Bab 43 - Undangan Makan Malam Di Rumah Al

14 3 0
                                    

***

Ting.... Tong....

"Kamu udah sampai al?, Tanya vika. "Iya aku baru sampai. "Kamu udah siapkan sayang? "Udah dong. "Kamu terlihat sangat cantik malam ini, secantik bidadari. "Ahh gombal kamu. "Aku gak gombal sayang kamu memang selalu terlihat cantik di mataku.

"Entah mengapa malam ini hati vika menjadi tak menentu, mungkin ia takut kalau tidak mendapatkan restu dari mamanya al.

"Baru kali ini vika akan bertemu dengan seorang wanita yang telah melahirkan pria di depan matanya itu, yang sekarang sudah menjadi kekasihnya.

"Jujur saja vika masih sangat gerogi malam ini, ia hanya bisa berharap agar mamanya al bisa menerima kehadiran vika di rumahnya.

"Yuk sayang kita berangkat sekarang. "Lho kamu kok malah bengong sih?, Tanya al sambil menatap vika. "Al aku takut kalau nanti mama kamu gak bisa terima aku. "Gimana kalau nanti mama kamu gak merestui hubungan kita? "Kamu jangan takut sayang apapun yang terjadi aku akan selalu ada untuk kamu. "Dan aku yakin mama aku akan merestui hubungan kita. "Semoga aja ya sayang mama kamu bisa menerima aku.

***

"Sesampai di rumah al, vika di sambut sangat baik oleh keluarga al kecuali mama al.

"Dari raut wajah mama al sangat terlihat kalau beliau tidak menyukai kekasih anaknya itu.

"Sebelum masuk vika memberi salam terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya al, namun mama al menolak dan menepis tangan vika.

"Ma kok gitu sih? "Vika kan mau salaman sama mama. "Seharusnya mama gak boleh gitu dong apalagi di depan al, bisik papa wibowo. "Maafin saya ya itu tadi tidak sengaja, kata mama yulita dengan ketus. "Iya tante gak papa, jawab vika dengan sopan. "Yaudah yuk kita masuk anggap saja rumah sendiri, ujar papa wibowo dengan rama. "Makasih om dan tante, ucap vika dengan senyum. "Mama kenapa ya kok sifatnya aneh gitu sama vika, batin al sambil menutup pintu rumahnya.

"Sambil menunggu hiro dan andra makan malam sebaiknya kita ke meja makan dulu, sahut papa wibowo. "Tante dengar kamu itu sekretarisnya al ya di kantor papanya al?, Tanya mama yulita. "Iya tante. "Sudah berapa lama kamu bekerja di sana. "Vika baru dua bulan tante kerja di sana. "Hmmm... Masih baru juga ya.

"Mama yulita mengeleng - gelengkan kepalanya dan tidak habis pikir, vika baru bekerja sebagai sekretaris al tapi sudah di jadikan pacar.

"Al melihat vika dari mana? "Memang sih dia cantik dan sopan. "Tapi dia hanya seorang sekretaris bukan perempuan karir seperti tari dan milka.

"Dan sangat tidak cocok dengan al, seharusnya al juga mencari perempuan yang sederajat dengan dia. "Apalagi al adalah atasan di perusahaan papanya, pikir mama yulita.

"Tak lama kemudian hiro turun dari lantai atas menuju meja makan dengan wajah yang kusut.

"Ro loe kenapa? "Loe baik - baik aja kan?, Tanya vika. "Gue baik kok vik loe gak usah khawatir, jawab hiro dengan datar. "Apa mungkin hiro dan milka sedang berantem gara - gara cewek itu ya, pikir vika.

"Ma pa maaf ya andra datangnya sedikit telat, sahut andra. "Iya gak papa ya sudah kamu duduk di meja makan kita makan malam sekarang, kata papa wibowo. "Maaf ya vik loe jadi tungguinnya lama, kata andra. "Gue masih baru datang disini kok dra, ujar vika.

"Tante ini yang masak tante?, Tanya vika "Iya vik ini semua yang masak mama, sahut andra. "Masakannya enak banget lho tante, ucap vika. "Makasih, jawab mama yulita dengan ketus. "Loe tau gak vik al itu paling suka banget sama nasi goreng balado buatan mama ini, kata andra.

"Oh ya wah kalau gitu vika boleh dong tante di ajarin masak nasi goreng baladonya?, Tanya vika. "Itu harus wajib sayang apalagi kalau nanti kamu udah jadi istriku, sahut al. "Boleh aja sih, tapi nanti kalau kamu sudah jadi istri anak saya. "Kamu ini kan masih pacar belum jadi istri. "Pacar itu bisa putus kapan saja, apalagi kalau tidak dapat restu dari orang tua. "Jadi kamu jangan berharap lebih dengan anak saya, kata mama al dengan ketus. "Vika kamu jangan ambil hati perkataan tante ya, mungkin aja tante hari lagi sensitif aja jadi mood nya tidak enak, sahut papa wibowo.

"Setelah selesai makan malam vika menawarkan dirinya untuk membantu mamanya al cuci piring, namun mama al menolaknya.

"Tante vika bantu cuci piring ya?, Kata vika. "Gak perlu, jawab mama al dengan ketus. "Gak papa tante. "Kalau tante bilang tidak perlu, ya tidak perlu. "Lagian tante tidak perlu bantuan dari kamu. "Kamu mengerti bahasa indonesia kan? "Iya tante vika ngerti maaf. "Vika cuman ingin bantu saja, tapi kalau tante tidak mau ya sudah tidak apa - apa, kata vika menganggukan kepalanya.

***

"Hiro mencoba menghubungin milka namun tidak di angkat juga, di chat juga tidak di balas.

"Sementara itu dari kejauhan vika melihat hiro sepertinya dia memang sedang ada masalah dengan milka, apalagi sepanjang makan malam tadi ia tidak banyak bicara tidak seperti yang lainnya.

"Vika mencoba samperin hiro yang sedang berada di pinggir kolam renang rumahnya.

"Ayo dong sayang angkat telepon aku? "Apa kamu masih marah?, Batin hiro. "Loe sama milka lagi berantem ya? "Apa gara - gara perempuan itu?, Tanya vika. "Loe tau dari mana?, Tanya hiro sambil mengernyit. "Milka udah cerita soal perempuan itu ke gue di kantor tadi. "Dia kelihatan sangat sedih dan dia juga takut kalau loe itu selingkuh. "Loe percaya kan vik kalau gue itu bukan tukang selingkuh?, Kata hiro sambil mengernyit. "Ya gue percaya kalau loe itu tidak seperti itu. "Tapi ini salah gue juga sih vik coba aja kalau gue gak ketemuan sama mantan gue. "Mungkin milka gak semarah ini sama gue. "Yang namanya hidup itu pasti selalu ada cobaannya dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. "Maaf gue bukannya bermaksud untuk ikut campur, tapi sebaiknya loe  jelasin semuanya ke milka supaya tidak salah paham. "Gue udah coba jelasin semuanya vik tapi tetap aja dia masih marah sama gue. "Mungkin dia masih butuh waktu. "Gue coba temuin dia mungkin kalau sesama perempuan bisa saling mengerti. "Serius vik loe mau nemuin dia? "Iya lah masa gue bohong sama loe. "Kalian itu kan sahabat gue. "Gak enak tau dilihatnya kalau kalian berdua berantem seperti ini. "Thanks ya vik. "Oh ya maafin sikapnya mama gue ke loe ya. "Mungkin mama seperti itu karena belum mengenal loe aja. "Tapi kalau dilihat dari papa, sepertinya papa bisa nerima loe jadi pasangannya al. "Iya ro gak papa gue bisa maklumin sifat tante ke gue. "Mungkin loe benar tante belum mengenal gue. "Apalagi kita itu kan juga baru pertama kali kenal.

Bidadari Di HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang