dihukum

3.7K 116 2
                                    

❄❄
Alena dihukum oleh pak selamet, karena tidak mengejerkan pr, alena di suruh hormat bendera sampe jam pelajaran pak selamet selesai

Bayak murid yang memperhatikan alena, alena benar-benar malu, ini pertama kali ia di hukum, alena juga tidak tau jika ada pr, karena langit melarangnya melakukan aktivitas apapun kemarin, ia jadi lupa mengerjakan pr dari pak selamet

Tiba-tiba abadi datang dan menarik tangab alena jauh dari panasnya matahari, abadi pun menyuruh alena duduk di bangku, tidak lama pak selamet datang menghampiri mereka berdua

"kamu ini apa-apaan alena, saya suruh kamu hormat di tiang bendera tapi kenapa kamu malah pacaran sama abadi disini"

"kamu juga abadi, ngapain kamu kesini kelas kamu kan jauh dari sini" lanjut pak selamet

"dia sakit pak, jadi biar saya ajh yang gantiin dia di hukum" ucap abadi, alena membulatkan kedua matanya lalu menatap abadi

"oke kalo itu mau kamu, kamu hormat sampe jam pulangan berbunyi, dan kamu Alena kamu tungguin dia sampe bel pulangan berbunyi" ucap pak selamet lalu pergi meninggalkan mereka berdua

"kakak kenapa ngelakuin itu"

"harus gw jawab" ucap dingin abadi, alena merasa sedih mendengar penuturan abadi yang terdengar tidak biasanya padanya

"karena gw sayang sama loe" lanjut abadi yang melihat perubahan mimik wajah alena saat dia berkata seperti tadi


Setelah lama mereka di hukum akhirnya bel pulangan pun berbunyi, abadi langsung menghampiri alena yang tegah duduk di bangku

Alena mengeluarkan sesuatu dari tasnya,  tempat makan berwarna biru nuda dengan gambar panda

"kamu ganti tempat makan"

Alena berbalik melihat abadi lalu menatap bekal makannya, ia baru ingat dulu abadi pernah membelikan dia tempat makan berwarna pink persisi seperti yang langit belikan untuknya hanya beda warna saja, alena pun menganguk kearah abadi, lalu aluna memberikan kotak bekalnya keabadi

"anggap ajh sebagai terima kasih alena karna kakak sudah bantuin alena"

"loe kan juga belum makan"

"nggak papa kak, nnti alena bisa makan dirumah"

"gw nggak mau makan, kalo loe nggak makan"

Alena binggung dengan abadi

"tapi kan kotak makanya cuman ada satu"

"yah kita makan berdua"

Alena terkaget bukan apa, bisa kah ia makan berdua oleh orang yang sdh bukan siapa-siapanya, tapi jika menolak alena tidak enak dengan abadi, dengan terpaksa alena pun mau makan berdua dengan abadi

"sdh lama gw nggak makan masakan loe"

"hm, kakak nggak mau dengar penjelasan alena karna alena minta putus kekakak"

"nggak ush al, gw nggak mau tambah sakit hati nantinya"

"tapi gw tau loe pasti masih cinta dan sayang sama gw jadi gw bakal tetap berjuang buat dapatin loe"

Alena terkaget saat mendengar abadi berkata seperti itu, ada rasanya nyeri di dadanya apa lagi melihat abadi yang terluka karna dia

Tapi malah kebalikannya kak, kakak nggak bakal bisa dapati alena karna alena udh milik orang lain batin alena

"ayo pulang"

Suara tegas itu alena kenal, alena pun melihat orang itu, ia adalah langit, abadi langsung berdiri dari tempat duduknya sambil menatap langit dengan sengit

"alena pulang sama gw" ucap abadi, langit pun juga menatap abadi dengan tatapan menantang

"loe siapanya alena"

"loe juga siapanya alena" tanya balik abadi kepada langit, langit pun tersenyum dengan sinis

"gw sua...." terputus karena alena dengan cepat memegang tangan langit sehingga cowo itu menghentikan ucapannya

"maaf kak, alena udh janji sama kak langit buat pulang bareng"

"ayo kak" ucap alena lalu menarik tangan langit pergi


Setelah masuk kedalam mobil, langit pun menjalankan mobilnya membela jalanan, tiba-tiba langit mengerem mendadak, membuat alena terkaget langit pun menatap alena

"senang habis di hukum bareng mantan"

"mksd kakak apa sih"

"ngapain coba kaya gitu, biar bisa berduaan sama mantan, biar keliatan sosweet gitu, iyh"

"hah, kakak kenapa sih, tiba-tiba marah nggak jelas"

"ingat kamu itu udh nikah nggak udh ganjen sama cowo lain"

Alena menahan air matanya, ia memang sangat mudah utk menjatuhkan air matanya walau hal sepele sekalipun ia akan tetap cepat menangis

"kakak kok ngomong gitu sih, alena nggak suka tau liat kakak marah-marah, alena takut"

Alena sudah tidak memperdulikan lagi air matanya yang keluar di depan langit, sdh tadi ia mencoba tidak menangis di depan abadi ehh dia malah nangis di depan langit, alena keluar dari mobil langit lalu berlari entah kemana


Alena pun berjalan di tengahnya malam, ia berjalan dari danau yang tadi ia datangi menuju rumah langit, baju alena yang basah kini sdh kering di tubuhnya

Saat alena di bukakan gerbang, alena melihat langit berlari kearahnya lalu memeluknya, alena terkaget saat langit memeluknya bahkan alena merasakan jika cowo itu khawatir dari nafasnya yang tidak beraturan, langit pun melepaskan dekapannya lalu mencangkup wajah alena dengan kedua tangannya

"loe dari mana"

"alena tadi habis dari danau kak"

"kenapa hp loe nggak bisa di hubungi"

"maaf kak, hp alena mati"

Langit pun kembali memeluknya, tapi alena dengan cepat melepaskan tangan langit yang melingkar di tubuhnya

"malu diliat orang"

Semakin hari, gw semakin melihat sosok abadi dalam diri loe kak batinnya

MY COLD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang