Sesampainya didepan rumah tante Mira yang terlihat ramai karena banyak orang yang membeli nasi kuningnya, Adnan memarkirkan mobilnya lalu mematikan mesin dan turun dari mobil lalu disusul olehku.
Yang paling semangat buat makan sebenarnya itu Adnan. Memang nasi kuning itu salah satu makanan favoritnya. Bahkan waktu pernikahan kita dia meminta ke catering untuk menyediakan nasi putih dan nasi kuning.
Adnan mengantri untuk memesan nasi kuning, dan aku mendekat untuk menjajarinya.
"Kamu duduk aja li, aku pesenin." kata Adnan yang sadar akan keberadaanku.
"Nggak susah nanti bawa piringnya?" tanyaku.
"Nggak kok, udah sana duduk keburu nanti penuh didudukin orang lain." jawabnya.
Lalu aku menempati tempat duduk di dekat pintu pagar supaya lebih leluasa dan keluarnya lebih mudah. Karena rumah tante Mira ini tidak terlalu besar dan banyak orang disekitaran kompleks perumahannya membeli sarapan disini.
Tak lama Adnan datang dengan membawa dua piring berisi nasi kuning komplit lalu meletakkannya di meja dan Adnan menduduki kursi di hadapanku.
Aku agak canggung sebenarnya, maklum ini mantan suami dan mantan istri berhadap-hadapan setelah sekian lama. Tapi Adnan tidak sepertiku, malah terlihat biasa saja dengan wajah girangnya yang terpampang nyata karena akan segera menyantap nasi kuningnya.
"Makan li." ucapnya lalu menyendokkan sesuap besar nasi kuning.
"Makan juga." lalu aku menyuapkan nasi kuning ke dalam mulutku.
Nasi kuning tante Mira dari dulu sampai sekarang rasanya tak berubah. Tetap enak! Apalagi perkedelnya yang selalu bikin nagih! Sayangnya perumahan tante Mira agak jauh dari rumahku, jadi aku hampir tidak pernah kesini lagi karena jadwal kerjaku yang lumayan mepet.
"Loh, Adnan sama Lilia kan?" suara di dekatku membuatku menoleh mencari sumber asalnya.
Ternyata suara tante Mira yang sekarang sedang berjalan mendekati aku dan Adnan.
Aku tersenyum kikuk sambil menganggukkan kepalaku."Sudah lama tante nggak lihat kalian berdua loh." ucap tante Mira saat sudah berada di mejaku.
"Iya tante, sibuk sama kerjaan terus." jawabku.
Adnan tersenyum simpul ke arah tante mira sambil menganggukkan kepala sepertiku tadi. Dan acara makan kita berhenti mendadak karena diganti dengan acara bincang-bincang.
Aku menyeruput teh hangat yang baru saja diantarkan ke mejaku. Ingin membasahi kerongkonganku yang mendadak terasa kering.
"Kalian berdua rujuk ya? Tadi tante liat aura suami istrinya masih terpancar." kata tante Mira sambil cekikikan.
Aku hampir saja menyemburkan teh yang sedang ku minum. Aku menelannya sesegera mungkin dan meletakkan gelasnya lagi.
Adnan hanya tersenyum kikuk dan tidak menjawab perkataan tante Mira. Baiklah memang sepertinya aku yang harus menjawab.
"Enggak kok tante, cuma ada urusan sama Adnan jadi kita barengan." jawabku.
"Tante kira kalian rujuk, tapi tante doain biar rujuk deh." kata tante Mira sambil tertawa kecil.
"Doain aja te." jawab Adnan sambil tertawa kecil juga.
'Ini manusia satu ngapain sih?!' tanyaku dalam hati sesaat setelah mendengar ucapan Adnan.
"Amin deh Amin. Yaudah tante masuk dulu ya, mau ngambil nasi kuning lagi. Oh iya li titip salam ke mama kamu ya." aku dan Adnan mengangguk bersamaan lalu tante Mira masuk ke dalam rumahnya.
Adnan kembali memakan nasi kuningnya, sedangkan aku masih berusaha mencerna jawaban Adnan tadi. Maksudnya apa ya Tuhan? Mohon berilah hambamu ini pencerahan.
"Li, semenjak kita pisah kamu sempet deket sama cowok?" tanya Adnan.
Aku yang sedang menyuapkan sesendok nasi kuning langsung menatapnya. Mengunyah cepat agar bisa menjawab pertanyaannya.
"Enggak, akunya sibuk sama kerjaan." jawabku.
"Kamu?" tanyaku balik padanya.
"Aku?" lalu Adnan terlihat sedang mengingat-ingat.
"Sempet deket sama beberapa cewek rekan kerjaku. Tapi nggak ada yang pas. Yang pas sampai sekarang ya cuma kamu li." jawab Adnan sambil menatapku.
Aku berbalik menatapnya dengan tatapan heran.
'Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini?' tanyaku dalam hati.
✨✨✨
Hulla semuanya! Mohon maaf sebelumnya kalau ceritanya mendadak berhenti dan baru dilanjut sekarang hehe.
Kerjaanku menumpuk nih gais setelah liburan :( sedih akutuh.
Tapi sekarang bisa mulai update lagi karena udah ada waktu luang.
Terus mohon maap kalau part yang ku publish itu pendek-pendek. Aku cuma ngetik bermodalkan hp hihi.Mau nanya juga nih, sejauh ini gimana ceritaku gais? Bisikin dong yang kurang apa aja biar bisa diperbaiki.
Makasih yang sudah support cerita ini :")
Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi ya akunya hehehe.Xoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Work Under my Ex
RomanceSial! Dapet kerja bagus, gaji bagus, tapi bosnya mantan suami sendiri! Sial 33x pokoknya!