Anggur Orang Kaya

2.5K 359 86
                                    

Veranda's POV

Aku sedikit terkejut saat baru saja membuka mata. Bagaimana tidak, wajah Kinal sangat dekat dengan wajahku.

"Kamu dari tadi ngeliatin aku tidur?" Tanyaku, ia tak menjawab, menatapku semakin dalam.

"Kinal ihh malu," kututup matanya dengan sebelah tanganku, membuatnya tertawa.

"Ngapain malu deh, orang cuma diliatin doang," ucapnya, kembali tersenyum.

Aku beralih menatap langit-langit kamarnya, melihat apa pun yang bisa dilihat. Asal jangan dirinya. Bukan apa-apa, tapi aku takut tak bisa menahan diri. Setiap kali bibirnya membentuk senyum, selalu ada dentuman tercipta di dadaku.

"Ve?"

"Hmm."

"Veranda?"

"Hmmm"

"Ngadep sini dong."

"Enggak."

"Bentar aja."

Aku menoleh padanya, namun dengan mata yang sengaja kututup.

"Yaelah, sama aja ini mah," kesalnya, membuatku terkekeh.

"Kamu mintanya aku ngadep kamu doang. Ini udah," sahutku.

"Yaudah, kalau gitu liat gue."

"Nggak mau."

"Ini serius. Sumpah bentar aja."

Aku membuka mata, mendapatinya yang masih menatapku. Aku terpaku saat tangannya perlahan menarik selimut, menutup badan hingga wajahku. Satu detik, dua detik, sampai detik ketiga, aku mencium sesuatu yang aneh. Langsung saja kubuka selimut itu dengan cepat, dan tawa Kinal pecah seketika.

"Hahahahaha."

"Kinal ihh jorok," kesalku, kupukul ia dengan guling sekuat tenaga. Kesal sekali.

"Hahaha gimana? Harum kan?"

"Apaan harum, kentut kamu udah kayak gas beracun!"

"Hahahaha elonya mau aja lagian diboongin."

"Bodo ah, males."

Ia masih betah menertawakanku, matanya bahkan sampai berair.

Tok tok tok

"Nal, Ve, ayo sarapan," teriak Ibu dari luar.

"Nanti aja Bu, Veranda masih tidur nih," sahut Kinal, ia buru-buru menutup mulutku saat akan menyahuti Ibu.

"Hmm hmmm"

"Sisain aja buat kami Bu!" Teriak Kinal, tangannya masih menutup mulutku.

"Yaudah, kamu nanti mandinya jangan kesiangan ya Nal. Kan mau kerja."

"Iya Bu."

Kuhempaskan tangan Kinal, beberapa saat setelah suara Ibu tak lagi terdengar.

"Apaan sih Nal. Ayo bangun ah, udah siang gini. Nggak enak sama orang tua kamu, " kesalku.

HOPE  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang