"CLARY, HENTIKAN!"
Itu bukan suaraku. Melainkan ada seorang gadis lain yang berdiri di pintu. Gadis itu sangat mirip dengan gadis yang ada di dalam video.
"Dia bukan Jennifer. Akulah Jennifer," ucap gadis itu.
Mata Clary melebar ketika melihat gadis itu. "J-Jennifer?"
"Ya, aku selamat. Butuh waktu yang lama untuk menyembuhkan luka yang kau berikan. Dan sepertinya aku kembali di waktu yang tepat. Senang bertemu denganmu, Clary Smith."
Kulihat wajah Clary memerah saat mendengar nama itu. Ia segera berjalan ke arah gadis yang bernama Jennifer itu.
"Namaku bukan Clary Smith." Clary mencoba menonjok Jennifer namun Jennifer berhasil menghindar. "Smith hanyalah nama keluarga yang aku benci."
"Namun kau sudah resmi menjadi Smith, bukan?" Jennifer menonjok wajah Clary hingga gadis itu terjatuh.
"Semua orang juga mengenalmu sebagai Smith," ucap Jennifer. Lalu Clary pun membalas pukulan Jennifer. Pertarungan antara Clary dan Jennifer pun dimulai.
Aku pun merogoh sakuku dan mengambil ponselku. Dan akupun langsung menelpon polisi agar mereka segera datang ke rumah Clary.
Kulihat pisau itu kembali pada tangan Clary. Clary hendak menusukkan pisau itu. Namun mataku langsung menangkap sebuah balok kayu. Dengan cepat aku mengambil kayu tersebut dan memukul kepala Clary dengan kayu itu. Tak perlu waktu yang lama, Clary sudah tidak sadarkan diri.
Jennifer tersenyum. "Terima kasih."
Aku mengangguk.
"Bukankah namanya memang Clary Smith?" tanyaku yang masih bingung dengan Clary membenci nama keluarganya. Padahal semua orang mengenalnya sebagai Clary Smith.
Jennifer menggeleng. "Keluarga Smith mengadopsinya. Mereka bukanlah keluarga kandung Clary."
"Lalu siapa nama dia sebenarnya?" tanyaku.
Jennifer menjawab, "Harvey. Clary Harvey."

KAMU SEDANG MEMBACA
Curse
JugendliteraturCerita tentang seorang Vanessa yang harus hidup di rumah barunya yang ternyata mempunyai sebuah kutukan.