26

1.2K 189 28
                                    

Yoongi meletakkan lembaran demi lembaran foto dengan kasar dihadapan Seungwan yang terikat. Hani menggeledah setiap sudut rumah kecil milik Seungwan sementara Yeonjun yang baru datang langsung mengurus cctv maupun alat pengintai yang ia temui. Setelah beberapa kali menyelidiki rumah milik Seungwan, mereka akhirnya menemukan fakta jika Seungwan diawasi. Pergerakannya diawasi, sehingga Yeonjun, hacker muda itu berhasil memanipulasi cctv yang mengawasi kehidupan Seungwan selama ini ketika Yoongi mencoba menginterogasinya.

"Ada yang mau kau ceritakan?" Yoongi memberikan penawaran.

Seungwan masih terdiam. Ia tak berani menatap Yoongi. Ia hanya bisa menundukkan kepala, merasa takut dan malu.

"Bicaralah, Son Seungwan!!!" amuk Yoongi. Seungwan semakin takut karena ia tak pernah melihat Yoongi semarah itu.

"Dimana adik dan nenekmu?" tanya Hani. "Ini," Hani mendekat kearah meja dan menunjuk dua foto keluarga. Disana ada gambar Seungwan bersama seorang anak lelaki, dan seorang wanita paruh baya. "Ini keluargamu yang tersisa kan? Sebelum bekerja dengan Hakim Bae, kau tinggal bersama mereka kan?"

Seungwan mengangguk.

"Lalu, dimana mereka?" tanya Yoongi.

"Disembunyikan," Seungwan menangis. Ia ketakutan. "Tolong jangan lakukan ini padaku, Hakim Min. Ampun, aku tak mau nenek dan adikku terluka..."

"Kau tau? Kau menghancurkan karir sahabatku!"

"Ampun, hakim Min..."

"Ceritakan."

Seungwan mengangguk. "Calon presiden Cha Seongha. Dia ingin calon presiden Bae Jisung mundur. Bagi dia, Bae Jisung kuat karena ada Kim Jaewook dibelakangnya. Ada yang sudah menyelidiki tentang Tuan Bae atas perintah Tuan Cha, dan dia curiga ada hubungan diantara Hakim Bae dan Tuan Bae. Maka dari itu, ia memintaku untuk mengawasi hakim Bae. Namun, kasus pasta yang menjadikan Cha Eunwoo bersalah itu, membuat Tuan Cha marah. Dia memintaku untuk meneror hakim Bae."

Ponsel Yoongi berbunyi. Setelah melihat siapa yang menghubunginya, Yoongi menekan tombol jawab. Panggilan berlangsung selama beberapa menit, cukup singkat.

"Sudah kau rekam, Jun?" tanya Yoongi pada Yeonjun.

Yeonjun mengangguk. "Sudah otomatis tersebar. Rekaman suara Nona Son sudah beredar di internet."

Seungwan membelalakkan matanya. Ia begitu terkejut dan takut. "Hakim Min.. kenapa? Kenapa menyebarkannya sekarang? Bagaimana jika.."

"Nenek dan adikmu sudah berada dalam perlindungan anak buahku. Semalam, dia mengikuti mobil orang yang datang kemari. Mereka aman. Sekarang, yang perlu kau lakukan adalah, minta ampun pada Joohyun sebelum aku kirim ke penjara. Bukti sudah tim ku kumpulkan. Kau hanya terima beres dan menyiapkan diri untuk mendekam disana," ucap Yoongi begitu dingin. Pria itu benar-benar kecewa karena Seungwan tak sebaik yang dikira. Ada rasa sakit yang menusuk relung hati sosok Min Yoongi, terlebih mendengar tangis pasrah dari seorang Son Seungwan. Wanita yang selama ini ia kenal ceria, ulet dan ramah.

.

Seungwan berlutut sementara Joohyun hanya menatapnya dalam diam penuh kekecewaan. Tangan Seungwan masih terikat. Wanita itu juga masih menangis tersedu-sedu. Joohyun menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara kasar. Ia turut berlutut untuk melepaskan ikatan di tangan Seungwan.

"Joohyun," tegur Yoongi.

"Dia memang salah tapi tak perlu diperlakukan seperti ini," ucap Joohyun.

"Hakim Bae..."

"Aku sudah bukan hakim lagi," ucap Joohyun.

Jawaban Joohyun nyatanya membuat orang-orang disana merasa miris terutama Jungkook, Yoongi dan Seokjin. Ketiga pria itu merasakan rasa sakit dari perkataan ketus yang keluar dari mulut Joohyun.

Sun & Moon [JINRENE] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang