New Driver

28 3 0
                                    

Hari membawa Seungwoo ke sebuah taman di belakang Fakultas Sains. Seungwoo masih memasang wajah bingung sambil terus mengikuti langkah kecil gadis itu. Hari masih celingukan melihat keadaan sekitar lalu duduk di salah satu bangku taman. Ia baru sadar masih menggenggam tangan Seungwoo, dengan cepat ia melepasnya.

"Kenapa kau disini?" tanya Hari.

"Harusnya aku yang tanya padamu. Ini kan tempat kerja ayahku,"

Hari menggigit bibirnya.

"Kau tahu kan aku berperan jadi mahasiswi di drama terbaruku? Aku sedang cari inspirasi,"

Seungwoo hanya mengangguk sambil ber-Oh ria. Ia mengamati bungkusan yang ia bawa untuk ayahnya Hari lalu melengos cukup kencang.

Bagaimana aku kembali?

"Kau mau bertemu seseorang?" celetuk Hari pada Seungwoo.

"Harusnya aku makan sama seorang dosen disitu," ia menunjuk gedung Fakultas Sains, "Tapi kalau aku kembali, orang-orang tadi pasti masih disana,"

"Kau mau bertemu siapa?"

"Lee Dongjun, dia peneliti di divisi Kimia Organik,"

Hari menepuk jidatnya. "Ya ampun! Aku kenal beliau--"

Eh? Aduh lupa, batin Hari mengerutuki diri sendiri. Ia lalu berpikir sejenak.

"Beliau dulu berjualan makanan Korea di New York. Apakah kau kenal?" tanya Seungwoo kemudian.

Ah iya.

"Kenal kok!"

"Aku telepon beliau dulu ya kalau begitu," Ia memencet tombol panggilan dan segera menelepon.

Hari hanya diam-diam mendengarkan. Untungnya ia sudah menyerahkan bekal ayahnya sebelum Seungwoo datang. Semesta memang lucu. Coba ia telat lima menit saja, mungkin ia akan kepergok Seungwoo.

Dan ia akan terus berbohong.

"Untunglah Ahjussi kalau istrimu jadi mengirim bekal. Maaf ya Ahjussi, aku tidak jadi menemuimu. Selamat siang."

Hari mengamati Seungwoo yang masih fokus pada ponselnya. Hampir lima bulan tidak bertemu, pria di depannya ini sudah mengganti model rambutnya lagi. Rambutnya kembali hitam, poninya kembali menutupi hampir seluruh matanya yang kecil.

Manis. Pun tetap tampan.

Hari juga mengamati barang yang dibawa Seungwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari juga mengamati barang yang dibawa Seungwoo. Sepertinya ia membawa sushi dari kedai di depan rektorat.

"Maaf ya, aku menghubungi teman ayahku tadi. Harusnya aku makan siang sama beliau,"

Seungwoo lalu duduk disamping Hari sambil tersenyum. "Ah, kamu sudah makan? Kita makan saja makanan ini berdua,"

Hari hendak menggeleng. Ia lupa belum makan dari pagi karena fokus membaca naskah. Tapi ia ragu apakah harus makan dengannya atau tidak. Pasti akan canggung.

Dilema Diana (Han Seungwoo AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang