Lembar 2 Ketika awan kelam semakin menghitam

227 20 2
                                    

Andy menggeliat saat dia merasa seseorang mengguncang tubuhnya. Sayup-sayup dia mendengar suara lembut Ibunya yang membangunkannya. Ketika Andy melihat jam meja yang dia letakkan diatas nakas dekat tempat tidurnya, dia mengubah posisi tidurnya jadi telungkup sambil menggumam, "Ten minute, Mom."

"Ten minute? Sekarang sudah hampir pukul sebelas tiga puluh, mau sampai kapan kamu tidur, Andy?" Ibu Lula menarik selimut yang menyelubungi tubuh putranya. Ditariknya tangan Andy agar segera bangun. Tapi karena tubuh putranya terlalu besar dan kuat, Ibu Lula sampai tidak sanggup untuk menariknya.

"Oh, Mom. Please, don't bother me... I'm tired!"

"Pulang jam berapa kamu semalam? Mommy menunggu kamu sampai pukul satu tapi kamu belum pulang juga, habis pesta lagi?"

Tidak ada jawaban, hanya terdengar geraman kesal yang keluar dari tenggorokan Andy. Saat putranya akan kembali tidur, Ibu Lula kembali menarik tangan putranya.

Dengan terpaksa Andy pun duduk diatas tempat tidurnya sambil mengerjapkan matanya. Rambutnya yang berantakan dengan mata layu sama sekali tidak menghilangkan ketampanan wajahnya. Tubuhnya yang kekar mengingatkan Ibu Khaula pada suaminya. Andy memang pahatan asli Ayahnya.

"You are begin care about me, now?" tanya Andy sinis. "And want to know what time I came home?"

"I'm your mother, I will care about you, as always."

"Bullshit!" Andy menukas marah.

"Andy." Suara Ibu Lula kali ini terdengar sedih. Sekasar itu dia berbicara pada Ibunya.

Dia tahu selama ini telah berbuat salah pada putra semata wayangnya. Sudah bertahun-tahun dia dan suaminya meninggalkan Andy, membiarkan Andy kecil hidup sendiri di Indonesia dan membiarkannya tumbuh tanpa perhatian dan kasih sayang.

"What's the point of you coming back here anyway," sindir Andy jemu.

"What's the point, do you say? Tentu saja ini semua demi kamu, maafkan Mommy, Mommy tahu ini semua salah Mommy dan Daddy, karena itu sekarang Mommy disini untuk memperbaiki semuanya."

Memperbaiki? Dengus Andy.

Sudah terlambat! Waktu tidak akan pernah kembali, dia sudah dewasa sekarang, takkan mungkin kembali menjadi kanak-kanak. Jika Ayah dan Ibunya sanggup mengembalikan masa kanak-kanaknya yang telah hilang, Andy mungkin bersedia untuk menerima kehadiran mereka kembali.

"Daddy tanya bagaimana dengan kuliahmu? Sudah hampir delapan tahun kamu kuliah, kenapa masih belum lulus, memang untuk mendapatkan gelar sarjana saja harus selama itu?"

"Kalau di Indonesia, untuk mendapatkan gelar sarjana perlu waktu sepuluh tahun." Andy menjawab asal-asalan.

Tentu saja dia berbohong, memangnya kuliah kedokteran sampai membutuhkan waktu yang lama? karena dia sebenarnya malas meneruskan kuliahnya.

Kalau bukan karena tuntutan Pamannya yang meminta Andy untuk kuliah, mungkin dia tidak ingin kuliah. Dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk pesta bersama perempuan tentu saja.

Karena itu sampai sekarang dia masih di tingkat akhir terus. Enggan dia mengakhiri masa kuliahnya. Teman-teman seangkatannya entah sudah pergi kemana. Dulu dia sempat serius kuliah ketika masih junior, tapi itu dulu, sekarang dia kembali malas.

"Sekarang kamu nggak kuliah?"

"Dosennya lagi cuti hamil."

"Cuti hamil? Memangnya tidak ada asisten dosen?"

Birunya Langit Cinta {Revisi} 《Tamat》♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang