She Knew

40 4 0
                                    

"Jadi Ahjussi akan kembali ke Korea?"

"Iya, atas permintaan ayahmu juga yang selalu memintaku kembali,"

Seungwoo tidak menutupi rasa senangnya. Dulu ayahnya dan Lee Dongjun sama-sama dosen di satu universitas yang sama. Sekarang ayahnya sudah menjadi rektor dan mungkin memanggil ayahnya Hari kembali untuk bekerja bersamanya. Ia begitu bahagia karena Lee Dongjun benar-benar kembali bersama istrinya.

"Apakah aku boleh bertanya tentangnya? Lee Hari? Apakah ia baik-baik saja?"

Mereka sudah mengobrol sejak tadi tetapi sama sekali tidak menyinggung soal Hari. Seungwoo tahu, ini mungkin akan membuat obrolan menjadi sedikit canggung karena keluarga mereka pernah berseteru karena hal ini. Tapi hatinya seakan tidak tahan lagi untuk bertanya.

Lee Dongjun menghela napasnya lalu berkontak mata dengan Seungyoun seperti meminta ijin. Seungyoun terlihat tersenyum tapi menggeleng.

"Hari tidak kembali... Belum. Ahjussi juga sedang berusaha mengajaknya. Ia punya pekerjaan penting disini,"

Seungwoo diam-diam merasa lega. Lee Hari baik-baik saja dan memiliki pekerjaan sekarang. Lee Hari benar-benar di Amerika.

"Mungkin dia akan melihatmu di televisi sekarang," lanjut Seungyoun sambil tertawa sejenak.

"Kau lumayan terkenal lho disini," ujar ibunya Hari menambahkan.

"Benarkah?"

"Kau bisa lihat sendiri kan kerumunan orang yang menyambutmu tadi. Aku sepertinya tidak pernah begitu," ujar Seungyoun lalu bergidik.

"Tidak mungkin. Kau lebih terkenal. Aku suka lagu-lagumu. Dan viewers-mu..." Seungwoo menggelengkan kepalanya karena takjub, "Kami butuh sekitar 3 MV untuk menyamai jumlah viewers untuk 1 MV-mu,"

Seungyoun tertawa, "Hey, kau berlebihan. Itu karena kebetulan saja,"

Wooseok yang baru saja kembali setelah menerima telepon mengetuk bahu Seungwoo. Seungwoo mengenadahkan kepalanya, menghadap Wooseok yang berdiri.

"Sorry, tapi sudah waktunya kita pergi,"

Seungwoo beralih pada orangtua Hari dan Seungyoun untuk pamit.

"Kami juga akan segera boarding. Semoga sukses acaramu besok," ujar ayahnya Hari.

Seungwoo membungkuk dalam-dalam. Masih ada perasaan bersalah di hatinya yang tak bisa ia ungkapkan. Ibunya Hari melangkah mendekati Seungwoo, menatap anak itu dengan mata berkaca-kaca.

Ia memeluk Seungwoo begitu erat. Seungwoo pun membalasnya.

"Betapa besar kesalahanku pada Hari-ah. Mohon maafkan aku, Ahjumma,"

Ibunya Hari menggeleng cepat, "Kami juga terlalu berlebihan padamu, Nak. Kau masih remaja, harus menanggung semua rasa bersalah. Maafkan kami. Maafkan Hari,"

Seungwoo tersenyum sambil menahan pilu. Ayahnya Hari ikut memeluknya.

"Terima kasih, Nak. Terima kasih sudah memikirkan Hari,"

Seungwoo melonggarkan pelukannya. Ia tersenyum pada Seungyoun dan berpamitan padanya.

"See you then. I'll contact you later,"

Wooseok pun ikut berpamitan pada semuanya lalu bergegas pergi bersama Seungwoo.

Seungyoun menatap iba pada pria itu. Ayahnya Hari beralih pada Seungyoun.

"Kenapa kau melarangku memberi tahu Seungwoo kalau Hari adalah Lee Diana sekarang?"

"Ahjussi," ucap Seungyoun pada ayahnya Hari.

Dilema Diana (Han Seungwoo AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang