Lembar 11 Hidayah untuk Andy

259 21 0
                                    

Masih terbayang dalam benak Andy upaya Annisa menyelamatkan kehormatannya. Andy jadi merasa sangat bersalah pada gadis itu. Dia adalah wanita yang dicintainya, mengapa setega itu dia hendak memerkosa Annisa?

Andy merasa merinding ketika menyadari betapa bejadnya dirinya. Seharusnya saat ini dia mendapat hukuman, tetapi dia tahu Annisa tidak akan memberikan hukuman padanya karena Annisa perempuan yang sangat baik.

Tapi bagaimana dia bisa menyilih kesalahannya ini?

Bagaimana dia bisa meminta maaf pada gadis itu?

Bagaimana dia bisa mendapatkan hati gadis itu jika malah berbuat nista pada Annisa.

Ketika Andy tengah menyesali perbuatannya, dari kejauhan dia mendengar suara adzan isya, padahal masjid berlokasi cukup jauh dari rumahnya dan biasanya dia jarang mendengar suara adzan tetapi kali ini dia mendengarnya, benar-benar mendengar dengan jelas.

Dan Andy merasa hatinya tersentuh ketika mendengar suara adzan itu, seolah hatinya tiba-tiba saja dibelai oleh sebuah tangan yang menghangatkan.

***

"Annisa, lihat sini!" Saskia melambaikan tangannya ketika melihat sahabatnya.

Annisa yang baru tiba merasa heran dengan panggilan Sarah yang tampaknya ingin memberitahukan hal penting. Tampak didepan madding kampus ramai dipenuhi dengan orang-orang, tapi Annisa merasa ragu untuk mendekati madding, dia khawatir tersebar gosip baru lagi.

Dulu ketika gosipnya dengan Andy tersebar, dimulai dari foto-foto Annisa tampak berdua dengan Andy. Entah siapa yang memotret, namun foto itu sudah terpampang di papan informasi. Foto itu menggambarkan bagian belakang Annisa dengan Andy yang sedang duduk di sebuah gazebo halaman gedung Fakultas Teknologi Informasi.

Orang yang hanya melihat foto itu tentu menganggap mereka sedang berduaan, tetapi kejadian yang sebenarnya Annisa sedang membaca buku sedangkan Andy sedang sibuk dengan ponselnya. Memang mereka bersebelahan tapi karena ponsel dan buku Annisa tidak terlihat, yang tampak dimata orang lain mereka seperti mengobrol berdua.

Dengan perasaan berdebar Annisa pun mendekati papan informasi utama kampus, yang letaknya berada tak jauh dari ruang administrasi. Papan informasi itu biasanya memajang nama-nama mahasiswa yang menunggak biaya kuliah, mahasiswa yang memiliki prestasi atau pengumuman penting lainnya yang menyangkut keseluruhan universitas.

Sementara papan pengumuman yang terletak di masing-masing gedung fakultas adalah papan informasi yang menginformasikan khusus untuk fakultas tersebut, seperti lowongan kerja berdasarkan bidang akademik.

Tapi entah bagaimana foto-foto Annisa dan Andy terpampang di papan informasi utama hingga menimbulkan keributan dan pihak administrasi sempat mengomel karena sembarangan memasang sesuatu yang tidak penting di papan informasi.

"Coba deh baca, Annisa," ujar Annisa lagi.

Annisa terkejut ketika membaca sebuah pengumuman, tepatnya bukan pengumuman melainkan permohonan maaf dari Andy untuk Annisa. Dia juga memberitahukan pada teman-temannya agar tidak mengganggu Annisa lagi dan meminta teman-temannya untuk meminta maaf pada Annisa.

Sudah dua hari sejak kejadian sore menakutkan itu, tadinya Annisa enggan pergi ke kampus karena dia takut bertemu Andy, tapi Salma memaksanya bahkan Salma sampai mengantarkan adiknya ke kampus dan ternyata Andy tidak ada, selama seharian kemarin Annisa merasa lega.

Hari ini rasa takut itu masih menghampiri hatinya tapi dia mencoba untuk berani, dia hanya berpikir jika dia bertemu dengan Andy, dia harus segera berlari menjauh sekalipun Andy berjarak radius lima meter darinya.

Birunya Langit Cinta {Revisi} 《Tamat》♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang