Masa kecil Renjun bisa terbilang adalah masa kanak-kanak yang buruk. Keluarganya begitu miskin dan orang tuanya tidak begitu perduli padanya. Saat Renjun memasuki masa sekolah menengah pertama, ia harus membagi waktunya untuk bekerja. Bukan keinginannya, tapi orangtuanya yang memaksa.
Ayah Renjun bukanlah seorang ayah hebat yang penuh tanggung jawab. Pria yang Renjun sebut ayah dulunya adalah seorang anak dari kalangan berada yang jatuh miskin karena kebangkrutan yang di alami keluarganya. Hidup berfoya-foya dan bermain wanita konon adalah hobi ayahnya. Hingga pada suatu hari seorang wanita menuntut pertanggung jawabannya untuk kehamilan yang tidak disengaja. Dan beginilah hingga akhirnya Renjun terlahir kedunia.
Renjun tidak pernah merasakan apa itu kehangatan keluarga dan kasih sayang hingga akhirnya ia dibeli. Awalnya Renjun berfikir mungkin ia akan hidup sama halnya seperti seorang pelacur. Hidup mewah dengan hasil menjual tubuhnya. Namun semua bayangan buruk itu berbeda dengan kenyataan yang ia rasakan.
Renjun bersyukur sekali kepada tuhan karena membuatnya di beli oleh keluarga vampire yang begitu baik hati. Meski tidak secara langsung ditegaskan, namun segala sikap yang ia dapatkan menunjukan bahwa keluarga Na tidak pernah menganggapnya sebagai sekedar sumber makanan.
Meskipun jarangnya pertemuan antara dirinya dan tuan Na, namun pria itu tetap memperhatikannya. Terbukti dengan kado-kado ulang tahun bahkan natal yang selalu ia dapatkan. Juga nasehat singkat apabila beliau mendapati nilai Renjun berada di bawah standar.
Serta nyonya Na, satu-satunya manusia di keluarga bangsawan Na, yang sudah Renjun anggap secara diam-diam sebagai ibunya. Perhatian kecil yang selalu Renjun dapatkan, rasa khawatir berlebihan yang kadang membuat Renjun heran, dan jangan lupakan pandangan teduh dan menangkan saat nyonya Na menatap Renjun. Semuanya begitu membahagiakan.
Belum lagi Na Jaemin, tuannya, yang seharusnya hanya memerlukannya sebagai sumber makanan malah memperlakukannya seperti seorang putri raja. Menuruti apa yang Renjun minta, tidak pernah memarahinya saat Renjun bersalah, memeluk dan menenangkannya saat ia sedih dan bahkan begitu menjaganya.
Harusnya Renjun bersyukur, kebahagian ini adalah hadiah dari tuhan. Renjun harusnya tidak boleh serakah, memiliki keluarga ini yang memperlakukannya sebagai bagian dari keluarga pantasnya sudah membuat ia merasa cukup. Namun bodohnya Renjun malah menjatuhkan dirinya pada lubang kesengsaraan. Dibanding bersyukur dan menikmati kebahagiaan yang ia genggang, Renjun malah semakin jauh meminta dengan memiliki rasa pada Na Jaemin. Seorang vampir yang statusnya adalah pemiliknya. Renjun benar-benar merasa begitu tidak tahu diri.
.
.
.Binar gembira nampak jelas terlihat dari tatapan mata nyonya Na, Renjun tidak bisa mengelak. Ibu Jaemin begitu menanti kedatangan anaknya dan mungkin juga calon menantunya. Renjun mengalihkan pandangannya dari wajah nyonya Na karena tidak sanggup menatap kebahagian itu lebih lama.
Tarikan nafas pelan namun dalam coba Renjun lakukan. Di dalam hati Renjun sedang berusaha memantapkan diri. Ia berkali-kali mendikte dirinya sendiri untuk tidak terlalu menunjukan perasaanya. Renjun harus siap dan menerima bagaimanapun masa depannya dengan Jaemin.
Pelan seiring dengan detak detik jam yang mengalun Renjun mulai dapat menata perasaannya. Bersamaan dengan itu pintu utama telah dibuka. Namun bukan Jaemin yang Renjun dapati pertama kali melainkan seorang pria paruh baya dengan stelan mewah serba hitam yang memancarkan aura bijaksana dan berkarisma. Renjun mengerjap pelan karena jujur ia cukup terpukau dengan eksistensi pria paruh baya yang masih terlihat tampan tersebut.
"Bangsawan Na, bagaimana kabar anda?"
Pria berkarisma itu bersuara membuat Renjun sekali lagi terpukau dengannya hingga tidak menyadari keberadaan Jaemin di belakang pria itu yang saat ini telah berada di depan tuan dan nyonya Na.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fonte Di Vita // Jaemren ✔
Fiksi PenggemarDijual orangtuanya sebagai sumber makanan makhluk yang disebut vampire, Renjun mendapat keberuntungan dibalik kemalangannya. Menjadi 'makanan' Jaemin adalah keberuntungan bagi Renjun. Jaemin x Renjun B x B Renmin/Jaemren