16

2.8K 300 71
                                    

Happy Reading





Seulgi segera berlari ke pintu kost nya dengan terburu-buru sampai dia tak peduli beberapa kali menabrak orang-orang yang tengah lewat dan memarahinya.

Brakk

Dengan ngos-ngosan, seulgi membuka pintu tersebut kasar dan terlihatlah sesosok wanita tengah melipat tangan dan menatapnya dengan tajam.

"Unnie, sejak kapan sampai disini" tanya seulgi dengan masih terasa capek.

"Hmm.."

"Jisoo unnie, wae?" Tanya nya lagi sambil menghampiri jisoo.

"Ya kang seulgi, duduk!" Ucap jisoo dengan tegas membuat seulgi langsung cepat menurutinya.
"Aku menyuruhmu ke canada untuk apa?!"

"S..sekolah unnie" jawab seulgi
"Hmm lalu? Apa yang kau lakukan?"
"A..aku sekolah unnie, sesuai yang unnie suruh"
"Lalu apa ini?!!!" Ucap jisoo melempar beberapa foto dan langsung diambil seulgi..

"Ini...."
"Bersenang-senang di club malam eh??" Sindir jisoo menggeleng-geleng kepalanya.
"Oh ya 1 lagi, apa kau tau, pihak sekolah sering menghubungiku karena kau selalu bolos akhir-akhir ini" lanjut jisoo dengan emosi.
"M..mian unnie" seulgi hanya tertunduk tidak berani menatap jisoo.

"Katakan, apa yang terjadi seul, kemana seulgi yang selama ini?"
"Mian unnie, aku... Aku hanya tidak tau yang kulakukan," seulgi mulai terisak dan jisoo langsung menghampirinya.
"Unnie mengerti perasaanmu seul, tapi bukan seperti ini caranya, jadilah dirimu sendiri, jadilah seulgi yang dulu" ucap jisoo memeluk seulgi.
"Mian.. jeongmal mian unnie"
"Arra, unnie hanya tidak mau kamu terjebak dalam pergaulan yang salah seul"
"Ne unnie"





***




Irene membuka matanya dengan perlahan dan beberapa kali mengedipkan matanya, lalu melihat sekitar dan terlihatlah yeri yang tengah tertidur di sampingnya dengan posisi duduk.

"Yerim-ah" irene memanggil yeri dengan lemah, sesekali dia mengusap kepala adiknya tersebut.

"Mmhhh... O.. unnie sudah bangun" tanya yeri yang terbangun sambil menatap irene dengan tersenyum.

"Kenapa unnie ada disini?" Tanya irene dengan melihat kearah perutnya.
"Perutku! Bayiku!" Irene mengusap-usap perutnya tersebut dengan panik.
"Unnie tenanglah"
"Yeri.. dimana bayiku!!?" Tanya irene masih panik dengan menarik-narik tubuh yeri.

Cklek

"Oh irene, sudah bangun" tanya joy yang baru memasuki ruangan tersebut.

"Joy dimana bayiku!!" Tanya irene dengan sedikit membentak.

"Itu.." joy terdiam tidak mampu menjelaskan apapun.

"Wae? Katakan!"
"Mian irene, dokter tidak bisa menyelamatkannya" ucap joy dengan menunduk sedangkan irene terdiam kaget dengan apa yang didengarnya.

"Ya! Kau jangan bercanda!" Irene mulai berkaca-kaca.
"Ikhlaskan irene, semua sudah terjadi, kau harus relakan"
"Andwe!!"





***




"Seungwan" panggil seulgi menghampiri wendy yang tengah mendengarkan musik di mejanya.
"Wan.. seungwan" panggilnya lagi dengan menepuk bahu wendy dan berhasil membuat wendy menoleh.

"Oh, seulgi.. wae?"

"Ayo ke kantin" ajak seulgi dengan tersenyum pada wendy.

"A..ne .. ne kajja" jawab wendy gugup dengan sikap seulgi yang kembali seperti dulu.

Story Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang