Tidur Taehyung terusik saat dirinya membalik posisi tidurnya, Ia baru merasakan rasa sakit di sekujur tubuh dan wajahnya yang lebam.
Ia meringis kesakitan saat menekan beberapa bagian tubuhnya yang seingat Ia semalam di hajar habis oleh beberapa orang tidak dikenal."Uhhh!!" Ia meringis cukup kencang, pintu kamar nya terbuka setengah. Ia tidak ingat apapun tentang kejadian semalam. Yang Ia ingat hanya wajah Jungkook yang terus muncul di pikirannya, bahkan sebelum Ia tertidur di sofa. Tapi, mengapa kini Ia terbangun di tempat tidurnya?
"Oh lo udah bangun?" Kepala Jungkook muncul tiba-tiba di balik pintu kamarnya. Taehyung memekik kaget, Ia mengerutkan keningnya melihat keberadaan Jungkook di apartemennya.
Jungkook menghampiri Taehyung lalu duduk di sebelahnya. "Ga usah bangun, baju lo udah gue gantiin semalem. Udah gue bersihin badan lo pake handuk basah, luka-luka lo juga udah gue obatin semua. Sekarang lo tinggal makan sama minum obat. Kepala lo sakit ga?"
Taehyung belum bisa mencerna segala yang terjadi dengan dirinya dan mengapa ada Jungkook kini di hadapannya.
"Dikit, kepala, badan gue sakit semua. Tapi gapapa" Suara berat Taehyung kini terdengar.
"Ya udah, sekarang lo makan. Udah gue buatin sup, ayo turun. Makan di sana" Jungkook menunjuk ke arah dapur milik Taehyung yang letaknya bersebrangan dengan kamarnya. Jungkook berdiri dan berjalan terlebih dahulu, namun langkahnya terhenti di ambang pintu dan membalikan tubuhnya ke arah Taehyung yang masih diam di posisinya.
"Kenapa masih diem?"
"G-gue ga bisa bangun, sakit banget badan gue"
Jungkook hanya menghela nafas sebagai tanggapan, Ia berjalan ke arah dapur dan beberapa saat kembali dengan membawa nampan berisi semangkuk nasi, sup, dan segelas air putih.
Jungkook menaruh nampan tersebut di sebelah tempat tidur, menyibak selimut yang melilit tubuh Taehyung. Jungkook hendak menarik tubuh Taehyung untuk membantunya duduk bersandar namun Taehyung menepis nya. Lalu Ia susah payah mengangkat tubuhnya sendiri untuk duduk."Ya udah, makan ya. Mau gue suapin atau makan sendiri?"
"Sendiri aja"
Jungkook menarik nampan tersebut di atas paha Taehyung, dan Taehyung mulai menyendok kuah sup yang masih mengepul panas. Meniupnya perlahan lalu menyantapnya.
Taehyung memang sebenarnya merasa sangat kelaparan, karena beberapa hari ini selera makannya hilang begitu saja. Maka kali ini Ia sangat lahap menyantap habis makanan yang dibuatkan oleh Jungkook, bahkan Ia membuang sementara rasa gengsinya.
"Makasih, tapi lo ga perlu repot-repot gini. Dan, sejak kapan lo disini?"
"Ga penting kapan gue ke sini, lo cerita sama gue apa yang terjadi semalem? Kenapa lo mabuk gitu? Terus siapa yang pukulin lo? Bilang sama gue"
"Gapapa, bukan urusan lo juga. Jadi gue rasa lo ga perlu tau"
"Tae, gue serius. Gue nanya sama lo? Dan lo harus jawab"
"Kalo gue ga mau jawab gimana?"
"Siapa yang berani-beraninya pukulin lo? BILANG SAMA GUE!"
"lo lupa lo juga pernah pukul gue? Terus kenapa sekarang lo sok sok an pengen tau siapa yang mukulin gue? Biar apa? Mau ngapain? Udah lah kook, ga usah ngerasa bersalah gara-gara malem itu. Udah gue lupain kok, jadi lo ga usah ikut campur urusan gue"
"Tae, soal malem itu gue minta maaf banget. Gue ga maksud lupain lo, gue ga sengaja. Maafin gue, gue cuma-"
"Iya gapapa, lo cuma bingung kan mau nolak gue gimana? Lo cuma bingung mau bilang kalo lo jijik sama gue? Dan itu salah satu cara lo buat bikin gue sadar diri kalo lo emang ga suka sama gue"