Diary #2

178 13 0
                                    

Aku rasa aku akan mulai menulis di buku bodoh ini. Apalagi dengan cover berwarna merah, warna kesukaanku, membuatku semakin tertarik untuk menulis di buku ini.

Biar aku bayangkan.

Sebuah keluarga, dengan ayah ibu yang rukun, dan kedua anak yang bahagia.

Sungguh indah.

Aku sungguh bersyukur aku mendapatkan itu.

Oh, tunggu.

Salah.

Aku DULU sangat bersyukur mendapatkan itu.

Sungguh pasangan suami-istri bodoh.

Keinginan kuat memiliki anak perempuan yang peduli, yang dapat menjaga anaknya yang lain, namun mereka tidak bisa memperlakukan anak perempuannya dengan baik.

Sangat lucu.

Dan aku benci itu.

Oh, tidak.

Guru bilang kata BENCI adalah kata yang sangat kuat.

Namun jika memang rasa tidak suka ku ini sangat kuat, maka kata BENCI cocok dengan hatiku.

Kurasa cukup aku menulis.

Emosiku sudah memuncak karena mengingat wajah mereka.

Sampai jumpa besok.


Harvey, C.

CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang