Jam menunjukkan pukul 1 dinihari, suasana mulai agak sepi dan tenang. Karena semua sudah terkena efek dari alkohol yang banyak dan alhasil semua tertidur di ruang tengah dalam keadaan berantakan, terlebih Hoseok sudah lebih dulu terjungkal di sofa kecil karena minum terlalu banyak.
Sedangkan Namjoon dan Seokjin tidur tenang di kamar Jungkook, sementara Yoongi dan Jimin juga tidur bersebelahan saling memeluk di sofa panjang.
Jungkook hanya bisa menghela nafas lelah melihat kekacauan yang terjadi di apartemennya. Jingoo duduk termangu di meja makan bersama Jungkook.
"Gue pulang dulu ya, Kook"
"Oh iya, makasih ya lo udah mau dateng" Suara Jungkook sedikit lemah, Ia juga kena pengaruh alkohol namun tidak terlalu parah.
"Iya sama-sama, makasih juga buat makananan sama minumannya"
"Lo tapi bisa nyetir sendiri kan?"
"Bisa, gue cuma minum dua gelas doang, gak pengaruh apa-apa kok"
Ujar Jingoo, lalu melangkah menuju pintu, diikuti langkah gontai Jungkook dari belakang.Setelah pintu terbuka, Jingoo melangkahkan kakinya keluar pintu, namun berbalik ke arah Jungkook yang berdiri memegangi daun pintu.
"Lo istirahat juga, tidur ya. Kalo besok pusing nanti kabarin gue, gue bawain penawar mabuk"
Jingoo berjongkok membenarkan tali sepatunya yang sedikit terlepas. Jungkook sendiri hanya mengangguk dan tersenyum.Jingoo mendongak melihat sosok yang berdiri di hadapannya terisak secara tiba-tiba.
"Heh lo kenapa?"
Jingoo cepat bangkit lalu menaruh tangannya di bahu Jungkook.Jungkook tidak menjawab, Ia hanya kembali menangis. Mulutnya meracau tidak jelas, antara mabuk dan sedih yang sangat dalam menjadi satu hingga terjadilah hal seperti ini.
"Lo ngomong apa sih? Udh hey tenang, kenapa lo tiba-tiba nangis?" Jingoo dengan cepat menarik tubuh Jungkook ke dalam pelukannya. Mengusap lembut punggung Jungkook agar lebih tenang dengan membisikan beberapa kata yang setidaknya membuat Jungkook berhenti menanvis. Bukannya berhenti, Jungkook malah semakin menangis. Punggungnya bergetar hingga membuat Jingoo melepas pelukannya hanya untuk memeriksa wajah Jungkook sangat lucu dengan hidung merah dan mata yang sedikit membengkak.
"Heh lo kenapa sih? Mau cerita sama gue? Ada apa?" Jingoo menghapus jejak linangan air mata di pipi Jungkook dengan kedua ibu jarinya.
Sementara kini seseorang tengah memperhatikan Jungkook dan Jingoo dari jarak beberapa ratus meter.
Genggaman pada sebuah bingkisan di tangannya terlepas begitu saja. Ia mematung disana menyaksikan bagaimana Jingoo dengan lembut menyapu sesuatu di wajah Jungkook.
Bahkan, cepat-cepat Ia membalikan tubuhnya saat Jin Goo menarik Jungkook pada dekapannya.