15

2.2K 290 25
                                    

Happy Reading






Sudah 6 bulan seulgi berada di canada, itu berarti tinggal 6 bulan lagi dia akan segera lulus dan kembali ke negara kelahirannya, banyak hal yang berubah dalam diri seulgi, yang semula selalu ceria, jauh dari hal-hal negatif. Namun kini justru berbalik.. semenjak 3 bulan lalu, dia mulai suka pergi ke club malam dan berkumpul dengan teman-teman barunya. Bahkan 1 bulan yang lalu, seulgi memutuskan pindah dari rumah wendy dengan alasan ingin mandiri. Tentu saja awalanya wendy menolak, namun sifat keras kepala seulgi membuatnya tidak bisa berkata apa-apa lagi dan harus merelakan sahabatnya tersebut dengan keputusannya.

"Mmhh.  O..ppa aku kehabisan nafas" ucap Yooa yang menahan tubuh seulgi.
"Hmm.. tapi suka kan?" Seulgi tersenyum nakal pada gadis di depannya.
"Sebentar lagi jam istirahat selesai"
"Tch, biar saja.." seulgi melanjutkan aktivitasnya kembali tanpa sadar seseorang tengah memperhatikan keduanya dengan tatapan memelas.

"Seulgi, kau benar-benar berubah" ucap wendy yang meninggalkan keduanya..




.
.



"Annyeong, sooyoung-ah" ucap wendy menganggat VC dari Joy dengan sedikit mengusap air matanya.

"Wae Seungwan?, Kenapa menangis"

"Anniya, aku kelilipan" bohong wendy

"Jangan membohongiku, katakan ada apa?"

"Seulgi"

"Seulgi? Dia kenapa?"

"Dia bukan temanku lagi, dia bukan seulgi yang ku kenal lagi, dia benar-benar sudah berubah" jelas wendy dengan mata berkaca-kaca.

"Seulgi tetaplah seulgi, dia hanya beruang bodoh, nanti juga balik lagi, jangan khawatir seperti itu, kau jaga dirimu baik-baik seungwan. Aku disini menunggu kamu pulang" ucap joy
"Ne, gomawo sooyoung"

Wendy mematikan telpon tersebut dan segera bersandar pada kursinya menatap seulgi yang baru memasuki kelasnya bersama pacar barunya itu.




***




"Katakan siapa wanita itu" marah irene pada sehun yang tengah bersantai di sofa sambil menonton tv.

"Kau sekarang begitu cerewet" jawab sehun dengan masih fokus pada tontonannya.

"Sudah sewajarnya aku seperti ini padamu, kau lupa aku tengah hamil, bisa-bisanya jalan dengan wanita lain, suami macam apa kamu" geram irene

Brakk

Sehun melempar remote tv nya dan mendekati irene sambil memegang tangannya dengan kasar.

"Dengar, jangan pernah ikut campur urusanku lagi, lagi pula kau lihatlah dirimu, perutmu itu tidak enak dipandang, wajar saja jika aku lebih tertarik pada wanita yang jauh lebih sexy" ucap sehun dengan smirk nya.

"Ya! Aku istrimu, dan aku tengah mengandung, jadi sudah sewajarnya tubuhku tidak seperti dulu!, lagi pula ini anakmu!" Irene semakin emosi, suaminya memang tidak sebaik saat awal mereka menikah, irene baru tau sifat asli sehun beberapa bulan belakangan ini.

"Haha... Anakku? Aku bahkan tidak yakin, bisa saja itu anak dari pria lain yang menidurimu"

Plak

Kali ini irene menampar sehun dengan mata yang berkaca-kaca karena ucapan suaminya tersebut.

"Jaga ucapanmu Oh Sehun!, Aku menyesal menikah denganmu!"

"Beraninya kau menamparku wanita Jalang!" Emosi sehun yang langsung mendorong tubuh irene sampai terjatuh dengan perut yang menabrak meja..

"Aakkhhh" rintih irene merasakan perutnya begitu sakit luar biasa. Dia menatap sehun yang menghilang dibalik pintu...

Story Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang