19

2.2K 277 7
                                    

Happy Reading...



Seulgi berjalan dengan cepat di sebuah gedung Rumah sakit, sedikit berlari, kemudian tiba-tiba membuka pintu ruangan yang terdapat seseorang di dalamnya.

"Khamchagiya" teriak orang tersebut kaget saat seulgi tiba2 datang.

"Jisoo unnie" seulgi mendekati jisoo yang terduduk diruangannya.

"Ya seulgi, kau mengagetkan unnie" kesal jisoo menatap tajam adik angkatnya itu.

"Hehe mian unnie"

"Ada apa kemari? Kau tak lihat unnie sedang bekerja"

"Mmm unnie kau harus membantuku" ucap seulgi memelas.

"Wae wae? Memang kau mau apa?"

"Unnie harus membantu Joohyun"

"Mwo? Memang dia kenapa? Ya! Kau menemui wanita itu lagi!" Marah jisoo.

"Mian unnie, tapi saat ini Joohyun sedang sakit, dan hanya unnie yang bisa membantunya" mohon seulgi.

"Sakit? Seul.. aku bukan dokter, tapi aku psikolog apa kau lupa?" Jelas jisoo.

"Karena itulah unnie, unnie bisa menyembuhkan joohyun seperti dulu menyembuhkanku, ku mohon unnie" seulgi mulai berkaca-kaca menatap jisoo yang juga menatapnya.

"Aishh.. kenapa dia merepotkan sekali, ya ya nanti kita bicara dirumah saja jika unnie sudah pulang kerja"

"Janji?".

"Hmm sudah jangan ganggu unnie dulu seul"

"Gomawo unnie" seulgi mencium pipi jisoo dan pergi begitu saja.

"Aigo anak itu" jisoo hanya geleng2 kepala melihat kelakuan seulgi dan dia tersenyum.
"Setidaknya sekarang kamu bisa tersenyum dan tertawa kan" ucap jisoo pelan sambil mengingat kejadian beberapa tahun lalu.



Flashback

Jisoo tengah berjalan di koridor rumah sakit, namun seketika langkahnya terhenti di depan sebuah ruang rawat.

"Jen.. kamu kenapa" tanya jisoo melihat rekan kerjanya berdiam menatap seseorang yang ada di dalam ruang rawat tersebut.
"Oh jisoo unnie, annyeong"
"Hmm ne, kau sedang apa? Kenapa seperti bersedih begitu?" Tanya jisoo lagi.
"Itu.. aku hanya kasian pada gadis yang didalam" ucap jennie lalu kemudian jisoo juga melihat kedalam.
"Memangnya kenapa dengan anak itu? Apa dia mengidap penyakit serius?"
"Anni"
"Lalu"
"Tadi pagi seorang pejalan kaki menemukannya di sebuah gang kecil" jelas jennie membuat jisoo bingung.
"Apa yang terjadi?"
"Setelah diperiksa, sepertinya dia korban pemerkosaan" lanjut jennie membuat jisoo terkaget.
"Jinjja? Omg.. gadis sekecil itu? Bahkan kupikir dia masih SMP?"
"Ne, kasihan sekali, mana tidak ada informasi mengenai dia, namanya saja belum ada yang tau, bahkan dia belum sadar"
"Yatuhan" shock jisoo melihat kedalam lagi.

.

Sudah beberapa hari jisoo selalu menengok gadis tersebut. Ya dia sudah sadar, namun sepertinya justru jiwanya yang tertekan.

"Annyeong" sapa jisoo mendekatinya, namun tidak dipedulikan.
"Unnie bawakan bunga untukmu" lanjutnya lagi menaruh bunga tersebut didalam pot..

Begitulah jisoo memperlakukannya dengan sangat baik, sampai beberapa minggu setelahnya, gadis kecil itu mulai mau berbicara walau singkat.

