Ranti merebahkan tubuhnya di atas papan kayu berbentuk persegi empat dalam sebuah gazebo taman kota.
Inilah tempat kesukaannya, di antara pepohonan yang dikelilingi gedung pencakar langit.
Dengan mata terpejam, ia menikmati semilir angin dan suara gemericik yang terdengar melewati riak dedaunan dari pohon beringin, angsana dan cemara lilin di sekitarnya.
Tampak sekumpulan bunga kertas, kembang sepatu dan lidah mertua tersebar di kerumunan daun encok, jengger ayam dan seruni.
Dahinya berkerut dengan perasaan yang membisu —karena sesuatu yang tidak dipahaminya.
Kenapa hidupku seperti ini?
Refleks, ia bangun terduduk. Matanya awas melihat orang lalu lalang tak mengindahkannya.
Apa aku sungguh tidak terlihat?
KAMU SEDANG MEMBACA
Randu & Ranti [COMPLETED]
RomancePerkenalkan, Randu Baskara. Pria 25 tahun yang merasa hidupnya menyedihkan. Ada juga, Ranti Samarra. Perempuan 18 tahun yang merasa dirinya selalu dianggap tidak ada. Semesta menggariskan takdir pertemuan mereka untuk pertama kalinya dengan menghubu...