Happy Reading
Seulgi tengah berdiri di depan nisan yang bertuliskan nama kekasihnya tersebut.
Dia terus memandang lekat dan sedikit mengusap air mata yang terus keluar dengan sedikit terisak."Seul, kajja kita pulang" ucap lisa memegang bahu seulgi.
"Kenapa tidak ada 1 pun kebahagiaan yang aku rasakan"
"Sudahlah, tenangkan dirimu seul. Ayo pulang" lisa menggenggam tangan dan juga memegang bahu seulgi kemudian pergi dari tempat tersebut dan dari jauh.. terlihat seseorang memperhatikan mereka.
"Seulgi-ya" lirihnya menatap kepergian seulgi.
***
1 tahun berlalu
Tring
Bunyi pintu cafe saat seseorang masuk dan langsung menghampiri lisa yang berada disana.
"Apa seulgi sudah makan siang?" Tanyanya langsung pada lisa.
"Belum unnie, kau tau sendiri dia selalu gila kerja sekarang, diberitahu pun susah"
"Hmm arraseo, aku akan ke ruangannya" ucapnya lagi sambil beranjak keruang kerja seulgi.
Cklek
Suara pintu terbuka membuat seulgi yang sedari tadi serius dengan pekerjaannya menoleh pada wanita yang memasuki dan berdiri di depannya sambil sesekali tersenyum dan mendekat serta merangkul lehernya dari belakang dan menaruh kepalanya disamping.
"Kau terlalu fokus pada kerjaanmu sampai lupa makan hmm?" Ucapnya dan seulgi segera membalik kursinya dan menatap wanita tersebut yang kemudian dia tarik agar duduk dipangkuannya.
"Aku ingin makan makanan yang kau masak sayang" ucap seulgi dan wanita tersebut hanya tersenyum dengan menangkup kedua pipi seulgi dan mengecup sekilas bibirnya.
"Arraseo, kebetulan aku bawakan makanan dari rumah untukmu, kajja kita makan bersama" keduanya pun kini beranjak ke sofa dan segera mengambil makanan yang dibawanya.
Seulgi memakan makanan tersebut dengan lahap membuat orang di depannya hanya menggeleng2 kepalanya.
"Pelan² bear, nanti tersedak, kau ini.. padahal kau kerja di cafe, banyak makanan, tapi selalu lebih ingin memakan masakanku""Karena masakanmu istimewa"
"Dasar,.. oh ya.. nanti malam kita akan bertemu seseorang, kau tidak lupa kan?"
"Mmm ne" seulgi masih fokus pada makanannya.
***
Seulgi berjalan dengan wanita yang merangkul lengannya sembari tersenyum menatap 2 orang yang tengah duduk menunggu keduanya.
"Sudah lama ya... Seungwan" ucap seulgi sembari tersenyum.
"Ne, kalian tampak sangat bahagia sekarang" balas wendy yang juga tersenyum
"Kau juga tampaknya bahagia" seulgi segera duduk.
"Hmm ah ya.. kenalkan ini Park Chae young, istriku" ucap wendy memperkenalkan wanita disebelahnya.
"Annyeong, Park Chae young imnida, atau biasa dipanggil Rose"
"Ah ne, aku Seulgi dan ini istriku Irene" ucap seulgi membuat wanita disebelahnya tersenyum.
"Ne aku sudah tau tentang kalian dari seungwan"
"Ehm.. yasudah kita makan dulu semuanya"
"Ne"
Keempatnya pun makan bersama sembari mengobrol ringan membuat mereka kadang tertawa dan menikmati makan malam kali ini.
"Wan, apa kau akan tinggal kembali di korea?" Tanya seulgi setelah selesai makan.
"Anni, aku hanya liburan disini, setelah itu balik ke kanada"
"Wae?"
"Aku mengurus perusahaan orang tuaku sekarang seul"
"Kau sudah jadi orang hebat eh"
"Hmm. Kau sendiri sekarang sudah memiliki banyak cabang cafe mu itu"
"Hahaha ne, iti semua berkat istriku yang mensupportku saat aku berada di titik tersulit" ucap seulgi membuat pipi irene memerah.
"Ehem.. apa kalian tidak ada rencana untuk ikut program?" Ucap rose pada seulgi dan irene.
"Ne? Maksudnya?"
"Kalian tidak mau punya anak memang?"
"Tentu saja mau, tapi bagaimana?" Tanya irene yang buka suara.
"Aku akan kasih tau nanti" ucap wendy yang diangguki keduanya.
***
5 tahun kemudian
"Ya!!!! Kang Daniel!!! Dasar bocah nakal" teriak yeri di taman dengan mengejar bocah 4 tahun tersebut.
"Lihatlah mereka sayang, lucu sekali" ucap irene yang duduk dengan menyandarkan kepalanya dibahu seulgi.
"Gomawo sudah memberiku kebahagiaan" seulgi menatap irene dan mengecup keningnya.
"Saranghae Joohyun"
"Nado saranghae Kang seulgi"
"Daniel oppa!!" Teriak bocah perempuan yang ikut berbaur pada yeri dan daniel.
"Kalian datang juga" ucap seulgi menatap wendy dan rose yang duduk sebelah mereka.
"Jihyo selalu menanyakan anakmu seul, aku sangat pusing mendengarnya merengek" keluh wendy.
"Kurasa anakmu itu menyukai anakku"
"Huh, anakmu yang menggoda anakku seul"
"Kang daniel sangat mempesona sepertiku, wajar banyak anak2 perempuan menyukainya" bangga seulgi yang langsung dicubit irene.
"Aakkhh appo sayang" manyun seulgi.
"Park Jihyo anakku juga cantik, seperti ibunya" wendy melirik istrinya yang tersenyum malu.
"Kenapa kau memakaikan marga Park bukan Son hmm?"
"Memang kenapa? Itu marga istriku, terserah aku"
"Ya.. ya kalian, seperti bocah saja bertengkar terus"
"Ne kalian berisik, kita shopping saja irene unnie"
"Kau benar rose, kajja"Irene dan rose pergi mengacuhkan kedua orang yang berdebat tadi.
"Aku tidak menyangka semua akan seperti ini seungwan"
"Kau benar seul, mian ne karena dulu aku jahat padamu"
"Gwaenchana, aku mengerti, dulu kau terpesona olehku kan, siapa yang dapat menolak kharismaku" ucap seulgi percaya diri membuat wendy sebal menatapnya.
Brukkk
"Khamchagiya!" Kaget seulgi dan wendy saat terkena sebuat lemparan bola.
"YA KALIAN ENAK2AN SANTAI, LIHATLAH KELAKUAN ANAK KALIAN!" Teriak yeri dengan kesal membuat seulgi dan wendy tertawa dengan keras.
"Appa ayo main baleng daniel"
"Daddy c'mon"
"Ne" ucap keduanya menghampiri anak mereka dan bermain bersama.
TAMAT
HAI GUYS THANK'S BANGET YANG UDAH MAU BACA, VOTE, KOMEN CERITA INI, SENENG BANGET RASANYA. SORRY YA KALO ENDINGNYA GAK SERU, AKU MAU FOKUS BUAT FF LAIN SATU2 BIAR GAK RIBET MIKIR WKWKWK..
EISTTT JANGAN SEDIH KARENA AKU PASTI SELALU BUAT CERITA2 LAIN YANG LEBIH BAIK LAGI. PANTENGIN AJA YA HEHEHE 😅😅😅
LOVE YOU SEE YOU.. ❤️💛💙💚💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Life ✓
Teen Fiction"Pernahkah kalian berada dititik tersulit dan tersakit dalam hidup? Ya.. ini hanya sebuah kisah yang ingin ku bagi dengan semuanya" ||Seulgi X Irene|| WARNING!! GXG Yang gak suka gak usah baca.. thx 😊