Bab 25 - Meeting

109 3 0
                                    

***

"Vika hari ini kamu ikut aku meeting ya? "Aku al ikut meeting sama kamu?, tanya vika sambil terkejut. "Iya kamu harus ikut aku meeting di bandung hari ini, soalnya aku perlu kamu disana. "Tapi... Al? "Gak pakai tapi pokoknya kamu harus ikut. "Baiklah kalau itu mau kamu. "Oh ya aku minta kamu siapin semuanya ya kita akan berangkat satu jam lagi. "Oke aku akan siapin semuanya sekarang, eh tapi kita di sana nginap atau enggak? "Aku juga belum tau kita lihat aja nanti, kata al sambil tersenyum. "Duh aku kok jadi deg - degan gini ya. "Mungkin aja ini pertama kalinya aku di ajak meeting sama al?, ujar vika di dalam hatinya.

***

"Satu jam telah berlalu perjalanan jakarta ke bandung sangat melelahkan cuaca disana tidak mendukung. "Di daerah bandung dan sekitarnya hujan deras dan lebat belum lagi perjalanan macet sekali, untung al memilih jalan tol agar lebih cepat sampai.

"Sesampai disana kita langsung masuk kedalam untuk menemuin direktur utama di perusahaan ini, kali ini klaen al seorang perempuan yang masih muda dan sukses. "Beliau pengusaha yang paling kaya di bandung, pengusaha itu bernama bu rosalina. "Namun ketika kita berdua hendak menemui bu rosalina tiba - tiba ada sebuah incident di dalam lift. "Di saat itu vika sangat panik dan ketakutan ketika lift yang mereka berdua naikin tiba - tiba terjadi kemacetan. "Tanpa vika sadari ia memeluk al.

"Al ini kenapa kok tiba - tiba liftnya mati sih?, kata vika sambil memeluk al dengan erat. "Sepertinya sih liftnya lagi macet. "Apa macet? "Aku kan takut banget sama kegelapan. "Kamu gak usah takut ya disini kan ada aku. "Aku akan jagain kamu sebentar lagi liftnya juga nyala, kata al sambil menenangkan vika. "Dan tak lama kemudian lift itu sudah menyala dan berjalan dengan normal lagi. "Eh maaf ya al soalnya aku tadi takut banget jadi refleks peluk kamu, kata vika sambil melepas pelukannya dari al. "Iya gak papa kok aku ngerti, ujar al sambil tersenyum. "Namun di dalam batin al berkata, kamu peluk aku yang lama juga gak papa.

***

"Maaf bu saya sedikit terlambat karena ada incident di dalam lift, kata al kepada bu rosalina. "Oh iya pak al tidak papa, sebaiknya meeting kita mulai sekarang. "Baik bu, sebelumnya saya persilahkan sekretaris saya vika untuk presentasi terlebih dahulu. "Al kamu yakin suruh aku buat presentasi di depan bu rosalina?, bisik vika ke al. "Iya buruan kamu presentasi sekarang. "Tapi al gimana kalau nanti aku salah? "Aku yakin kamu pasti bisa. "Duh gimana nih aku deg - degan banget? "Semoga aja aku tidak mengecewakan al, kata vika di dalam hatinya.

"Sebelum saya presentasi, saya mau perkenalkan diri saya terlebih dahulu. "Perkenalkan saya vika sekretaris pak al. "Perusahaan kami berencana akan membangun sebuah apartemen mewah dengan dibangun fasilitas kolam renang dan juga mall. "Di saat vika lagi presentasi al tidak hentinya untuk memandangi vika, cara vika membawakan presentasinya itu membuat al kagum dan makin cinta kepada vika. "Vika udah cantik pintar lagi orangnya, kata al di dalam hatinya. "Baiklah sekian dulu dari selanjutnya pak al yang melanjutkan presentasinya. "Ya seperti yang di jelaskan oleh sekretaris saya tadi perusahaan kami akan membangun apartment mewah untuk contohnya bisa dilihat disini. "Di bagian tengah saya bangun apartment, lalu di belakangnya kolam renang. "Sementara itu di sampingnya akan di bangun mall. "Sekian dari saya terima kasih. "Maaf pak al kalau saya boleh tau bajetnya berapa ya?, tanya bu rosalina. "Untuk harga yang saya tawarkan ke ibu tidak terlalu mahal cukup segini, kata al sambil melihatkan daftar harga rincian perusahaannya ke bu rosalina. "Baik kalau begitu saya terima kerja samanya dengan bapak al. "Terima kasih bu semoga ibu puas bekerja sama di perusahaan kami. "Selamat bekerja sama di perusahaan kami pak, kata ibu rosalina sambil berjabat tangan dengan al. "Maaf kalau saya boleh tau apa kalian berdua ini berpacaran?, tanya ibu rosalina. "Oh tidak bu kami hanya berteman, kata vika sambil mengernyit. "Saya kira kalian ini sepasang kekasih. "Soalnya waktu presentasi tadi kalian kelihatan sangat kompak dan sepertinya kalian berdua ini sangat serasi. "Ahh ibu ini bisa saja, kata al sambil tersenyum. "Kalau gitu kita pamit dulu ya bu. "Baik pak hati - hati di jalan.

Bidadari Di HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang