Part 6. CIUMAN PERTAMAKU

5K 181 8
                                    

#I_LOVE_YOU_OM_6

Part 6

Kiara Pov

Tepat pukul lima sore mobil terparkir rapi di halaman rumah. Rasanya lelah sekali, ingin segera merebahkan badan pada kasur empuk di dalam kamarku. Aku segera turun dari mobil dan bergegas melangkah tanpa menoleh pada laki-laki di balik kemudi. Memang ku sengaja tidak mengucapkan apa-apa, bahkan sekedar ucapan terimakasih sekalipun sama sekali tidak keluar dari mulutku. Namun ekor mataku berhasil menangkap gerakannya turun dari mobil.

"Hei om, kenapa kau ikut turun?" tanyaku, sengaja kubuat sesinis mungkin.

"Aku turun bukan untukmu." Ditutupnya pintu mobil dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri memasukkan ponsel pintar yang kutahu harganya diatas sepuluh juta itu ke dalam saku celananya. "Aku ada perlu dengan Tante Mike," lanjutnya seraya berjalan melewatiku.

"Sepertinya kau senang dengan perjodohan ini," sindirku pedas sambil menyamai langkahnya, agar bisa mengintip bagaimana reaksi wajahnya saat mendengar kata-kataku.

Tiba-tiba langkahnya terhenti. "Kau pikir aku tertarik padamu?" Di luar dugaan, tanpa aba-aba tangan kirinya menarik lenganku dalam sekali hentakan. Aku yang tanpa persiapan menerima perlakuannya itu pun langsung tersentak. Tubuhku limbung, hingga tanpa sengaja ambruk ke dada laki-laki bertubuh tegap itu.

Hampir saja aku jatuh, namun laki-laki itu tidak membiarkannya terjadi. Dia langsung memeluk pinggangku dengan tangan kirinya dan segera merapatkan tubuhku pada tubuhnya sendiri, hingga aku terkesiap dan tergugu. Bahkan untuk sekedar mengucapkan kata terimakasih pun aku tak sanggup.

Hei, haruskah aku berterimakasih? Bukankah ini namanya pelecehan? Dia telah dengan lancangnya memeluk pinggangku. Memangnya dia itu siapa? Dia bukan siapa-siapaku! Tapi jika tanpa pelukannya seperti ini, sudah pasti aku terjatuh.

Entah mengapa deru nafasku memburu, jantungku pun berdetak kencang. Tuhan, baru sekali ini aku berada pada jarak begitu dekat dengan seorang laki-laki.

Aku masih belum bisa menguasi diri ketika tiba-tiba tangan kanannya mencengkeram rahangku. Tidak terlalu kuat, namun cukup untuk membuatku terpaksa mendongakkan wajah seperti yang dia maksud.

Tatapan mata kami saling beradu. Hingga akhirnya, "Kau pikir dirimu begitu menarik?" Dia berbisik tepat di depan wajahku yang masih mendongak. "Di luar sana terlalu banyak gadis yang bersedia menghangatkan ranjangku. Tentunya mereka jauh lebih berisi dan lebih matang daripadamu," bisiknya lagi penuh penekanan.

Aku kembali tergugu mendengar ucapannya barusan. Apa-apaan itu? Dia dengan bangganya memamerkan bahwa dia sering tidur dengan wanita? Hah, dasar penjahat! Dunia sungguh terbalik!

Dalam keadaanku yang masih syok, entah bagaimana, tiba-tiba aku merasa sesuatu yang kenyal melumat bibirku. Tanpa sadar kupejamkan mataku. Degup jantungku semakin mengencang. Entah apa maksudnya itu, namun aku menikmatinya. Kakiku terasa begitu lemah bagai jelly, tubuhku limbung. Hingga tubuh ini kutopangkan sepenuhnya pada tangan yang masih setia memeluk pinggangku itu.

Tiba-tiba lumatan itu terhenti. Ada rasa tidak rela yang merayapi hatiku. Perlahan kubuka mata.

Bibir itu, bibir itu menempel lembut di bibirku. Hidung itu, hidung itu menghembuskan nafas hangat ke wajahku. Mata itu, mata itu menatap tajam ke arah kedua bola mataku.

Kuakui, aku memang menikmati apa yang tersaji tepat di dapan mataku ini.
Hingga tanpa sengaja aku menangkap keberadaan mama dengan ekor mataku. Perlahan dilepaskan cekalan tangannya pada rahangku dan sedikit dilonggarkannya pelukan pada pinggangku. Mungkin dia pun juga mulai menyadari keberadaan mama. Ada rasa tidak rela? Benar. Entah kenapa, akupun juga tidak tahu.

I LOVE YOU OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang