20

2.3K 309 76
                                    

Happy Reading


"Unnie palli!!" Teriak seulgi yang sudah bersiap di depan rumah, menunggu Jisoo yang sangat lama keluar karena tidak sabaran.

"Ya seul, sebentar, unnie belum memakai sepatu!" Teriak jisoo dengan terpincang-pincang memakai sepatunya dengan cepat.

"Nanti saja dimobil pakainya, kita harus cepat sampai di rumah joohyun" ucap seulgi duduk di kursi kemudi melihat jisoo dengan sedikit berantakan duduk disebelahnya.

"Kau benar benar merepotkan" omel jisoo dan hanya di balas oleh senyuman seulgi.

.


"Omo.. seul kau sudah datang" ucap yeri membuka pintu.

"Ehm.. ne aku tidak sabar bertemu joohyun hehe" ucap seulgi semangat.

"Lalu ini siapa?" Tanya yeri melihat jisoo.

"Dia jisoo unnie yer, yang akan membantu joohyun"

"Oh.. annyeong unnie, wah unnie kau cantik sekali"

"Ahh jangan mengatakan seperti itu. Membuatku malu yeri-ah"

"Hehehe ayo masuk2" ajak yeri yang memasuki rumahnya.

"Duduklah, unnie mau minum apa?" Tanya yeri

"Ya yeri! Aku tidak ditawari juga" protes seulgi.

"Biasanya kau ambil sendiri" jawab yeri pergi ke dapur.

"Aishh menyebalkan" rutuk seulgi membuat jisoo disampingnya tertawa.

"Mwoya? Kenapa unnie tertawa?"

"Anniya"



"Ini minumannya unnie"

"Ah gomawo yeri"

"Emm yer aku keatas dulu lihat joohyun, kamu temani unnieku ok"

seulgi beranjak sembari lari ke lantai atas membuat yeri dan jisoo geleng2.

"Jadi, bisa kamu jelaskan kondisi kakakmu itu? Dari awal? Supaya aku bisa memahami setidaknya sedikit kondisinya" ucap jisoo to the point.

"Ah begini......"

Jisoo dan yeri pun mulai mengobrol mengenai irene.
Sementara itu seulgi tengah terduduk disamping wanita yang dia cintai itu.

"Joohyun.. bagaimana kabarmu?" Tanya seulgi tersenyum miris.

"Joohyun.. aku janji akan membuatmu sembuh lagi, ceria seperti dulu lagi" seulgi mengusap rambut irene.

"Bogoshippo.. saranghae" kini seulgi memeluk irene yang tetap diam, seulgi terisak memeluk tubuh yang terlihat kurus dan pucat itu dengan begitu erat, entah bagaimana, dia hanya merasa begitu sakit melihat irene yang seperti saat ini..

"Joohyun-ah kau harus sembuh, aku janji membuatmu bahagia, aku tidak akan pergi, aku akan terus berada disampingmu dan melakukan apapun untuk kebahagiaanmu, ku mohon sembuhlah" seulgi semakin terisak dan tidak bisa menahan tangisannya lagi.

"Seul"
Jisoo yang sedari tadi mempeehatikan dari pintu, akhirnya berjalan mendekati keduanya.

"Unnie akan menyembuhkannya untukmu" jisoo menatap seulgi dengan iba. Dan seulgi kemudian melepaskan pelukannya.

"Janji unnie?" Tanya seulgi berkaca² sambil mengusap air matanya.

"Ne.. dan sekarang kamu jangan bersedih lagi, itu bisa membuat irene juga bersedih. Arra?"

"Ne unnie"

"Sekarang bisakah kamu meninggalkan kami berdua?"

"Mmmm baiklah unnie, lakukan yang terbaik" seulgi pun beranjak dan segera keluar dari kamar.


"Hmm.. irene-sii, aku tau kamu mendengar semuanya.. aku memahami yang kau rasa, jujur aku sebenarnya membencimu karena telah mempermainkan perasaan seulgi, dan ingin rasanya aku menamparmu jika mengingat kejadian itu" Jisoo menghembuskan nafasnya dengan kasar dan duduk di sebelah irene.

" tapi melihatmu sekarang saat ini, aku benar² merasa sedih, terlebih lagi, seulgi begitu menginginkanmu untuk sembuh, maka dari itu bantu aku agar bisa membuatmu seperti dulu lagi" ucap jisoo panjang lebar.

.

"Apa tidak apa² seul" tanya yeri khawatir..

"Jangan khawatir, unnieku pasti melakukan yang terbaik untuk joohyun"

"Tapi, ngomong² kau tidak pernah bilang punya unnie yang cantik, apa dia benar² unniemu? Atau jangan²....." Yeri menatap seulgi serius.

"Mwo? Apa yang kau pikirkan yerim!"

"Apa dia selingkuhanmu?" Tanya yeri

"Ya!! Kau pikir aku apa?!" Seulgi kemudian menjitak kepala yeri dengan keras.

"Aakkhh appo, hhuuaa aku tidak akan merestuimu dengan unnieku"

"Ah mian mian uri yerim... Nanti ku traktir kamu. Ok"

"Janji?" ucap yeri antusias.

"Ah emm" seulgi mulai berpikir..

"Yeess, thanks calon kk ipar" senang yeri, sedangkan seulgi hanya memanyunkan bibirnya.

"Bisa bisa tabunganku habis" batin seulgi


***


Sudah 1 bulan lebih irene dalam pengobatan yang jisoo lakukan, tidak banyak perubahan yang terjadi, namun dia sudah mau merespon beberapa hal. Setidaknya memang itu memmbuat seulgi, yeri dan yang lainnya ikut bahagia. Bahkan orang tua irene yang tengah sibuk diluar negeri pun ikut senang, bahkan berterima kasih pada seulgi dan jisoo.

"Seungwan, joy unnie, kalian datang" tanya seulgi yang berada diruang tengah rumah irene.

"Wah wah.. rumah ini seperti menjadi rumahmu saja seul, setiap kami kemari kau pasti ada" ucap wendy duduk di depan seulgi.

"Hehe.. yang punya juga tidak keberatan, iya kan yer" tanya seulgi menatap yeri yang asyik bermain ponsel.

"Mmm asal seulgi selalu meneraktirku" ucap yeri santai membuat wenjoy tertawa.

"Ya yerim.. aish adik ipar tak tau diri" omel seulgi yang terus diketawai oleh wendy dan joy.

"Jangan ketawa terus, ya seungwan, kapan kau akan menikahi joy unnie, aigo bahkan kalian pasti sudah sering melakukannya" seulgi melipat kedua tangannya dan menatap serius sedangkan yeri yang dari tadi sibuk sendiri, saat ini mulai tertarik dengan pembicaraan teman²nya.

"Ya seulgi kau bicara apa!" Kesal wendy.

"Seungwan-ah jangan marah begitu" joy memeluk lengan wendy dengan manja.

"Uwuuu so sweet" komentar yeri yang ditanggapi senyuman oleh joy dan wendy dengan malu².

Namun tiba² suara kaki terdengar menuruni tangga membuat semuanya menoleh dan langsung berdiri.

"Itu jisoo unnie... Dan.... Joohyun?" Ucap seulgi pelan merasa tak percaya karena untuk pertama kalinya irene keluar dari kamar.

Jisoo dan irene terdiam didepan seulgi, wendy, joy dan yeri.
Irene menatap mereka semua dengan ekspresi datar sedangkan jisoo tersenyum tipis sembari memegang bahu irene.
Cukup lama semuanya terdiam. Namun tiba² irene menatap 1 orang dan langsung memeluk orang tersebut dengan erat.

"Bogoshippo"









TBC





Hallo guys, sorry baru update, aku lagi sakit, sorry banget nih ya,

Semoga kalian suka chap ini.

See you..

Story Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang