17

1.3K 208 53
                                    

Long time no seeeeeeeee... sejak Agustus ? ada yang masih ingat ceritanya? Mohon Maaf karena baru bisa lanjut. Sejujurnya Lily lagi mengalami masa-masa 'tertekan' atau 'stress' so, Lily melampiaskannya buat melanjutkan part 17 yang sudah mangkrak di tengah chapter sejak Agustus buat hiburan. Jadi, beri Lily semangat dengan keaktifan kalian di kolom komentar... eitss... bukan komentar tentang yang lain. Tapi tentang jalan cerita SuMon di chap ini yaa.... Lily nggak mau umbar janji atau harapan eh, yang jelas SuMon akan lanjut meski slow UP. sabar ya... selamat membaca....

 selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Brak

Suara ponsel yang dibanting diatas meja mengagetkan empat orang lain yang ada disana. Seolah lupa akan tempat dimana wanita itu berpijak, ia terus menerus megumpat pelan. Cekatan, wanita cantik lain yang ada disana segera membawa seorang anak lelaki yang bertubuh jangkung untuk tinggal di dapur yang ada di rumah itu.

"Aku akan melihat apa pesanan pizza kita sudah tiba," ujar Jung Hoseok segera meninggalkan dua insan berlainan jenis itu di ruang yang sama.

"Kau kenapa? Apa ada hal buruk yang terjadi?"

Wanita itu menatap tajam pada sang pria yang menanyainya. "Sabotase."

Paham akan yang dikatakan, pikiran pria yang sering disebut sang mentari itu melayang akan rekan kerja yang sedang cuti, Bae Jungkook.

"Ini peringatan dari si tua itu. Dia ingin aku tak membuka apapun yang berkaitan dengannya."

"Kau yakin ini sabotase?"

"Iya Seok... maksudku pengacara Kim," ralat Joohyun begitu cepat karena ia menyadari, kini ia berada di tempat kerja Kim Seokjin. "Hakim Min baru saja memeriksanya bersama beberapa orangnya."

Seokjin segera bergerak menuju jendela ketika Joohyun mengatakan hal tersebut. Ia sedikit membuka tirai untuk melihat, ternyata ada beberapa orang yang ada disana termasuk si pria berkulit putih dengan mata sipit yang terlihat serius itu.

"Kau menutupinya?" Seokjin berbalik pada Joohyun.

"Aku curiga. Aku menginjak pedal rem namun mobil tak mau berhenti. Maka dari itu aku meminta Hakim Min untuk memeriksanya. Dan ternyata benar. Laporan itu tetap akan diserahkan kepada polisi, memang. Tapi untuk saat ini aku meminta untuk menutupinya. Aku hanya akan menyimpan ini karena akupun belum memiliki bukti kuat jika pria tua itu yang ingin mencelakaiku."

"Lalu, setelah ini kau akan kemana?"

"Maksudmu?"

Seokjin menghembuskan nafas pelan mencoba untuk tenang dan tak menunjukkan kekhawatiran sedikitpun. "Jinyoung dan kau. Kau tak mungkin akan pulang ke rumah itu kan?"

"Aku akan pulang. Aku harus memperlihatkan kalau aku baik-baik saja dan tak gentar dengan ancamannya."

"Jinyoung?"

"Aku akan mengembalikan ke tempat penitipan."

"Jinyoung, biarkan dia tinggal bersamaku. Aku tinggal di sebuah apartement yang tak semua orang tau. Dan lagi, tak akan ada yang tau jika dia tinggal bersamaku untuk sementara waktu."

Sun & Moon [JINRENE] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang