Tiga tahun berlalu sejak hari itu.
Annisa menjalani kehidupannya sebagai mahasiswa dengan sangat baik, dia bukan hanya dipercaya sebagai ketua Ikatan Pemuda Masjid atau IPEMA tetapi dia juga terpilih akhirnya sebagai ketua BEM.
Prestasi Annisa di akademik pun memuaskan meskipun masih ada yang lebih baik darinya, namun tentunya cukup membanggakan untuk dia pamerkan pada keluarga dan dia telah membuktikan pada mereka bahwa dia dapat menjadi mahasiswa yang membanggakan orang tuanya.
Dalam hal kepemimpinan Annisa pun cukup dipercaya oleh teman-temannya, ekstrakurikuller IPEMA sekarang semakin terkenal setelah Annisa sering mengadakan banyak event-event tentang keagamaan yang menyedot banyak perhatiaan bukan hanya dari mahasiswa namun dari masyarakat sekitar.
Bukan hanya di kampus atau di kegiatan ekstrakurikuller bahkan ketika Annisa melakukan KKN di sebuah pedesaan, dia tetap saja dijadikan ketua kelompok oleh teman-temannya, padahal dia sudah meminta temannya untuk tidak terlalu mengandalkannya, tetapi mereka sudah nyaman pada kepemimpinan Annisa.
Namun bukan hanya itu saja, usaha kripiknya pun sekarang sudah berjalan dengan baik, meski awalnya dia mendapat penolakan dari warung-warung karena sudah ada yang lebih dulu menitipkan dagangan dengan jenis yang sama, tapi Annisa tidak menyerah begitu saja.
Dia pun mengubah bahan baku kripiknya dengan yang lain selain pisang, dia pun membuat keripik ubi ungu, apel dan mangga, hasil pun sudah mulai terlihat setelah mengganti bahan bakunya, karena dianggap unik dan belum pernah menemukan keripik seperti ini.
Dia pun membuat branded sendiri dengan nama Icha Keripik, dan sekarang Annisa sudah mempekerjakan 5 karyawan yang merupakan Ibu-Ibu tetangganya, dia bersyukur advice dari Andy dulu ternyata sangat berguna.
Dan setelah lulus nanti Annisa juga memilik rencana lain dengan usahanya, dia menemukan bahan dasar baru dari Banten, kampung halaman Bi Sipah, di Banten terkenal dengan emping melinjonya dan dia berpikir untuk menambah rasa pedas atau rasa-rasa lain untuk cemilan emping melinjo yang biasa berasa original itu.
Dia yakin usaha barunya nanti akan berkembang lebih baik lagi.
Kehidupan Annisa sebagai mahasiswa dan pengusaha UMKM memang berjalan dengan lancar, namun dalam kehidupan percintaannya Annisa sama sekali 0 besar.
Bukan dia menutup hati setelah patah hati, tapi pikirannya sudah terlalu banyak tercurah pada kuliah dan usahanya, yang membuat Ahmad berpikir untuk menjodohkan Annisa dengan kenalannya.
***
"Assalamu'alaikum, Izzatunnisa." Annisa merasa jantungnya melompat ke tenggorokan ketika dia mendengar suara maskulin Andy Dustin memanggilnya.
Dia baru saja menyelesaikan pemotretan untuk foto kelulusan dan mengambil toganya, dan dia sengaja melewati belakang perpustakaan karena dia ingin memotong jalan dari kantor administrasi untuk menemui teman-temannya di fakultas.
Tapi siapa sangka jika Andy muncul dari ruang karate dan menyapanya.
"Andy Dustin?" tanyanya tak percaya hingga dia lupa membalas salam, karena terlalu terkejut. "Waalaikum salam," balasnya kemudian.
"Mau kemana? Buru-buru sekali."
Bukannya menjawab Annisa malah tertegun, karena dia merasa pangling dengan Andy, terlebih dengan penampilan Andy yang rapi seperti seorang CEO saja.
"Kamu benar Andy Dustin kan?" Mendapat pertanyaan itu, Andy tertawa geli.
"Ini aku, Nisa, bukan hantu, aku sudah kembali sejak 3 atau 4 bulan lalu."
"Kamu sedang apa disini?"
"Memangnya aku tidak boleh datang ke kampusku sendiri?" Annisa tersenyum. Bukankah pertanyaannya tadi sangat bodoh? Tentu saja Andy bisa datang ke kampusnya kapan pun meski tanpa alasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Birunya Langit Cinta {Revisi} 《Tamat》♡
Genel KurguNOVEL REVISI DENGAN CERITA YANG LEBIH KOMPLEKS Annisa anak yang baik hati, penurut, berasal dari keluarga baik-baik dan shalehah, gadis remaja yang aktif di kegiatan keagamaan di kampusnya, dia dihadapkan dengan dua pemuda yang sama-sama mencintain...