JADILAH PEMBACA YANG BIJAK!
MEMBUAT CERITA TIDAK SEGAMPANG MEMBACANYA!JIKA ADA TYPO HARAP BERI TAHU!
KALO ADA KATA2 KURANG PAS SILAHKAN KOMENTAR!
MENERIMA KRITIK DAN SARAN!
TIDAK MENERIMA HUJATAN ATAU KATA2 KEBENCIAN PADA CERITA!TERIMAKASIH!
***
Langit malam sudah menampilkan warna hitam pekatnya. Bulan bersinar di atas sana, tidak dengan bintang. Mereka tidak muncul atau menampakan dirinya, angin malam begitu sangat dingin. Cuaca hari ini cukup membuat orang yang tidak menggunakan jaket akan merasakan kedinginan.
Tapi apakah masih ada orang yang masih hidup? Bukankah kota Busan sudah berubah menjadi kota Monster, yang isinya adalah ribuan Zombie. Lampu jalanan yang biasanya menyala, kini sudah redup bahkan ada yang mati. Gedung-gedung, toko, dan rumah pun lampunya tidak menyala. Hanya gelap gulita yang begitu mencekam.
Biasanya setiap malam, adalah momen yang begitu sangat ramai oleh para penduduk. Tapi sekarang begitu sangat kelam, setelah insiden serangan Zombie tadi siang yang dimulai dari satu sekolah, dan berakhir menyerang ke seluruh kota Busan.
Beberapa puluhan Zombie kini sedang berjalan hilir mudik dengan langkah yang terpatah-patah. Baju yang compang-camping, darah yang bau busuk dan bernanah, luka sobekan di setiap tubuh, bahkan ada yang sudah tidak utuh. Tapi anehnya mereka tidak seganas dan seaktif tadi siang, bahkan ada yang hanya diam mematung di depan sebuah pohon.
Kini terlihat dua orang lelaki yang sedang melihat ke arah jalan raya, dari lantai dua yang terhalang oleh pembatas pagar tembok. Dengan senter yang mereka bawa dari sebuah ponsel untuk menjadi penerang, mereka sengaja tidak menyalakan lampu karena demi keamanan agar para Zombie tidak datang mendekat pada mereka.
Helaan napas terdengar, "Kalo aja dia tidak jadi Zombie, mungkin wanita di depan sana sangat cantik dengan tubuh seksinya itu." Ucapnya dengan nada yang begitu pelan.
Haechan yang ada di samping orang itu hanya mendengus kesal, "Bisakah Yohan Hyung berhenti becanda!" Kesal Haechan, "Itu tidak lucu!" Lanjutnya.
"Yak!" Yohan menatap kesal ke arah Haechan, "Dari pada lo yang tadi siang gak peka dengan situasi, makan mie ramen dan melihat adegan yang mengerikan seperti itu." Lanjut Yohan sambil bergidik ngeri.
"Bodo amat!" Ucap Haechan, yang kini dia bangun dari posisi duduknya itu.
Yohan yang melihat Haechan bangkit pun bertanya, "Mau kemana?" Tanyanya.
"Buang air besar!" Jawab Haechan dengan santainya, kini dia masuk ke dalam rumah. Memang di lantai dua ada sebuah rumah berukuran sedang, Yohan sering menginap untuk menjaga toko, tempat itu sengaja di sediakan oleh sang pemilik toko.
"Dasar!" Ucapnya, setelah mengetahui jawaban Haechan, kini Yohan kembali fokus ke arah jalan raya, dia tidak henti-hentinya menyalakan senter yang memang dia dapatkan dari dalam rumah.
Matanya terus menyusuri setiap sudut jalanan, sambil melihat satu persatu Zombie wanita dengan senyum jahilnya. Hingga saat ekor matanya menatap sesuatu yang sangat mengejutkan. Membuatnya langsung berteriak, membuat Haechan yang akan mengeluarkan isi perutnya tidak jadi.
"YAKKK! HAECHAN KE SINI SEBENTAR!" Teriak Yohan dengan suara toanya itu.
Haechan pun keluar dengan raut wajah kesal namun juga panik, "Ada apa sih? Bikin orang jantungan aja." Kesalnya.
Yohan menunjuk sesuatu yang aneh sedang berjalan mengendap-ngendap dibawah sana. Haechan memicingkan matanya, dibawah sana dia melihat dua buah kardus belumuran darah, yang berukuran besar sedang berjalan dengan sangat hati-hati di antara beberapa Zombie yang sedang hilir mudik maupun diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z students
TerrorSchool of the dead. Ketujuh anak remaja yang berbeda watak dan sifat. Harus terjebak di sebuah distrik yang hancur akibat serangan Zombie. Bagaimanakah mereka bisa bertahan hidup? Apa mereka akan saling bertemu? Apa mereka akan mati? Atau mereka aka...