bukan? Sudah dulu ngobrolnya," ujar Seokjin mengalihkan pembicaraan.

Mendengar hal itu Moonbyul menghela nafasnya dan membiarkan Seokjin pergi menghilang dari rumahnya. Ia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 7 malam, ternyata sudah lebih 2 jam ia mendengarkan cerita Seokjin.

"Chanyeol yah? Kira-kira apa yang membuatmu tetap ingin berteman dengan Chanyeol?" gumam Moonbyul dengan wajah seriusnya.

Seokjin yang ternyata masih di sana hanya tersenyum miris mendengarnya. Ia sadar tetapi enggan untuk meninggalkan sahabat-sahabatnya yang bermasalah seperti Ken maupun Chanyeol.

"Selama kau bisa mengubah mereka maka ubahlah bukan meninggalkan mereka, dan itulah namanya sahabat" lirih Seokjin sembari tersenyum tipis.


To be continued
12 November 2019 - 12 Desember 2021
A

/N : Maaf pendek :(

Spirit Romance, Sixth Sense I & IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang