Hujan reda, seorang gadis berlari menuju taksi yang berhenti tidak jauh darinya. Ia, dia kembali setelah 7 tahun berada di Jepang. Yura, benar dia telah kembali.
****
Sowon berlari menuju ruang rawat Seokjin, di belakangnya ada Minhyuk dan Nayeon yang mengikutinya. Saat sudah di depan pintu rawat Seokjin, Sowon menatap Minhyuk sesaat melihat reaksi pria itu dan Minhyuk mengganggukkan kepalanya membuat Sowon segera memasuki ruang rawat kekasihnya.
Saat ia masuk betapa bersyukurnya ia menatap Seokjin yang sudah siuman. Kekasihnya itu sedang berbicara dengan Ayahnya. Dan tanpa aba-aba Sowon berlari memeluknya membuat Seokjin terkejut. Ayahnya yang melihat itu hanya tersenyum tipis.
"Hiks, bodoh kenapa baru bangun huwaa," jingkarnya membuat Seokjin tertawa pelan suaranya masih terdengar parau.
"Cup ... cup sayang j-jangan menangis yah. Tenanglah aku sudah bangun," ucapnya menenangkan Sowon yang masih sesegukkan menangis di bahu Seokjin yang masih terbaring.
"Nak, Ayah harus menemui dokter dulu, jangan banyak gerak oke," pesan Ayahnya yang diangguki Seokjin.
Minhyuk dan Nayeon yang baru masuk membungkuk sopan saat Ayah Seokjin keluar menuju ruang dokter. Minhyuk menghela nafasnya lega membuat Seokjin menatapnya bingung.
"Syukurlah kalau kau sudah siuman, sayang-sayang dengan nyawamu," ucap Minhyuk yang diangguki Seokjin ragu, ia beralih menatap sepupunya yang melambaikan tangan ke arahnya.
"Apa kabar Jin?"
"Hah, sejak kapan kau di mari? Memangnya seberapa lama aku tertidur?" tanyanya bingung.
"3 bulan dan besok adalah hari jadi kita Jin, untung saja kamu bangun sekarang," jawab Sowon yang kini mengusap wajahnya membuat Seokjin tersenyum tipis melihatnya.
"Ternyata selama itu yah, kenapa aku merasa hanya seminggu?" batinnya bertanya-tanya.
"Kau beruntung yah Jin, jarang-jarang ada seseorang yang bertahan lama menjaga orang yang berada antara hidup dan mati. Benarkan Nayeon?" mendengar itu Sowon enggan menoleh ke arah Minhyuk yang berada di belakangnya.
"Benar, jangan kau sia-siakan dia yah Jin. Awas saja kau," ancam Nayeon yang diangguki Seokjin.
"Aman, eh kenapa kamu masih murung?" belum sempat Sowon menjawab suara Minhyuk mengintrupsinya.
"Aku pamit yah, semoga lekas sembuh," ujarnya sembari menepuk-nepuk Seokjin sebelum pergi.
"Sowon, memangnya aku sedekat itu yah sama dia? Kok dia gayanya sok akrab gitu?" tanya Seokjin yang juga terdengar hingga keluar. Minhyuk berdecih mendengarnya.
Nayeon yang melihat kepergian kakak tingkatnya itu pun ikut keluar. Ia menahan tangan Minhyuk yang hendak melangkah membuat pria itu menatapnya.
"Ada apa?" tanya Minhyuk.
"A-aku ingat kakak," ujarnya membuat mata Minhyuk membulat sempurna.
"Aku ingat semuanya," tambahnya lagi.
"Ingat tentang ap-"
"Kak Minhyuk orang yang bisa melihatku itu kan? Kakak pernah mengajakku bertemu saat sadar, itu Kakak kan?" tanya Nayeon bertubi-tubi membuat Minhyuk terdiam sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirit Romance, Sixth Sense I & II
FantasíaSeokjin kecelakaan, rohnya keluar dari tubuhnya. Apa yang harus dia lakukan untuk memberitahu kekasihnya? Memasuki tubuh orang? Atau? Genre : Semi horor, Romance, Fantasy, Friendship. Alur lambat Disclaimer : Cast bukan milik saya melainkan milik Tu...