malam dingin ini, Bintang tengah berada di diskotik dengan teman-temannya. kali ini formasi mereka lengkap dengan kedatangan Nando.
"wuanjirrr!! coba lo liat arah jam 12 tang." Given menyenggol Bintang, cowok itu melihat banyak sekali cewek-cewek berkerubung disana.
"kenapa emang? lo mau?" Bintang menaruh gelas yang kosong. Bukan tanpa alasan mereka semua kesini. kalau ada masalah saja mereka akan datang kemari untuk sekedar menenangkan diri.
Ocul yang tidak sengaja mencuri dengar, ikut memandang ke arah yang ditunjukkan Given. "anjirr!! bener-bener mwuantul tuh ven." katanya sambal geleng-geleng kepala.
maklumlah pasti kalian tahu sendiri bagaimana pakaian cewek-cewek itu. Meskipun Bintang selalu bermain ke tempat seperti ini, hanya saja tujuannya bukan untuk mencari cewek seperti itu untuk dibuat mainan. akan tetapi ia dating kesini hanya unuk menenangkan diri.
"lo berdua kalo urusan kayak gitu aja cepet!" Kelvin menyalakan rokok yang ada ditangan kanannya dan mengisapnya.
Hanya Nando yang bungkam sejak dating kemari. Bintang ikut menyalakan rokok dan mengebulkan asapnya diudara.
"pesen satu lagi!" Nando kembali memesan minuman itu dan meneguknya hingga habis. Tidak biasanya Nando keterusan seperti ini. Mungkin temannya satu ini mempunyai masalah yang besar. pikIr Bintang.
"hati-hati ndo, entar lo mabuk. kita juga yang repot!" Kelvin mengingatkan temannya ini.
Given dan Ocul sudah berada diantara cewek-cewek yang tadi sempat mereka bicarakan.
seorang cewek berwajah blesteran berjalan menuju arah Bintang, kemudian ia duduk disamping Bintang. cowok itu tak menghiraukannya.
"lo Bintang Putra Bisma?" Cewek itu tiba-tiba berbicara, membuat Bintang menoleh. cewek itu mengulurkan tangannya menydari ekspresi Bintang. "kenalin gue Sendra."
Bintang menatap uluran cewek itu. "sorry lo siapa?" Bintang bertanya tanpa membalas uluran tangan cewek yang mengaku namanya 'Sendra'.
"gue udah lama stalker tentang lo. sorry kalo gue sok akrab sama lo." Sendra menarik kembali uluran tangannya.
Alis Bintang tertaut, ia masih bingung dengan kedatangan cewek asing ini. "oh santai aja." Bintang memang orang yang mudah berteman.
"gue sering chat ke lo, tapi enggak pernah lo bales. gue dm juga enggak pernah lo bales. iya sih gue tahu lo pasti sibuk, lo juga kan famous jadi gue maklumin lah." Sendra berbiacar Panjang lebar.
"oh sorry. Bukannya gue enggak mau bales, tapi akhir-akhir ini hp gue suka error." Bintang beralasan. dilihat dari pakaiannya, Sendra ini terlalu mengumbar bentuk tubuhnya yang sexy. karena itulah mengapa Bintang rada rishi deket dia.
"lo beneran enggak pernah ngerasa pernah ketemu gue?" Sendra terus memaksa Bintang untuk mengingatnya kembai.
Bintang menggeleng. Sendra menghela nafas. "gue Dj yang dulu pernah tampil waktu di acara ulang tahun temen lo."
ingatan Bintang kembali muncul dan akhirnya ia mengingat Sendra. "ohh.." Waktu itu cewek ini begitu hot. dan banyak teman-temannya yang berkerubung ke cewek ini.
"dia siapa tang?" Kelvin berbisik disebelah telengi Bintang membuat cowok itu geli.
Belum sempat Bintang menjawab pertanyaan Kelvin, Sendra berdiri. "gue duluan, masih banyak urusan. makasih buat kenalannya tang." Cewek itu kemudian pergi dibalik kerumunan manusia yang sedang berjoget ria ditengah ruangan ini.
"woee!! Bambang, gue nanya. cewek tadi siapa? jangan-jangan pacar lo ya, tang? terus Bulan mau lo kemanain cuy?" Kelvin terkekeh. Bintang meninju lengan Kelvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᏚᎻᎪᎠᎾᏔ
Teen Fiction[ Romance ] -ini semua tentang penderitaan yang tak kunjung mendapat kecerahan dari sang pencipta alam semesta- Seorang gadis yang selalu di timpa penderitaan di setiap langkahnya. Akankah dia mengalah dengan keadaan atau sebaliknya? Baca cerita ini...