Bab 41 - Hiro Dan Milka Bertengkar

24 1 0
                                    

***

"Hay sayang? "Udah lama kamu di sini?, Tanya hiro sambil mencium milka. "Namun milka menolak hiro untuk menciumnya. "Ada apa dengan milka ya, tumben gak biasanya dia seperti ini. "Bahkan aku cium keningnya aja dia mencoba untuk menghindar, batin hiro. "Dari mana aja kamu? "Kenapa kamu baru temuin aku sekarang?, Tanya milka dengan ketus. "Aku tadi baru meeting sayang. "Meeting dengan perempuan itu? "Maksud kamu? "Aku gak ngerti perempuan yang mana? "Aku tadi meeting dengan para investor dan di meeting tadi gak ada perempuan semuanya laki - laki, sahut hiro sambil mengernyit. "Kamu gak usah bohong aku tau tadi kamu itu habis ketemuan sama cewek lain kan? "Siapa dia? "Apa dia alena mantan kamu yang datang di reunian sma kamu kemarin itu?

"Hiro sangat terkejut dari mana milka tau bahwa dirinya habis bertemu dengan alena. "Kamu pasti bingung kan dari mana aku tau? "Jadi benar kamu ketemuan sama dia?, Tanya milka. "Aku bisa jelasin ke kamu tapi aku minta kamu tenang dulu, kata hiro sambil menenangkan milka. "Tenang kamu bilang? "Hiro jelas - jelas kamu bersama perempuan lain. "Gimana aku bisa tenang? "Apalagi waktu aku telepon kamu perempuan itu yang angkat teleponnya. "Gawat jadi yang angkat telepon dari milka itu alena aku harus jelasin semuanya biar milka gak salah paham, batin hiro di dalam hatinya. "Aku gak sangka tega ya kamu hianatin aku dan berselingkuh dengan perempuan itu, ujar milka. "Sayang aku cinta sama kamu mana mungkin aku tega menghianatin kamu dan selingkuh. "Stop hiro kamu pikir aku percaya dengan semua kata - kata kamu itu. "Sayang ini semua salah paham. "Okay aku tadi pagi memang bertemu dengan alena di kafe tapi cuman sebentar. "Dan soal hp itu.... "Milka memotong pembicaraan hiro yang belum selesai. "Jadi kamu ketemu dengan dia di belakang aku. "Jahat kamu hiro, buat aku semuanya sudah jelas aku gak mau dengar lagi penjelasan apa pun dari mulut kamu, ucap milka sambil meninggalkan hiro. "Sayang tunggu.... "Aku belum selesai bicara.

"Milka tidak mau mendegarkan penjelasan dari hiro dan dia tetap meninggalkan hiro dan langsung lari menuju mobilnya. "Namun hiro tidak berhenti mengejarnya, ia segera bergegas mengambil mobilnya di parkiran. "Tanpa berpikir panjang hiro mengendarai mobilnya sangat kencang tanpa mempedulikan keselamatannya dan juga orang lain.

"Sesampai di rumah milka, mereka berdua masih bertengkar dan milka masih belum mau mendengarkan penjelasan dari hiro. "Sayang tunggu sebentar aku belum selesai jelasin semuanya ke kamu, sahut hiro sambil menahan pintu yang akan mau di tutup oleh milka. "Udah hiro kamu pulang sana? "Aku gak mau bicara lagi dengan kamu, ujar milka dengan ketus. "Lalu milka mendorong hiro agar dia keluar dan menutup pintu rumahnya. "Milka masih marah banget sama aku, tapi kalau aku maksa dia untuk berbicara sekarang yang ada nanti dia makin marah sama aku. "Lebih baik aku biarkan dia tenang dulu baru setelah itu aku bicara lagi sama dia. "Mungkin aja dia butuh waktu untuk menenangkan dirinya sendiri, pikir hiro.

***

"Sebenarnya vika masih ragu - ragu untuk bertemu dengan mamanya al malam ini, dan dia butuh pendapat dari salah satu sahabatnya yaitu tari. "Karena kalau minta pendapat dari milka tidak mungkin, apalagi milka lagi punya masalah dengan pacarnya.

Kring.... Kring.... Kring....

"Halo vika ada apa?, Tanya tari. "Gue gangguin waktu loe gak? "Enggak ini gue lagi istirahat. "Ada apa ya vik? "Ini gue mau tau pendapat loe tentang mamanya al. "Loe kan udah kenal lama sama mamanya al dan loe pasti tau dong gimana orangnya? "Kenapa loe tanyain tentang mamanya al ke gue?, Tanya tari sambil mengernyit. "Jadi gini tar nanti malam itu gue mau di undang makan malam sama mamanya al dan jujur gue takut banget kalau mamanya al itu gak suka sama gue. "Loe gak usah minder gitu vik loe harus yakin kalau loe itu bisa di terima sama tante yulita. "Apalagi orangnya itu baik banget. "Oh gitu ya tar. "Iya vik gue doain semoga semuanya berjalan dengan lancar nanti malam dan loe bisa di terima sama tante yulita sebagai pendamping hidupnya al. "Kan kalau loe nanti dapat lampu hijau dari tante yulita kita bisa jadi iparan. "Makasih ya tar buat doanya dan saran dari loe. "Iya vik sama - sama. "Eh udah dulu ya gue mau lanjut kerja. "Okay vika cie cie yang kerja bareng pacar nih. "Apaan sih loe tar, udah dulu ya gue tutup teleponnya.

Bidadari Di HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang