03 Pengorbanan ✓

16.5K 3K 745
                                    

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK! MEMBUAT CERITA TIDAK SEGAMPANG MEMBUATNYA!

JIKA ADA TYPO ATAU KATA-KATA YANG KURANG TEPAT SILAHKAN KASIH TAHU! MENERIMA KRITIK DAN SARAN! TIDAK MENERIMA SEBUAH KOMENAN YANG BERUNSUR KEBENCIAN ATAU HUJATAN PADA CERITA INI!

TERIMAKASIH!

***

Disebuah hotel bintang lima, yang bernama Paradise Hotel Busan terdapat di wilayah Haeundaehaebyeon-ro, Haeundae-gu Busan. Terlihat seorang anak remaja laki-laki yang sedang sibuk menonton sebuah Film tanpa subtitle.

Dia terlihat sangat fokus pada layar tv yang menampilkan adegan Film horror bertema Vampir. Dengan ditemani beberapa cemilan yang sudah berserakan di atas lantai, pandangannya memang sangat fokus. Tapi pikirannya tidak, dia sangat jenuh berada didalam hotel seharian ini.

"Bosan." Ucapnya dengan wajah yang ditekuk, sambil memasukan beberapa keripik kentang kedalam mulutnya.

Helaan nafas selalu terdengar, dirinya ingin sekali pergi keluar dari hotel untuk mencari udara segar. Namun rasa malasnya terlalu tinggi, hingga pada akhirnya, dirinya terjebak di dalam ruangan yang sepi, sunyi, dan kelam.

Sampai-sampai sebuah suara pintu terbuka, menampilkan seorang lelaki paruh baya dengan wajah yang sangat serius. Renjun yang melihat wajah Babanya seperti itu merasa heran. Padahal ini belum malam, tapi kenapa Babanya sudah datang ke hotel dengan cepat.

Baba Renjun melangkah ke arah anaknya dengan sangat tergesa-gesa, "Kamu harus pergi dari sini!" Ucapnya dengan wajah yang begitu serius.

Renjun bingung, dahinya membentuk gelombang. "Loh kenapa? Bukannya Baba bilang kita akan lama di sini?" Tanyanya.

"Keadaan sudah gawat, kota ini sudah kacau!" Jawab Baba Renjun yang sekarang sedang memasukan beberapa barang penting kedalam sebuah tas ransel milik Renjun.

"Yak! Baba apa maksudnya? Kenapa semua barang penting milik Baba dimasukan ke dalam tas milikku?" Tanya Renjun lagi, dia benar-benar bingung kenapa Babanya bersikap aneh seperti ini.

Helaan nafas terdengar dari mulut Baba Renjun, "Baba tidak bisa menjelaskan semuanya, intinya semua yang menyangkut masalah ini ada di dalam flashdisk ini." Ucap Babanya, sambil menunjukan sebuah benda kecil berbentuk persegi panjang. "Jika Baba dan semua bodyguard tidak selamat, kamu harus selamat. Kamu harus janji sama Baba. Ingat jaga dirimu baik-baik, maafkan Baba yang belum bisa jadi orang tua yang baik buat kamu. Kamu anak yang paling Baba banggakan, dan didalam tas ini sudah ada beberapa pistol untuk berjaga-jaga." Lanjut Baba Renjun pada anak kesayangannya itu, dia memberikan tasnya pada Renjun.

Renjun bingung, dia tidak tau apa yang sedang terjadi di luar sana. "Aku tidak mau pergi, aku ingin bersama Baba apapun yang terjadi." Ucap Renjun, "Aku memang benci Baba, tapi Renjun sayang sama Baba. Jika di luar sana sedang terjadi sesuatu, maka kita harus selamat bersama-sama. Kita datang bersama pulang juga harus bersama, Mama menunggu kita di rumah." Lanjutnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Tapi hanya seulas senyum yang Baba Renjun tampilkan, "Jaga Mama ya? Kita tidak punya banyak waktu. Orang suruhan Baba sedang mengalihkan perhatian di depan sana, kamu harus pergi bawa tas ini. Ingat apa yang tadi Baba katakan, jaga dirimu baik-baik." Ucap Baba Renjun.

Hingga satu orang bodyguard dari keluarga Huang pun muncul, "Gawat tuan, keadaan sudah semakin kacau di dalam hotel ini. Sebagian orang sudah menjadi Monster, kita harus cepat mengantar tuan Renjun ketempat parkiran." Ucapnya dengan raut wajah yang begitu panik juga serius.

Z students Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang