SRSS 2 || Pemaksaan

599 61 17
                                    

Pintu perpustakaan terbuka, seorang pria menatap lamat-lamat pada suatu tempat. Nihil, tidak ada apapun di sana, tidak ada objek yang ia cari-cari sejak seminggu belakangan ini. Tatapannya beralih pada mahasiswa-mahasiswa lain yang diam-diam menatap kagum padanya. Yah, pada akhirnya ia hanya tersenyum tipis dan berlalu dari sana.

"Pagi kak Minhyuk," sapa riang seseorang membuat pria itu alias Minhyuk menoleh. Ternyata Sowon.

"Kakak ingat dengan ini kan?" tanyanya antusias sembari memperlihatkan boneka jerapah berwarna biru serta surat yang pernah ia tulis untuk Sowon.

"Kau benar-benar menjilat lidahmu sendiri Sojung," sarkasnya dan hanya itu yang keluar dari mulutnya membuat senyuman gadis bernama asli Kim Sojung itu memudar.

"Heh aku ini sedang mencoba menghibur kak Minhyuk. Setidaknya hargai sedikit usahaku dong, kenapa sarkas begitu sih," omel Sowon tiba-tiba membuat Minhyuk termundur.

"E-eh?"

Minhyuk cukup tertegun, pasalnya ia jarang melihat Sowon mengomel. Image Sowon yang ia tahu adalah gadis yang lemah lembut serta penyabar. Tetapi, sepertinya hari ini dia benar-benar kesal.

"Sudahlah jangan bengong, sana pergi kelas kakak akan mulai sebentar lagi!" ujar Sowon membuat Minhyuk reflek melihat jam tangannya.

"Oh hmm kalau begitu sampai jumpa!" pamitnya lalu berlari meninggalkan Sowon yang bernafas lega.

"Ternyata mengomel ampuh juga untuk menyadarkan orang, baguslah," leganya sembari tersenyum lebar.

Di sisi lain, tampak Moonbyul yang protes saat Seokjin membelikannya beberapa pasang pakaian. Baginya ini terlalu berlebihan.

"Untuk apa semua ini? Aku tidak segan untuk membuangnya lho," ancam Moonbyul membuat Seokjin terkekeh.

"Hahaha jangan terlalu percaya diri. Pakaian ini untuk Yura, hahaha lucu," ledeknya membuat wajah Moonbyul memerah malu.

"Ah sialan."

"Y-ya mana kutahu. Kau juga gak bilang dan memberikan semuanya padaku siapa yang tidak salah paham coba?" Seokjin masih betah tertawa melihat tingkah gadis bersurai lilac itu.

"Dasar menyebalkan dan pokoknya terimakasih untuk pakaiannya. aku pamit," pamitnya namun baru saja meraih pintu mobilnya, Seokjin langsung menahan tangannya.

"Eh kau harus ikut! Tidak menerima penolakan!"

"Dasar pemaksaan. Aku harus ke makam Myungsoo turunkan saja di sini," tolaknya membuat Seokjin yang fokus menyetir meliriknya sekilas.

"Aku butuh bicara dengan kalian," singkatnya.

"Kalian?" bingung Moonbyul.

♤♤♤♤●◇◇◇◇

Cklek

Moonbyul cukup terkejut saat Ken langsung berdiri di depannya dengan wajah penuh tanda tanya.

"Heh kenapa kau tidak mengangkat panggilanku? Kau masih marah? Woy jelaskan!" Moonbyul yang jengkel hanya menjawabnya dengan tendangan tepat di tulang keringnya.

Spirit Romance, Sixth Sense I & IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang