baku hantam

3.5K 118 3
                                    


Alena berjalan menuju perpustakaan, sambil memakan bombon di mulutnya, sekarang perpus lagi sepi karena sekarang lagi jam pelajaran di mulai, sedangkan alena dia jam kos maka dari itu ia pergi ke perpus utk menghilangkan rasa bosannya

Alena terdiam saat matanya menangakap sosok seseorang yang berharga dalam hidupnya, alena langsung segera menghampiri sosok orang itu

"abadi, loe kenapa"

Abadi duduk di taman sendiri, dengan muka yang sangat pucat pasi sepertinya ia sakit karena alena mengecek suhu tubuhnya

"kita kerumah sakit yh" panik alena

"nggak ush" tolak abadi

"tapi loe sakit"

"loe masih peduli sama gw"

Mata abadi menjadi dingin, ini pertama kali alena melihat abadi seperti ini padanya

sakit abadi' batinnya

"iyh lah gw peduli sama loe"

"trus kenapa loe putusin gw"

alena bungkam seribu bahasa tidak tau harus menjawab apa, ingin sekali ia memberitahu semuanya ke abadi, tentang semua masalah yang sedang ia hadapi

Melihat alena terdiam, abadi pun beranjak dari tempat duduknya, abadi menghadap kearah alena, ia memegang muka alena dengan kedua tangannya, abadi mendekatkan mukanya kearah alena, dengan cepat alena menutup kedua matanya, ia juga binggung kenapa dia harus menutup matanya

Alena keringat dingin saat merasakan hembusan nafas abadi yang menerpa mukanya, alena pun mencoba menahan salivanya

Bruk

Alena membuka matanya dan melihat abadi pingsan, alena pun berteriak sehingga beberapa murid datang dan membantu membawa abadi ke uks


Saat alena ingin pergi tapi tangan alena di jegat seseorang ternyata tangan alena di genggam oleh abadi yang masih pingsan, tidak lama kemudian suara langkah kaki terdengar memasuki ruangan uks

"kak langit"

Alena tidak mengerti tentang tatapan ia langit berikan padanya, langit pun memberikan obat pada alena tapi alena tidak bisa menjangkaunya karena posisi berdiri langit dengannya sangat jauh, tangan alena juga di pengang oleh abadi jadi ia tidak bisa bergerak lebih jauh lagi, karena merasa kesusahan langit pun langsung menaruh obat tersebut di meja uks

"di kasih sama bu weni, buat abadi" ucapnya dingin, lalu pergi keluar uks

Kakak kenapa?  batin alena sambil melihat tubuh langit yang menghilang di telan pintu


Langit berjalan menuju perpustakaan tapi saat langit ingin masuk ke perpustakaan, kaki langit terhenti saat melihat alena sedang bersama abadi, Langit pun pergi ketaman untuk menghampiri mereka berdua

Tangan langit mengepal saat melihat abadi ingin mencium alena, baru alena diam tanpa ada memberontak sedikit pun, langit pun pergi dari taman dari pada harus membuat dia tambah emosi

"loe kalo jalan liat-liat dong" emosi langit

"kenapa ada masalah" sean tak kalah emosinya

"iyh ada masalah kenapa, marah!!!" langit mencekram kera baju sean

Sean melemparkan bogemannya muka langit, langit pun tidak mau kalah ia juga memukul sean dan akhirnya mereka berakhir baku hantam

❄❄
Alena langsung berlari ke ruangan kepala sekolah karena mendapat kabar dari safira kalo sean dan langit Berada di ruang bk karena habis berkelai

Alena sekarang sedang menunggu langit keluar dari ruang bk, dan akhirnya cowo itu keluar terlihat dari bibir yang sobek lalu wajah yang lebam sepertinya langit benar-benar sudah gila

Tidak butuh waktu lama alena pun langsung menarik tangan langit pergi jauh dari ruangan bk, sean terkaget saat melihat alena dengan mudahnya menarik tangan langit padahal langit terkenal orang yang sangat tidak suka dekat dengan seorang wanita, membuat sean menaikan satu alisnya

Sekarang mereka berada di UKS sekolah, mereka hanya berdua di dalam ruangan itu, alena terdiam saat tidak melihat keberadaan abadi di dalam UKS, alena menutup pintu lalu menyuruh langit untuk duduk di kasuk UKS, alena pun pergi untuk mengambil obt p3k, lalu menghadap kearah langit

"kakak ngapain sih cari masalah sama sean, sudah tau sean orangnya bar-bar masih ajh di ladenin" cerocos alena

Tapi langit hanya diam sambil melihat gerak-gerik alena yang terlihat lucu dan mengemaskan, suara knop terbuka pun membuat lamunan langit buyar

"alena, abadi manggil loe, sekarang dia ada di kantin" ucap orang yang baru saja masuk kedalam uks, alena menatap langit sedangkan cowo itu tidak menatap alena

"bilang sama abadi nanti gw kesana"

Orang itu pun pergi, Saat tangan alena terangkat buat mengobati luka yang ada di wajah langit, langit memegang tangan alena membuat alena menatap binggung kearah langit

"abadi lebih butuh loe dari pada gw"

"tapi kak"

"pergi!!!"

Alena pun menaruh obat p3k di meja dekat kasur uks lalu pergi, sedangkan langit ia mengacak rambutnya kasar

"gw sakit" batin langit

🐣🐣

Alena melihat sosok abadi yang kini sedang duduk sendiri di kantin, ia juga melihat makanan di depan abadi dan sangat terlihat bahwa makanan itu belum ada di sentuh sedikit pun

"kakak kok ada di kantin sih, seharusnya kakak istirahat"

Alena pun duduk disamping abadi, kini abadi sedang menatapnya sekarang, merasa di perhatikan alena pun ikut melihat kearah abadi, alena menelan salivanya karna merasa gugup di tatap abadi

"loe malu"

Satu kata abadi membuat alena terdiam seketika, apa benar ia sedang malu sekarang trus bagaimana jika benar ia sedang malu, ia harus berbuat apa bisa-bisa ia tidak bisa melupakan abadi

"ahhh, nggak kok biasa ajh" gelagat alena

"maaf, gw tadi bosan di uks, owh iyh langit kenapa, ada masalah" tanya abadi

"iyhh, dia kelai sama sean"

"tumben biasanya langit itu orang terlalu masa bodo dengan sekitar" abadi merasa ada yang aneh dengan langit

"ahmmm, nggak tau juga kak"

MY COLD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang