23 Code 015 ✓

6.6K 1.2K 177
                                    

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK! MEMBUAT CERITA TIDAK SEGAMPANG MEMBACANYA!

JIKA ADA TYPO HARAP BERI TAHU!
JIKA ADA KATA2 KURANG PAS SILAHKAN KOMEN!
MENERIMA KRITIK DAN SARAN!
TIDAK MENERIMA KOMENTAR JAHAT ATAU HUJATAN!

TERIMAKASIH!

***

Sekarang Renjun sedang berada di tempat garasi mobil milik Sohyun, bersembunyi di balik sebuah mobil berwarna hitam pekat. Bukan hanya Renjun saja, dirinya harus terjebak bersama dengan Haechan karena Sohyun yang memaksanya. Terlihat Haechan yang sedang sibuk membenarkan jaket hoodie nya itu, dia terlihat sangat pucat karena harus kembali menghadapi Zombie yang begitu sangat tidak dia sukai.

"Kenapa harus sama lo sih macan tutul?" Kesal Haechan yang kini sibuk mengisi peluru.

Renjun menoleh menatap Haechan dengan tatap ilfil, "Gue juga ogah harus ikut sama lo, tapi gue gak percaya lo bisa ngalahin dia." Jawab Renjun.

"Lo ngeremehin gue?" Tanya Haechan yang langsung berdiri, Renjun pun hanya menganggukkan kepalanya.

Merasa kesal karena Renjun meragukan dirinya, Haechan pun langsung ke luar dari persembunyiaannya. Membuka pintu garasi secara kasar dan membuatnya berbunyi sangat keras. Renjun yang melihat tingkah Haechan menepuk jidatnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Goblok lo emang Chan, asli lo minta di sembelih." Ucap Renjun pelan.

Hal pertama yang Haechan lihat adalah silaunya sinar matahari yang sangat terik, membuat matanya langsung menyipit. Setelah menetralkan penglihatannya Haechan langsung mencari ke beradaan Zombie Elit tersebut, dia melangkahkan kakinya tanpa melihat ke sekitar. Hingga kakinya tersandung bantu, membuatnya hampir terjatuh.

"Goblok! Gue kira lo Zombie." Kesalnya karena kaget dirinya di kerjain oleh batu.

Sebenarnya Haechan mersa takut, bahkan dirinya pun merasakan panas dingin dengan detak jantung yang berpacu sangat cepat. Tetapi dirinya harus tetap terlihat keren di depan mata Renjun apalagi teman-temannya yang lain, mereka sedang memperhatikan dirinya dari balik layar.

Langkahnya sudah berada di luar pagar rumah Sohyun, tetapi dirinya tidak melihat Zombie Elit tersebut. Bahkan sehelai kain hitam pun tidak dia lihat sama sekali, Renjun masih diam di ujung pintu garasi sambil memperhatikan gerak-gerik Haechan yang so keren. Hingga sekelebat bayangan hitam terlihat oleh mata elang Renjun. Dirinya pun langsung menodongkan pistonya untuk berjaga-jaga, Haechan tidak menyadari keberadaan bayangan tersebut yang berlari seperti sebuah kilat.

Hembusan angin yang begitu panas menerpa kulit wajah Haechan yang kini tertutup oleh masker, dirinya masih saja mencari dengan matanya. Ketika Haechan akan kembali melangkahkan langkah kakinya, sebuah teriakan dari Renjun juga suara tembakan yang Renjun lesatkan terdengar begitu sangat jelas.

"HAECHAN BERGULING!" Teriak Renjun sambil menarik pelatuknya.

DOR!

Tepat ketika peluru itu meluncur Haechan langsung menggulingkan badannya di atas sebuah tanah aspal, untung saja dirinya langsung menuruti perintah Renjun jika tidak mungkin saja dirinya akan terkena tembakan atau serangan dari Zombie Elit. Entah datang dari mana, tiba-tiba saja Zombie Elit tersebut langsung berada di belakang Haechan, peluru yang Renjun tembakan meleset dan hanya mengenai sudut pipi Zombie Elit tersebut.

Detak jantung Haechan berpacu sangat hebat, Renjun langsung berlari ke arah Haechan dan membantunya untuk berdiri. "Apa lo baik-baik aja?" tanya Renjun.

Z students Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang