Happy Reading
"Hati² seul, kau harus istirahat dengan baik" ucap jisoo sembari membantu seulgi bersandar di tempat tidurnya.
"Emm gomawo, Jisoo" seulgi menatap jisoo dengan tersenyum, begitupun sebaliknya.
"Aku senang kau memanggilku begitu seul"
"Emm ne, mian ne karena aku baru bisa membuka hatiku sekarang"
"Gwaenchana, aku mengerti, tidurlah kau harus banyak istirahat, arra?"
"Kau sudah mengatakannya tadi"
"Ah.. begitukah?" Tanya jisoo dan hanya di angguki oleh seulgi.***
3 bulan kemudian
"Apa kau yakin kita memberi mereka undangan ini seul" jisoo menatap seulgi saat berada didepan rumah seseorang.
"Bagaimanapun mereka teman kita bukan" ucap seulgi mengetuk pintu rumah tersebut dan tak lama kemudian seseorang membuka pintu."Omo.. seulgi"
"Annyeong yer.. lama tak bertemu"
"Ah.. ayo masuk masuk.." yeri membuka pintu rumahnya lebar dan ketiganya segera masuk dan duduk diruang tamu."Akan ku buatkan minuman"
"Tidak perlu repot² yer, kami kemari hanya ingin memberikan ini" ucap seulgi memberikan sebuah undangan.
"Ige mwoya?"
"Itu-""Ada tamu?" Tanya irene yang menuruni tangga diikuti wendy yang menatap seulgi begitupun seulgi.
"Unnie, ini. Seulgi dan jisoo unnie memberi undangan untuk kita" jelas yeri dan irene hanya menatap seulgi dan jisoo bergantian.
"Undangan? Undangan apa?"
"Pernikahan kami" jelas jisoo singkat dengan tersenyum membuat ketiga orang tersebut diam.
"Ne, kami harap kalian akan datang 2 minggu lagi. Kalo begitu kami permisi dulu" ucap seulgi sembari beranjak dengan menggenggam tangan jisoo.
***
Irene berada di belakang sebuah pohon menyaksikan 2 orang yang tengah tertawa lepas dibangku taman dengan sangat mesra dan membuatnya tersenyum miris.
Pukk
Sebuah tangan tiba² menepuk pundaknya, membuat irene menoleh.
"Sedang apa?"
"Emm anni, aku hanya melihat orang² yang bermain ditaman" bohong irene.
"Kajja, kita pulang" wendy memegang tangan irene yang menurut saja saat membawanya.
Sementara itu.
"Ada apa seul?" Tanya jisoo menatap seulgi yang melihat kearah lain.
"Anni, ah kau sangat cantik memakai jepit rambut ini" seulgi mengusap rambut jisoo yang tersenyum sembari menikmati sore hari di sebuah taman.***
Wendy membawa sebuah koper dari dalam kamarnya, dia menuruni tangga dan menatap irene serta yeri yang tengah menonton tv.
"Mau kemana? Bawa koper sebesar itu?" Tanya irene menghampiri wendy namun tiba² wendy memeluknya dengan erat.
"Kau kenapa? Ada masalah?" Tanya irene yang kaget karena perbuatan wendy.
"Mian ne, joohyun-ah... Jeongmal mian.. karena aku sudah begitu jahat, dibutakan oleh rasa ingin balas dendam, sehingga menyebabkan banyak orang menderita, bahkan sampai kehilangan nyawa". Ucap wendy sembari terisak.
"S-seungwan? Waeyo? Kenapa bicara begitu? Sudahlah, semua sudah terjadi"
"Anniya" wendy melepas pelukan irene dan memberikan sebuah amplop.
"Ini?"
"Surat perceraian kita"
"M-mwo?!"
"Aku tau ini terlambat, tapi aku akan membebaskanmu, aku akan kembali ke kanada dan tinggal bersama orangtuaku"
"Wae?"
"Mian ne.. aku tidak bisa lama² lagi.. aku bisa tertinggal pesawat" ucap wendy sembari meninggalkan irene yang terdiam.
"Unnie" yeri mengusap punggung irene dan menatap sedih kepergian wendy.
***
"Duuaarrrr"
"Aaa khamcagiya! Ya lalisa!! Kau ingin aku jantungan!" Omel seulgi pada rekan kerjanya itu.
"Haha habis kau melamun terus, ciee sebentar lagi mau nikah"
"Aishh diamlah, aku harus pergi"
"Mau menjemput calon eh?"
"Berisik!" Ucap seulgi sembari keluar dari cafenya. Dia berjalan dengan tersenyum sembari melihat pedagang bunga.
"Yeppuda" ucapnya sambil memegang sebuket bunga.
"Aaa.. bibi, aku mau beli bunga yang ini" seulgi mengeluarkan dompetnya dan membayar bunga tersebut sembari kembali berjalan untuk menemui jisoo..
"Seulgi-ya!!!" Teriak jisoo disebrang jalan dengan melambaikan tangan pada seulgi yang tersenyum padanya, lalu kemudian jisoo berlari menuju arah seulgi.
Seulgi yang tersenyum menatap jisoo tiba² berubah ekspresi menjadi terkejut saat melihat sebuah truk besar berjalan dengan kencang dan menuju kearah jisoo yang hanya tersenyum tanpa melihat arah."Aw-
Brrukkkk!
As"
Seulgi tertegun dan membuang buket bunga yang di pegangnya dengan segera berlari kearah jisoo yang tergeletak dijalan.
"Jisoo-ya!! Ireona!!! Ya!!! Kim Jisoo!!" Teriak seulgi memeluk tubuh jisoo.
"Mmmhhh.. s-seul.." jisoo menatap sayu seulgi yang mulai menitikan air mata.
"T-tolong!! Cepat panggil ambulan!!" Teriak seulgi pada orang² yang melihat kejadian itu.
"G-gwaenchana.. t-tidak perlu repot².. m-mmi..an ne seulgi-ya, j-jangan menangis" ucap jisoo mengusap pipi seulgi dengan tangannya yang penuh darah.
"Kau akan baik² saja.. berjanjilah" seulgi terisak memegang tangan jisoo.
"G-gomawo seul.. kau sudah menerimaku, akku b-bahagia, s-sarang..hae Kang Seulgi" jisoo kemudian tidak sadarkan diri membuat seulgi panik sambil memeluk erat tubuh jisoo dan tak lama kemudian ambulan pun datang lalu segera membawa jisoo ke rumah sakit.
.
Seulgi hanya bolak balik didepan ruang UGD. Pikirannya sangat kacau dan tidak tau harus bagaimana lagi. Dia hanya terus berharap dan berdoa agar kekasihnya tersebut tidak apa².
"Seulgi!" Panggil lisa yang baru datang dengan terburu² dan menghampiri seulgi dan langsung memeluknya.
"Apa yang sebenarnya terjadi"
"Semuanya begitu cepat" ucap seulgi lirih.
"Jisoo unnie pasti kuat"
"Aku juga berharap begitu"
Cklek
Seorang dokter keluar dari ruangan Jisoo.
"Bagaimana dok" tanya seulgi yang begitu penasaran.
"Dia baik-baik saja kan" lanjutnya dengan menatap dokter tersebut dengan serius, begitupun lisa."Mian ne" ucap dokter tersebut dengan menunduk membuat seulgi menggeleng kepalanya.
"Jisoo!!!" Seulgi langsung berlari menerobos pintu tersebut disusul oleh lisa.
TBC
Sorry guys telat update dan gatau ini kelanjutannya mau gimana. Aku lagi sakit 😌😌
See you..
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Life ✓
Fiksi Remaja"Pernahkah kalian berada dititik tersulit dan tersakit dalam hidup? Ya.. ini hanya sebuah kisah yang ingin ku bagi dengan semuanya" ||Seulgi X Irene|| WARNING!! GXG Yang gak suka gak usah baca.. thx 😊