Angel

30 3 0
                                    

Seungyoun mengantar Hari pulang ke apartemennya. Hari lebih banyak diam selama di perjalanan. Sepanjang konser, Hari pun tidak berani menatap matanya langsung.

"Aku malu,"

Seungyoun baru saja memarkir mobilnya di dekat lobi apartemen Hari. Ia menatap Hari yang terus menunduk.

"Kemarin aku memakimu habis-habisan. Aku minta maaf,"

Hari menghela napasnya yang berat, lalu memejamkan matanya. Seungyoun hanya duduk terpaku.

"Aku baru tahu kalau dia juga terluka. Ternyata dia sampai melepas impiannya. Ternyata kau dan Appa benar,"

Seungyoun hanya tersenyum lalu mengacak-acak rambut Hari.

"Menyimpan dendam tidak pernah enak bukan? Merugikan dirimu sendiri karena terjebak dengan pikiran negatif,"

"Aku sampai gelap mata,"

Seungyoun menatapnya dengan senyum jahilnya, "Sampai tak bisa melihat kalau Han Seungwoo semakin tampan ya?"

"Hey.." seru Hari. Seungyoun kembali mengacak-acak rambutnya. Hari hanya tersenyum kecil.

"Aku minta maaf ya. Sungguh aku menyesal membentakmu kemarin,"

Seungyoun mengangkat bahunya, "Yah lumayan ngagetin sih. Tapi aku juga minta maaf karena melampaui batas,"

"Tapi kalian benar-benar bertemu di bandara?"

Seungyoun mengangguk, "Mereka dikerubuti fans sampai mengungsi ke ruang kedatangan. Kebetulan ayah ibumu sedang disitu. Ibumu mengenali Han Seungwoo dan memanggilnya,"

"Kau harus melihat betapa wajahnya penuh penyesalan saat bertemu orangtuamu. Aku serius,"

Hari menatap lurus mata Seungyoun. Ia serius kali ini.

"Besok kau ingin mengobrol dengannya? Akan aku usahakan,"

Hari menggeleng, "Aku belum berani,"

"Hey," Seungyoun memotongnya, "Belum tentu kau akan bertemu lagi dengannya dalam waktu dekat,"

Hari berpikir sejenak, "Jadwalku full. Baru bisa mungkin malam,"

"Okay, siapa tahu dia kosong. Istirahatlah. Besok hari yang penting untukmu,"

Hari hanya mengangguk lalu membuka pintu.

"Ah, biarlah ia mengenalku sebagai Diana untuk sementara ini. Aku akan beritahu ia, ketika aku siap. Aku mohon,"

Seungyoun tersenyum lalu melambaikan tangan padanya. Hari membalas lalu bergegas berjalan menuju apartemennya.

Seungyoun baru saja menyalakan mesin mobilnya kembali ketika ponselnya berdering. Nama ibunya muncul di display ponselnya.

"Ya, eommoni?"

"Kau dimana, sayang?" suara ibunya yang lembut mengalir di telinganya.

"Aku habis mengantar Hari,"

"Seungyoun-ah, bukankah aku bilang jangan terlalu akrab dengannya?"

Seungyoun tertawa samar, "Tak bisa, eommoni...."

"Dari awal aku tidak setuju saat kamu bilang ia masuk agensimu," potong ibunya dengan nada serius.

Seungyoun hanya diam. Dari awal pun Eommoni tahu kalau aku tak bisa menjauhinya.

"Barusan aku melihat beberapa cuplikan video konser Boyfriend. Dia anak itu kan? Han Seungwoo? Dia menyebut-nyebut kecelakaan itu,"

"Eommoni...."

Dilema Diana (Han Seungwoo AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang