Waktu Bersamanya

2.6K 368 41
                                    

Carissa's POV

"Morning sweetheart," sambut Mommy.

"Morning Mom, Dad."

"Hari ini agenda kamu apa aja?" Tanya Mommy seraya menaruh sandwich ke atas piringku.

"Ke kantor aja," jawabku, mulai menikmati sandwich.

"How's your job?" Kali ini Daddy yang bertanya. Koran yang sejak tadi dibacanya kini sudah diletakkan di atas meja.

"Good, but maybe I'll be a little bit busy this week. Waktu magang aku kan habis minggu ini, jadi kerjaan dan laporan harus selesai."

"Good then. So, you ready to join our company?"

Aku mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Daddy. Mau tak mau aku memang harus meneruskan perusahaan. Itu bukan sebuah pilihan, melainkan keharusan.

"Oh iya, ngomong-ngomong, Mami kayaknya mau cari supir baru," ucap Mommy, membuatku dan Daddy menoleh padanya.

"Kan udah ada Pak Idris, sayang," sahut Daddy.

"Iya, tapi sekarang kan aku ada arisan tiap hari minggu. Kalau minta Pak Idris yang nganterin, dia jadi nggak ada libur dong. Lagian ini cuma buat weekend aja kok."

"Hmm kalau gitu nanti minta Pak Ihsan aja yang cariin buat kamu," sahut Daddy.

"Nggak perlu sayang, aku udah nemu orang yang tepat."

"Siapa?"


"Kinal."

"Apa?!" Kagetku, membuat Mommy dan Daddy tersentak karena suaraku.

"Kenapa?" Bingung Daddy melihatku, aku menggeleng.

Aku tak habis pikir kenapa Mami tiba-tiba berkata demikian. Dari sekian banyak orang yang bisa menjadi supirnya, kenapa harus Kinal?

"Kenapa harus dia Mom?" Tanyaku.

"Nyetirnya enak, anaknya juga sopan."

"Tapi dia bisa dipercaya kan?" Tanya Daddy.

"Kalau Mommy sih percaya. Coba tanya Caca deh, mereka kan temenan."

"She's not my friend anyway," koreksiku. Memang benar, kami bukan teman kan?

"Lho, kalau bukan temen, kenapa dia sering ke sini? Trus kamu ajakkin ke kamar juga kan."

"Dia ke sini cuma nganter pesenan aku doang. Dia itu pegawai rumah makan yang waktu itu kita pesen buat catering."

"Jadi bukan temen kamu?" Tanya Mommy, kubalas dengan anggukan.

"She'll be your friend. Tolong sampein tawaran Mommy ke Kinal ya Ca, kamu pasti punya kontaknya kan?"

"Iya, tapi Mom-"

"Ca, Mami minta Kinal buat jadi supir juga biar bisa nganterin kamu kemana aja kalau weekend. Kamu paling males kan nyetir. Mommy lebih tenang kalau supir kamu juga cewek."

Aku mengembuskan napas berat. Mommy tak pernah berubah, terlalu overprotectif terhadapku. Padahal aku sudah dewasa.

"Okay, I'll tell her."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOPE  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang