CANOPUS

Berjuang

Taehyung itu sosok yang tidak mudah menangis, sesakit apa yang Ia rasa hanya meratapi nya dengan diam.
Bahkan, saat Ia kehilangan kedua orang tuanya.
Dimana Taeyeon meraung-raung histeris, Taehyung hanya diam. Tidak ada air mata yang jatuh saat itu, Ia berusaha memeluk sang Kakak dengan kuat dan menenangkannya.

Tapi pada saat waktu sendirinya tiba, Taehyung bisa menangis selama seharian penuh tanpa berhenti. Seperti yang Ia lakukan satu minggu selepas kepergian orang tuanya.

Tanpa ada yang mengetahui, Taehyung menangis di apartemennya seorang diri. Sehari semalam Ia membuat dirinya mengeluarkan segala rasa sedihnya itu.

Terakhir, Ia menangis setelah sepekan kepergian Jungkook. Saat meyakini bahwa Jungkook pergi karena tidak menginginkannya lagi.

Saat ini, Taehyung meringkuk dibelakang pintu hotelnya.
Sekeras yang Ia bisa menahan agar emosinya tidak meluap saat bertemu Jungkook tadi.
Taehyung sangat resah, menggigit bibirnya hingga berdarah.
Menjambak-jambak rambut bagian depannya.

Taehyung tidak benci Jungkook, sungguh. Ia hanya terlalu kecewa dengan keputusan Jungkook yang terlalu cepat meninggalkannya tanpa berjuang atau setidaknya berunding terlebih dahulu dengannya.

Maka saat pertemuannya dengan Jungkook tadi, batin Taehyung berperang. Ego dan rasa rindu nya bergelut untuk memastikan siapa yang lebih unggul.
Dan Ia belum siap, disaat dirinya tengah dalam masa 'mengobati' hatinya sendiri, Tiba-tiba saja Tuhan mempertemukannya lagi dengan orang yang membuatnya sakit.

Bagaimana Taehyung bisa sembuh?

-

Suara alarm dari ponsel membangunkan tidur nyenyak Taehyung, padahal Ia baru bisa tidur jam empat pagi. Seperti biasa, pikirannya kacau sehingga rasa kantuk pun enggan hinggap padanya.

Taehyung menggapai ponselnya yang berada di atas nakas, mengecek jam di layar ponsel dan menemukan pemberitahuan ada pesan masuk.

Rasa kantuk yang semula masih menyerang, seketika hilang setelah Taehyung membaca sebuah pesan yang cukup membuatnya terkejut.

Ia belum membalas pesan Jungkook,
Taehyung masih diam memproses apa yang baru saja I abaca. Jungkook yang setelah sekian lama menghilang lalu menghubunginya dan mengajak bertemu?

Bingung harus membalas apa, lantas Ia lebih memilih menelpon seseorang.

“Bang”

“Taehyung? Ada apa pagi-pagi telpon gue? Lo ada masalah? Lo dimana?”

“sorry ganggu lo, gue masih di Tokyo. Dan gue baik-baik aja Bang”

“syukurlah, terus ada apa? Kaget gue dapet telpon lo pagi-pagi”

“sorry bikin lo kaget Bang, tapi emang gue juga kaget banget”

“ada apa? Cerita sama gue”