10

15K 736 49
                                    

Aku dan Adis kini berada di area kantin kantor yang sangat ramai, mungkin benar kata Adis kalau makan disini enak. But, who knows? harus coba sendiri dulu baru bisa percaya sepenuhnya hehe.

"Yang sering kamu makan apa dis?" tanyaku sambil melihat jajaran penjual makanan yang membuatku pusing harus memilih yang mana.

"Aku? pecel lele, juara sih itu sumpah harus coba." jawab Adis menoleh padaku.

"Yang mana? penasaran nih." tanyaku sambil celingukan mencari stan yang menjual pecel lele.

"Di ujung li, ayo sini aku juga mau beli."

Adis berjalan mendahuluiku dan aku mengekor di belakangnya. Kami berhenti di depan stan penjual pecel lele.

"Bu pecel lele 2 ya." kata Adis kepada penjual pecel lele.

Aku melihat ke arahnya dengan heran.

"Makan 2 porsi kamu?" tanyaku yang langsung disahut dengan tawa Adis.

"Engga lah li, satunya buat kamu. Katanya tadi mau pecel lele." jawabnya.

"Ya kan kirain dis, lagian aku bisa pesen sendiri wahai saudara Adis." ujarku sambil terkekeh pelan.

Setelah memesan aku dan Adis duduk di meja dekat stan pecel lele, salah satu meja yang tersisa dari beberapa meja kosong yang ada. Suasana di kantin ini bersih, nyaman meskipun lumayan padat.

Aku meraik ponselku yang bergetar di dalam saku rok-ku. Satu panggilan masuk dari Adnan yang langsung kuangkat.

"Halo li?" sahut suara di seberang sana.

"Halo nan kenapa?" tanyaku sambil menutup sebelah telingaku agar aku bisa mendengar suara Adnan lebih jelas.

"Dimana kamu?" tanya Adnan.

"Kantin kantor. kenapa?" kataku sambil mengrenyitkan dahiku, menerka-nerka ada hal apa sampai Adnan menelfonku.

"Be there in a minute." dan panggilan ditutup sepihak.

"Adnan?" tanya Adis saat kuletakkan ponselku di meja dan kujawab dengan anggukan.

"Kamu kayaknya deket sama Adnan, kaya mencium aroma-aroma yang . . ." kata Adis sambil menaikkan alisnya nakal dan aku terbahak.

"Ngga deket banget sih. Deketnya udah masa lampau." kataku ssmbil mengangkat bahuku.

"There you are." sahut sebuah suara yang membuatku dan Adis menoleh bebarengan.

"Tumbenan pak turun ke kantin." ujar Adis.

"Nyusulin Lilia nih. Kamu makan apa?" tanya Adnan padaku lalu duduk di kursi kosong yang berada di sebelahku.

"Pecel lele. Mau juga?" tawarku.

Saat aku menawarkan pecel lele pada Adnan ternyata pesananku datang dan Adnan memesan pecel lele juga.

"Tumben, biasanya jarang banget makan lele." tanyaku pada Adnan.

"Makan dulu pak, li." ucap Adis sambil melihat ke arahku dan Adnan.

"Oh iya, makan juga ya." kataku, sedangkan Adnan hanya mengangguk pelan.

"Liat kamu makan jadi pengen, sesekali." Kata Adnan sambil menerima piring berisi nasi dan pecel lele dari pelayan.

Aku mengangguk pelan saat menyuapkan nasi ke dalam mulut. Adis menatapku penuh arti, maksudku artian seperti 'Tuh kan udah aku duga nih ada samting.'

"Pak nanya dong kaya wartawan infotaiment." kata Adis buka suara.

"Tanya aja." jawab Adnan singkat sambil melihat ke arah Adis.

"Bapak sama Lilia pacaran?"

Aku tersedak nasi yang sedang ku kunyah. Demi dewa neptunus ini Adis iseng banget. Lihat saja mukanya yang sudah ingin tertawa melihatku tersedak, sedangkan Adan menyodorkan minumanku yang sudah ku pesan tadi.

"Minum dulu li, pelan-pelan." kata Adnan sambil menepuk bawah tengkukku pelan.

Aku meminum es teh manis sambil melirik sebal ke arah Adis yang menahan tawa, memang kurang ajar.

"Memangnya kenapa dis?" tanya Adnan tanpa kecurigaan sedikitpun.

"Ya abis soswit banget bapake sama Lilia." jawab Adis sambil menyuapkan pecel lele ke dalam mulutnya.

"Dibilang pacaran sih bisa, cuma lebih tepatnya calon istri saya." jawab Adnan dan Adis ber-oh ria.

Aku yang sedang menikmati es teh melotot ke arah Adnan dengan tatapan tidak percaya dan es teh yang hampir menyembur saking kagetnya.

What the hell he's doing right now?!?!?!

🐣🐣🐣

mohon maaf ya kemarin hari minggu niatnya mau ku update, tapi berhubung ternyata aku belom bayar internet jadinya gagal huahahaha.

gimana menurut kalian soal cerita ini? bisikin dong 😙

doain juga minggu ini update lagi yes biar ngga pada kangen uhuy.

xoxo, zee.

Work Under my ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang