Dongkol, itu yang aku rasakan sampai saat ini sedang berjalan ke ruanganku bersama Adis. Sedangkan Adnan sudah minggat duluan karena ada urusan mendadak.
"Tuh dugaanku bener ada apa-apa sama pak Adnan." kata Adis sambil mencolek lenganku seraya tertawa.
"Ga gitu Adis ya ampun, serius. Ga usah dengerin omongan Adnan kalo soal hal ga penting kaya tadi, banyak hoaxnya." ucapku serius sambil terus berjalan.
"Ya terus harus percaya yang mana nih? ini aku jadi kepikiran kaya di novel-novel yang ceritanya backstreet relationship asli." Adis terkikik sedangkan aku makin dongkol.
"Nanti aja lah aku cerita biar ga salah paham. Kalau Adnan ngomongin apapun soal aku ngga usah didenger. Masuk duluan ya dis." kataku saat sudah berada di depan ruanganku.
Aku membuka pintu, masuk dan segera menutupnya lalu menghela nafas panjang. Masih berpikir Apa maksud Adnan sebenarnya.
Aku melangkah menuju kursi di depan komputer kemudian duduk sambil membuka ponselku. Ada beberapa notifikasi whatsapp yang langsung ku buka, salah satunya Adis.Adis : utang ceritanya ditagih nanti pas pulangan ya bu di cafe kemarin ✌
Me : ok nanti dikabarin lagi
Entah kenapa juga baru satu hari mengenal Adis sudah bisa membuatku terbuka, maksudku aku tidak merasa keberatan kalau nanti aku akan menceritakan masa laluku padanya. Seperti, teman lama.
Tak lama ponselku berdering, ada panggilan masuk dari Adnan yang langsung ku angkat.
"Li, bisa tolong siapin berkas punya PT.Samudra? habis ini saya ambil, masih otw." kata Adnan dari seberang sana.
"Oh iya aku siapin, nanti aku taruh di ruanganmu nan." ucapku sambil beranjak berdiri mencari berkas yang Adnan maksud.
"Ngga perlu dibawa keruanganku. Nanti aku ambil dari tempatmu aja, habis ini aku nyampe." dan lagi-lagi, panggilan diputuskan sepihak oleh Adnan.
Aku mendengus sambil menatap layar ponselku yang masih menyala, lalu aku segera mencari berkas yang diminta oleh Adnan.
Aku dengan saksama mencari dan waktu baru kutemukan, pintu ruanganku diketuk lalu langsung dibuka dan disambut dengan pertanyaan yang membuatku mengalihkan pandangan dari berkas ke arah Adnan yang kini sudah memasuki ruanganku.
"Sudah dapat li?" tanya Adnan sambil melangkah mendekat ke arahku.
"Sudah, ini baru aja ketemu." kataku sambil menyodorkan berkas itu pada Adnan.
"Thanks li." ucap Adnan sambil tersenyum sembari menerima berkas yang dimintanya.
Aku hanya membalas dengan anggukan kecil dan senyum simpul sebelum akhirnya aku kembali duduk di kursi kerjaku. Sedangkan Adnan sudah membalikkan diri dan melangkah keluar dari ruanganku.
"Adnan!" panggilku yang langsung membuat Adnan berhenti di ujung pintu dan menoleh ke arahku.
"Kenapa li?" tanya Adnan bingung.
"Emmm... Nanti kalau kamu mau balik dari kantor langsung balik aja, aku masih ada urusan dikit." kataku.
"Oh, gapapa aku tungguin aja biar bisa anter kamu pulang." jawabnya.
"Ga usah nan, aku bisa balik sendiri kok. lagian ojol juga banyak kan."
"Udah aku tungguin aja daripada kamu naik ojol." kata Adnan yang masih bersikukuh untuk mengantarku pulang.
"Emang ada urusan apa sih li?" tanyanya.
"Mau ketemu temen, pasti bakal lama. makanya aku mau balik sendiri." jawabku.
Adnan ber-oh ria sambil mengangguk,
"Ya udah, sekalian aku temenin aja biar nanti langsung balik.""Hah?" tanyaku bingung.
"Nanti ketemu sama temenmu bareng sama aku Lilia, nanti aku tungguin." jawab Adnan dengan santainya sedangkan aku hanya menatapnya dengan tatapan bingung.
What the hell you doin Adnan?
✨✨✨
Cihuy, balik lagi bersama diriku yang sudah hiatus setelah sekian lamanyaaa.
Mohon maaf ceritanya jadi ketunda lama sekali soalnya banyak hal yang tidak diinginkan terjadi akhirnya terpaksa menunda lama huhuhu 😭semoga up kali ini bisa memuaskan kalian yang kemarin-kemarin minta up huahaha.
kali ini serius yaa, beberapa part sudah on progress jadi silahkan menunggu beberapa hari kedepan dan selamat membaca!
love n hugs, zee
KAMU SEDANG MEMBACA
Work Under my Ex
RomanceSial! Dapet kerja bagus, gaji bagus, tapi bosnya mantan suami sendiri! Sial 33x pokoknya!