Curse

9

Tanganku bergetar namun tetap menggenggam buku tersebut. Penulis buku harian ini sangat kejam. Aku pun membuka halaman berikutnya.

Kosong.

Aku pun membuka halaman yang berikutnya. Dan masih sama. Begitu hingga seterusnya.

Hingga pada halaman terakhir aku menemukan sebuah tulisan.

Aku membuat video yang sangat bagus.

Jika kamu tertarik untuk menonton, ambilah DVD-nya.

Kuberikan alamatnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxx

Minta kunci loker kepada penjaga.

Ucapkan saja kode ini.

729453896117

-

Harvey, C.

Rasa penasaranku semakin membesar. Aku tahu jelas apa tempat yang dimaksud. Itu adalah tempat penyimpanan barang yang berada di dekat halte. Aku pun langsung mengambil pena dan menulis kode itu di tanganku. Kulihat jam tanganku yang menunjukkan pukul tiga sore. Ibu baru pulang dari kantornya jam 6 sore. Tandanya aku masih memiliki waktu untuk pergi ke alamat tersebut. Aku pun langsung pergi keluar gedung sekolah, mengambil sepedaku, dan mengayuhnya ke alamat tersebut.

Tak butuh waktu lama hingga akhirnya aku sampai di tempat penitipan barang tersebut. Aku membuka pintu tempat tersebut dan menghampiri penjaganya.

Perempuan yang sedang duduk itu tersenyum kepadaku. "Selamat datang. Ada yang bisa kubantu?"

Aku melirik kode yang tertulis di tanganku. "729453896117."

Perempuan itu mengangguk dan beranjak dari tempat duduknya. ia mengambil sebuah kunci dan memberikannya kepadaku. "Silahkan ambil barangmu di loker nomor 937."

Aku mengangguk dan menerima kunci tersebut. Lalu aku berjalan menuju loker nomor 937 dan membuka loker tersebut. Hanya ada satu DVD di loker tersebut. Aku segera mengambil DVD tersebut. Aku membersihkan tempat DVD yang berdebu itu dengan bajuku. Lalu aku mengembalikan kunci loker itu .

"Terima kasih," ucapku kepada perempuan itu lalu keluar dari tempat itu dan kembali ke rumahku.

- - -

Sesampainya di rumah, aku langsung masuk ke dalam kamarku. Aku duduk di atas kasur dan menyenderkan punggungku ke tembok. Lalu aku mengambil laptop dan menyalakannya. Aku mengambil DVD tersebut dan memasangnya. Tak lama, video itu terputar dan aku mulai menontonnya.