"Apa kau merasa lebih baik?" Tanya jisoo dan dibalas dengan anggukan.
"Baguslah, unnie rasa kamu akan segera sembuh"
"E..mm"
"Kau butuh sesuatu?"
"A..nni"
"Kau ingin sesuatu?"
Gadis tersebut hanya memandangi jisoo dengan mata berkaca-kaca.
"Apa kau sakit?" Tanya jisoo lagi.

"S-se..ulgi" ucapnya terbata.
"Mwo?"
"N-na..maku.. S-se..ul..gi" ucapnya lagi.
"Aahh jadi namamu seulgi?, Omo cantik seperti orangnya" jisoo tersenyum mengelus rambut seulgi.
"Apa kamu punya keluarga sayang?" Tanya jisoo perlahan dan seulgi hanya diam.
"Mian.. jika unnie membuatmu sedih" lanjutnya.

"Anni... A-ku ada e..omma, t-tapi a-ppa tiriku. Hikss aaaarrgghhh!!!" Teriak seulgi tiba-tiba membuat jisoo terkaget dan segera memanggil Jennie.

.

"Bagaimana?"
"Dia sudah kusuntikan obat penenang"
"Syukurlah, kurasa seulgi sangat tertekan"
"Seulgi?"
"Ne, namanya Seulgi"
"Dia sudah mau bicara? Daebak"
"Sepertinya kita harus melibatkan polisi untuk menangkap pelakunya"
"Memang kau tau siapa?"
"Sepertinya"

Jisoo dan jennie pun saling menatap.


Dan setelah beberapa lama, akhirnya 2 orang ditangkap, yaitu Ayah Tiri seulgi yang menjualnya dan seorang lagi yang membelinya.

"Anak bodoh!! Apa yang kau lakukan?!!membuat ayahmu di penjara" marah Tiffany yang hampir memukul seulgi yang ketakutan di belakang jisoo.
"Seharusnya anda marah pada suami anda bukan pada seulgi" kini jisoo ikut emosi.
"Siapa kamu, seulgi kemari kau!!!" Perintah tiffany
"Shireo" seulgi semakin mengeratkan tangannya memegang jisoo.
"Maaf nyonya, saya akan melindungi seulgi, oh apakah anda juga terlibat?" Tanya jisoo.
"Ya! Aku tidak mungkin terlibat"
"Jika tidak, anda harus bersikap baik pada seulgi atau anda ikut suami anda membusuk di penjara" ancam jisoo membuat tiffany ketakutan.
"Baiklah-baiklah aku akan merawatnya dengan baik, sekarang kemarikan seulgi"
"Hmm.." jisoo kemudian mengelus rambut seulgi.
"Seulgi ikut eomma ya, jika ada apa-apa seulgi bilang pada unnie"
"Tapi aku takut"
"Jangan takut, seulgi harus jadi orang yang kuat oke, berjanjilah" jisoo berusaha meyakinkan seulgi dan akhirnya seulgipun menurutinya.
"Ayo pulang Seulgi" ajak tiffany masih menahan emosinya.
"Ingat pesanku baik-baik" teriak jisoo saat keduanya sudah menjauh.

Flashback off

"Aigo, kenapa aku malah melamun, pekerjaanku saja masih banyak"


***

"Omo.. seul kau datang" kaget yeri melihat seulgi didepan pintu rumahnya.
"Hehe pagi adik ipar" canda seulgi dengan tertawa.
"Mwoya,, kau bilang apa? PD sekali mengatakannya" jawab yeri ikut tertawa.
"Harusnya ada tamu itu disuruh masuk bodoh"
"Ya kang Seulgi! Aku tidak memberimu restu jika mengatakan aku bodoh"
"Arraso arraso, huftt galak seperti kakaknya"
"Aishhhh" yeri hampir memukul seulgi namun tidak jadi karena terlalu kasihan.
"Masuklah" ajak yeri.
"Ne"

Keduanya langsung masuk kedalam rumah dengan tersenyum..




Tbc




Updaten macam apa ini 😌😌😔

Happy Halloween 👻

Story Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang