hangat

3.9K 128 7
                                    

Alena terdiam saat melihat langit sudah tertidur pulas di kamar, sambil memeluk guling, tangan alena terangkat mengelus rambut hitam langit, alena pun mengangkat selimut untuk menyelimuti langit, saat alena ingin pergi ada tangan yang memegang tangan alena, siapa lagi kalau bukan langit, alena pun berbalik

"kirain bangun ternyata masih tidur" lirih alena

Alena pun mencoba melepaskan tanganya dari genggaman langit, langit menarik tangan alena hingga sekarang alena berada di dekapan langit

"ahh, kak"

"sebentar doang gue lagi pengen sama loe"

Bulu kuduk alena berdiri saat suara khas langit memasuki indra pendengarannya,, langit semakin erat memeluknya, alena juga semakin terbuai dengan pelukan langit yang hangat baginya

🐣
Langit terbangun dari tidurnya, ia melihat alena tidur di pelukannya, langit mengelus  pipi alena lalu tersenyum

"loe punya gue"
"gue nggak bakal biarin orang nyentuh milik gue" bisik langit

"aduh kakak udh bangun, alena nggak segaja tidur tadi, soalnya ngantuk, seriusan deh"  ucap alena sambil menjauh dari langit

Langit tersenyum saat melihat wajah panik alena, saat alena ingin beranjak langit pun kembali menarik tangan

Sekarang kedekatan mereka sangat intim, alena dibawah dan langit di atas sedang menahan alena agar tidak bergerak

"loe ingat kata mama kan"

Alena pun berpikir sejenak, ia membulatkan matanya lalu menatap langit, sedangkan langit dia malah tersenyum

"mama nitip cucu yah"

Langit membuka baju lalu melemparkanya kesembarang tempat, melihat wajah shock alena yang melihat ABS langit pun hanya bisa menganga

"woah"

Langit tertawa saat mendengar ucapan alena yang terbuai dengan tubuhnya, kini langit menatap alena seakan-akan ingin menerjang sekarang juga

Langit menatap bibir alena dan mereka menghabiskan waktu bersama malam itu, nggak boleh secara rinci, maaf yh

**
Alena terbangun saat melihat kamarnya yang berserakan lalu, melihat baju yang terlempar dimana-mana

Alena membulatkan kedua matanya lalu melihat langit yang tertidur di sampingnya, dia pun melihat kesekitar kamarnya, dan beralih ke seprai yang ia pakai

"what" teriak alena

Sekarang alena benar-benar kaget, ia tidak memakai apapun sekarang lalu melihat kearah langit yang masih tidur, alena tidak bisa berpikir jernih, apa yang telah ia lakukan dengan langit kemarin

Dia langsung mengambil baju tengtopnya lalu memakai, saat alena ingin bangun tapi dia merasa ada yang menahan pingangnya membuat dia menoleh ternyata langit sudah terbangun dan sekarang sedang menatapnya

"ahh,hmm,kak" gelagat alena

Dia bingung bagimana mana cara agar lepas dari langit sekarang ia sangat malu

"kenapa" langit malah menarik lengannya lalu mendekapnya dengan sangat erat

Kini alena tubuh langit dan tubuhnya sudah tertempel, bisa di bilang sangat dekat membuatnya  alena tidak bisa bergerak kemana pun

"kak, kita telat" ucap alena sambil menunjuk arah jam dinding, tapi langit malah kembali medekapnya seakan-akan tidak mau melepaskan alena

"biarin" bisiknya di teling alena membuat alena geli

"kakak, cepat kita bisa telat ini" marah alena, langit pun melepaskan dekapan, alena langsung berdiri

Alena masuk kedalam kamar mandi lalu melihat dirinya di kaca toilet, betapa kaget alena saat melihat beberapa bekas yang berada di leher, dada, juga telinga alena berwarna keunguan

"sumpah kak langit semalam mau makan gue atau mau ngapain" ucap alena sambil memegang bekas-bekas lukanya

**
Langit merasa ada yang aneh dengan alena, karena gadisnya itu sekarang berpakaian yang tidak biasanya

"al, loe kenapa, sakit" ucap langit tapi matanya masih tertuju pada arah jalan raya

"ck'dia yang ngelakuin tapi dia yang nanya" lirih alena sambil melihat jalanan dari balik kaca mobil

"al, loe sakit" tanyanya lagi

"kakak tau nggak leher alena tuh jadi ada bekasnya karena kelakuan kakak tadi malam"

emosi alena, karena itu dia harus memakai sweter untuk menutupi lengannya, lalu memakao plester untuk lehernya

Tapi langit dia tidak merasa bersalah malah di tersenyum kemenangan, alena yang melihat itu tercengang

"ishh kakak, alena serius, kok ketawa sih" ucap alena sambil memanyunkan bibirnya

"nggak ush kaya gitu, mau di cium" goda langit sambil tersenyum, alena langsung terdiam seketika

"bagus dong ada bekasnya, kalo perlu semua orang tau kalo gue yang ngelakuin itu sama loe" ucapnya penuh kemenangan

"eh, mbarangan"

"biar semua orang tau, kalo loe itu punya gue" ucap langit sambil mencubit pipi alena

**
Saat alena masuk kelas, ia 100% tidak ada semangatnya sama sekali, malas utk bergerak, malas utk sekolah, kenapa dia tidak menerima bujukan langit utk membolos sekolah hari ini, ia benar-benar tidak ada semangat hari ini

"al, loe kenapa" ucap safira yang sudah ada di sampingnya, alena mengangkat wajahnya

"ra, badan gue sakit semua"

" itu leher loe kenapa luka, terus kok loe pake sweter nggak biasanya" tanya safira

Seketika safira membulatkan matanya lalu melihat alena tidak percaya

"al, jangan bilang loe sama kak langit"

"gue ama langit kenapa"

"habis gitu-gituan yh" bisik safira di teling alena, alena pun membulatkan kedua matanya mendengar ucapan safira

"jujur sama gue" tanya safira lagi

"eh ra, makan yuk, gue lapar" ucap alena utk menganti topik pembicaraan

MY COLD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang