16

4.6K 159 34
                                    

Saat alena terbangun dari tidurnya dia tidak melihat keberadaan langit di sekitarnya. Akhirnya dia beranjak dari tempat tidur. Tapi sebuah kertas membuat alena berjalan kearah meja riasnya

Maaf yah, aku keluar sebentar, jangan lupa makan ntar aku balik kok

Setelah membaca surat itu. Alena membersihkan tubuhnya saat membuka lemari pakaiannya

Tuk

Sebuah buku berwarna biru langit terjatoh. Alena mengambilnya

"buku siapa? Punya kak langit? Tapi kok baru liat. Aku buka boleh ngga yah? Ehh jan dehh ntar dia marah lagi"

Setelah menaroh kembali buku itu. Aluna mengambil pakaiannya. Lalu makan dan menonton tv

~~
Setelah menonton tv alena lupa jika dia mempunyai tugas yang harus di kumpulkan besok. Dia pun membuka laptopnya utk mengerjakan soal"nya

"kasihan banget istriku, cape yah" bisik seseorang di telinga alena. Alena terbangun saat orang itu mengelus" rambutnya

"ehh kak langit. Baru pulang. Maaf alena ketiduran"

"udh tugas''nya biar aku ajh yang kerjaain sekarang kamu tidur" ucap langit

"ngga ush kak. Soalnya besok aluna ngga mau turun sekolah"

Langit terkaget. Dia langsung mengecek suhu tubuh alena. Membuat sih empu kebingungan

"kakak kenapa"

"kamu sakit? Apanya yang sakit. Perutnya sakit" tanya langit

"bukan itu. Alena pengen nge cek kandungan ajh kok"

Saat itu juga langit menghela napasnya

"aku kiraain kenapa"

Alena menatap lekat suaminya. Kenapa dia merasa ada yang aneh. Dan bau parfum ini. Ini bukan parfum milik langit. Terus ini bau parfum siapa. Apa jangan-jangan. Ahh alena lo kenapa ngga mungkin lah kak langit kaya gitu

~
Alena terbangun saat sinar matahari masuk ke indra pengheliatannya, dia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, setelah berbersih alena pergi kedapur untuk masak

Pergerakan alena terhenti saat sebuah tangan melingkar di perutnya, siapa lagi pelakunya kalau bukan langitt. Suaminya krna mereka hanya tingga berdua sekarang

"kak langit lepas ih, kan lena ga bisa gerak tau"

"ga mau"

"knpa ga mau?"

"kan lena mau masak kak"

"ga ush masak, ntar gue makan di sekolah aja"

"loh knpa? Masakan lena ga enak yah"

Raut wajah alena berubah menjadi sedih, bahkan nada bicaranya pun berbeda tidak seperti tadi. Langit yang merasa tidak enak pun membalik tubuh alena untuk menghadap kearahnya

"knpa jadi sedih hm" ujar langit

"maafin lena, krna lena ga bisa jadi istri yang baik buat kak langit"

Langit mengangkat dagu alena dengan tangannya, agar ia bisa menatap kedua mata indah itu

"siapa bilang ga enak"

"kak langit tdi bilang gitu"

"ga ada perasaan"

"ktanya mau makan di sekolah" ucap alena

"sayang, makan di sekolah bukan berarti makan kamu ga enak. Makanan kamu itu adalah favorit aku selain masakan mama"

Alena tertegun saat mendengarkan ucapan langit. Bukan krna apa, tidak bisanya seorang langit bicara panjang lebar hanya krna ini. Wow alena memecahkan rokor. Bhakss

"len..... Lena..... Alena" ucap langit. Krna sedari tadi alena blom juga mengedipkan kedua matanya apakah istirnya kerasukan atau apa

Langit pun memajukan wajah, bahkan alena merasakan hebusann napas langit di yang menerpa wajahnya. Setelah berhasil sadar alena langsung memundurkan dirinya krna terlalu dkt dgn langit

"knpa mundur" tanya langit

"kakak mau ngapain"

"cium lah"

Kedua pupil mata alena seketika membesar. Mengapa langit se-blak"an itu. Tidak bisa kah di sensor sedikit

"ah, hnm, ituu. Apa anu..."

Terlihat jelas jika sekarang alena sedang menahan malu. Bahkan pipinya mulai memerah

"sayang kok pipinya merah, kamu sakit?" ucap langit sambil memegang kedua pipi alena

"ahh engga kok kak"

Alena menjauhkan kedua tangan langit yang ada di pipinya

"yh udh kak langit makan di sekolah kan, kalo gitu alena mau kekamar buat siap" kerumah sakit. Alena ke kamar dlu kak" ujarnya sambil berlari menaiki tangannya

"lena jangan lari, kamu sedang mengandung" teriak langit

Alena langsung terhenti, dan mulai berjalan
"sorry kak langit lena lupa kalo lagi hamil" teriaknya

Langit hanya bisa mengelengkan kepalanya. Sepertinya menjaili alena akan menjadi mainan barunya

~
Alena sedang menunggu dokter kandungannya datang, sambil menunggu aluna duduk di depan ruang orang hamil

Brak

Alena menoleh kesumber suara itu terdengar. Alena spontan berdiri saat melihat seorang jatuh dari kursi rodannya. Alena pun menghampiri orang itu dan membantunya duduk kembali kek kursi rodanya

"makasih" ucap wanita itu

"kamu ngga papa kan?" tanya alena

"gapapa kok"

"hmm, kamu mau kemana" tanya alena lagi

"mau ketaman"

"sendiri? Susternya mana?"ucap alena

"tadi susternya ada urusan krna gue udh jenuh banget, jadi gue berniat pergi sendiri eh malah jatuh untung ada lu yang nolongin" ucapnya sambil tersenyum

"gimana kalo aku yang temanin ke taman" tawar alena

"ga ush ntar merepotkan"

"ga papa kok, santuyy aja"

Wanita itu tersenyum dan menganguk, alena pun mendorong kursi rodanya menuju taman rumah sakitt

~
Disini lah mereka di taman rumah sakit, melihat bunga yang bermekaran,  dan anak kecil yang bermain bola bersama temannya, dan orang" yang sedang berlalu lalang

"gue ga tau. Sampe kapan gue bisa menghirup udara ini"  alena spontan menoleh saat wanita di sebelahnya berbicara

"kamu ngomong apa, aku sama sekali ga ngerti"

"hmm.. gue penyakitan, umur gue ga lama lagi, dan gue rasa gue bakal rindu sama dunia ini nnti"

"jangan ngomong gitu, kamu harus semangat, yakin kalo kamu pasti bisa sembuh"

"gue ga yakin, satu"nya tujuan gue buat sembuh cuman krna dia"

lagi" alena binggung dgn ucapan wanita di sebelahnya, alena kah yang otaknya limit atau emang alena yang ga mudeng.  Skip

"dia?" tanya alena

"iya dia, dia orang yang gue suka dari dulu, dia yang buat gue bertahan sampe sekarang tapi semuanya sia²" ucapan wanita itu terhenti

"sia² knpa?  Apa pria itu meninggal" tanya spontan alena.  Membuat wanita di sampingnya tertawa

"lo lucu ya, bukan meninggal tapi sudah menikah dengan wanita lain"

"owh gitu,  kirain hehe" ucap alena sambil nyengir

"tadi gue liat lu duduk di depan ruang kandungan, siapa yang hamil, nyokap atau kakak lu?"

Alena hanya celingak-celinguk mencari jawaban apa yang harus dia katakan

MY COLD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang