Sudah beberapa hari ini aku tidur bersama Anne. Matthew juga tidak terlihat mendatangi Anne lagi. Anne juga menjadi lebih tenang.
Aku membuka pintu rumahku. Jarum jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. Aku baru saja pulang dari sekolah. Ibu pasti belum pulang sekarang.
"Aku pulang!" Aku berseru. Hening. Aku tidak mendengar balasan apapun. Biasanya Anne akan langsung membalas.
"Anne?"
Tidak ada jawaban. Aku pun memutuskan untuk minum terlebih dahulu. Lalu aku menaiki beberapa anak tangga dan berjalan menuju kamar Anne. Kubuka pintuku. Mataku melebar.
"ANNE!"
Aku langsung berlari menghampiri tubuh Anne yang tergeletak di lantai. Anne tidak sadarkan diri.
"Anne, bangun!"
Aku menepuk pipinya.
Nihil.
Anne tetap tidak terbangun.
Aku pun langsung meraih ponselku dan menelpon rumah sakit agar dikirimkan ambulans. Untungnya mereka dengan siaga langsung bertindak. Sambil menunggu ambulans datang aku menelpon ibuku.
"Hai, Van? Ada apa?"
"A-Anne.." Aku mencoba menahan tangisanku.
"Anne kenapa?"
"Tadi dia gak sadar."
"Apa?!"
"Sekarang a-ambulans d-di jalan."
"Oke. Ibu izin pergi sekarang. Kita ketemu di rumah sakit."
Dan tak lama aku menungguk, ambulans akhirnya datang. Anne langsung dibawa ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Anne langsung dibawa ke dalam ruang UGD. Aku pun menunggu di luar ruangan.
"Vanessa!" Kulihat Ibu yang baru saja datang. Aku pun langsung memeluk Ibu.
"A-Anne d-di UGD."
Ibu mengelus rambutku. "Sst...tenanglah. Kita berdoa yang terbaik saja." Aku dan Ibu akhirnya duduk dan menunggu kabar dari Anne yang sedang diperiksa dokter.
- - -
Setelah menunggu, akhirnya kulihat pintu ruangan terbuka. Seorang dokter keluar dari ruangan tersebut. Wajahnya serius. Aku dan Ibu langsung berdiri.
"Dok, bagaimana Anne?" tanyaku.
"Kita sudah berusaha. Namun sepertinya Anne terkena serangan jantung, dan nyawanya tidak dapat kami selamatkan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Curse
Ficção AdolescenteCerita tentang seorang Vanessa yang harus hidup di rumah barunya yang ternyata mempunyai sebuah kutukan.